Sandal jepit telah menjadi simbol gaya hidup masyarakat Indonesia dari zaman Mesir Kuno hingga Korea, melintasi berbagai generasi.
Jumat, 11 Apr 2025 11:22:00

Di tengah kesibukan lalu lintas perkotaan, cuaca panas tropis, serta ritme hidup yang cepat, sandal jepit muncul sebagai solusi praktis untuk alas kaki. Dengan harga yang terjangkau, ringan, serta kemudahan dalam penggunaannya, sandal ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan usia. Namun, tahukah kamu bahwa sejarah sandal jepit ternyata sudah ada sejak ribuan tahun lalu? Sejak zaman Mesir Kuno hingga saat ini, ketika sandal ini dikenakan oleh para selebritas Korea Selatan, sandal jepit telah mengalami perubahan budaya yang menarik. Saat ini, alas kaki yang dulunya hanya dipakai untuk ke kamar mandi atau pantai ini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup modern. Bahkan, muncul perdebatan ketika penggunaannya dianggap kurang pantas untuk berkendara motor atau menghadiri acara formal.
Penggunaan sandal jepit yang melanggar norma ini mencerminkan cara berpikir dan perilaku khas sebagian masyarakat Indonesia. Bagaimana sandal yang sederhana ini bisa mencapai status yang ikonik? Mari kita telusuri perjalanan menarik dari alas kaki ini.
Sandal yang paling tua yang pernah ditemukan
Asal-usul sandal jepit dapat ditelusuri kembali hingga ribuan tahun yang lalu. Bukti pertama mengenai sandal ditemukan pada lukisan dinding di Mesir Kuno yang berasal dari sekitar tahun 4.000 SM. Pada masa itu, masyarakat membuat sandal dari daun papirus yang dianyam untuk melindungi kaki mereka dari panasnya gurun. Tradisi pembuatan sandal ini ternyata juga menyebar ke berbagai belahan dunia.
Di Amerika Selatan, suku-suku pribumi memanfaatkan tanaman Sisal untuk membuat sandal, sementara penduduk Meksiko menggunakan bahan dari tanaman Yuca. Di India, sandal terbuat dari kayu, sedangkan di Jepang dan Cina, sandal dibuat dari jerami padi. Seiring berjalannya waktu, desain dan bahan sandal jepit mengalami berbagai modifikasi. Dengan perkembangan era modern, Jepang muncul sebagai salah satu pelopor dalam memperkenalkan sandal jepit berbahan karet yang kemudian dikenal luas di seluruh dunia.
Sandal jepit melakukan perjalanan melintasi dunia
Pada tahun 1930-an, Jepang mulai memproduksi sandal jepit yang terbuat dari karet ringan, yang memungkinkan untuk diproduksi secara massal. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, tentara Amerika Serikat yang bertugas di Jepang membawa sandal jepit tersebut kembali ke negara mereka. Di Amerika, sandal ini awalnya dipakai untuk kegiatan di pantai atau di kamar mandi.
Di Indonesia, sandal jepit mulai dikenal melalui produk-produk asal Jepang seperti Daimatu. Pada waktu itu, alas kaki ini dianggap sebagai barang semi-mewah karena harganya yang cukup tinggi. Namun, dengan hadirnya produksi lokal, sandal jepit menjadi lebih terjangkau dan mulai digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat.
Menariknya, di Indonesia, penggunaan sandal jepit telah berkembang melampaui fungsi aslinya. Sandal ini tidak hanya digunakan untuk pergi ke kamar mandi atau pantai, tetapi juga dipakai untuk kuliah, berbelanja di pasar, bahkan dalam acara pernikahan. Hal ini menunjukkan cara pandang masyarakat yang cenderung universal terhadap fungsi dari suatu benda.
Popularitas dan kontroversi di Indonesia seringkali menjadi sorotan masyarakat
Sandal jepit semakin populer setelah Sehun dari EXO terlihat mengenakannya di bandara usai konser di Jakarta. Masyarakat merasa bangga dengan kehadiran sandal jepit buatan Indonesia di kancah internasional, terutama karena produk ini dikenal memiliki daya tahan yang baik dan nyaman dipakai.
Meski begitu, sandal jepit juga menghadapi berbagai kontroversi. Salah satu contohnya adalah ketika kepolisian RI mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak mengenakan sandal jepit saat mengendarai sepeda motor demi alasan keamanan. Imbauan ini memicu reaksi yang cukup keras dari publik, karena banyak orang menganggap sandal jepit sebagai alas kaki yang paling praktis untuk digunakan sehari-hari. Namun, dari sudut pandang keselamatan, imbauan tersebut menunjukkan pentingnya pemahaman tentang fungsi masing-masing jenis alas kaki.
Raja Sandal Jepit asal Jakarta untuk seluruh Indonesia

Salah satu merek sandal jepit yang sangat terkenal di Indonesia adalah Swallow. Merek ini diproduksi oleh PT Sinar Jaya Prakarsa sejak tahun 1987 dan dikenal dengan desain yang sederhana, yaitu sol polos dan tali berbentuk huruf V. Namun, di balik desain yang tampak sederhana tersebut, terdapat pabrik yang mempekerjakan ribuan karyawan dan menjalani proses produksi yang terus berkembang. Pada awalnya, pabrik Swallow hanya memiliki 500 karyawan, tetapi kini jumlah tersebut telah meningkat menjadi hampir 2.000 orang, dengan kapasitas produksi yang mencapai lima kali lipat dari saat pertama kali berdiri. Produk-produk Swallow bahkan telah berhasil menembus pasar internasional.
Swallow memanfaatkan bahan utama berupa karet alam berkualitas internasional dan EVA (Ethylene-Vinyl Acetate), yang membuat produknya tidak hanya tahan lama tetapi juga ringan. Logo Swallow yang menampilkan gambar burung wallet memiliki makna mendalam, yaitu mewakili kebebasan, pertumbuhan, dan kesetiaan. Dengan komitmen terhadap kualitas dan inovasi, Swallow terus menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen di Indonesia dan luar negeri.
Fungsi, filosofi, dan prospek masa depan sandal jepit
Sandal jepit lebih dari sekadar alas kaki; bagi banyak orang Indonesia, ia merupakan simbol kesederhanaan, utilitas, dan identitas masyarakat kecil. Filosofi kesederhanaan inilah yang membuat sandal jepit digunakan dalam berbagai situasi yang mungkin sulit dibayangkan di negara lain.
Namun, di sisi lain, kurangnya pemahaman tentang fungsi spesifik sandal jepit membuatnya rentan untuk disalahgunakan. Mulai dari kegiatan kuliah hingga berkendara sepeda motor, sandal ini sering kali tidak sesuai dengan konteks penggunaannya, sehingga memunculkan berbagai aturan atau imbauan dari pihak berwenang.
Meskipun demikian, prospek sandal jepit tetap cerah. Inovasi dalam desain, kolaborasi dengan merek fesyen, serta ekspansi ke pasar internasional menjadikannya tetap relevan. Siapa tahu, dalam waktu dekat, sandal jepit akan kembali mencuri perhatian dunia—bukan hanya karena fungsinya, tetapi juga gaya hidup dan budaya yang diusungnya.
FAQ
Kenapa sandal jepit sangat populer di Indonesia? Sandal jepit menjadi pilihan utama banyak orang di Indonesia karena harganya yang terjangkau, kenyamanannya saat dipakai, serta kesesuaiannya dengan iklim tropis yang panas dan lembap. Selain itu, desainnya yang simpel membuat sandal jepit mudah dipadupadankan dengan berbagai jenis busana, sehingga semakin meningkatkan daya tariknya di kalangan masyarakat.
Apakah sandal jepit aman untuk mengendarai motor? Penggunaan sandal jepit saat berkendara motor tidak sepenuhnya aman. Polisi telah mengingatkan agar pengendara tidak menggunakan sandal jepit karena kurangnya perlindungan yang diberikan kepada kaki saat terjadi kecelakaan, yang dapat berakibat fatal.
Apa sejarah awal sandal jepit? Sandal jepit memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai dari penemuan pertama kali di Mesir Kuno sekitar 4.000 SM, yang terbuat dari daun papirus. Sementara itu, bentuk sandal jepit yang kita kenal saat ini berasal dari Jepang pada tahun 1930-an, menunjukkan evolusi desain yang menarik seiring berjalannya waktu.
Merek sandal jepit apa yang paling terkenal di Indonesia? Salah satu merek sandal jepit yang sangat terkenal dan legendaris di Indonesia adalah Swallow. Merek ini telah menjadi simbol kualitas dan kepercayaan bagi banyak konsumen, serta menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari sandal jepit yang nyaman dan tahan lama.
Artikel ini ditulis oleh

N
Reporter
- Nisa Mutia Sari
- Rizka Nur Laily Muallifa

Sandal Jepit: Sejarah, Popularitas, Hingga Segala Kontroversinya
Hampir dipakai orang Indonesia setiap hari, kata 'sandal' justru berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'sandalion'


Sejarah Sepatu dari Zaman Batu hingga Era Modern, Ada yang Terbuat dari Jerami
Sejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.

Jejak Kebaya, Pakaian Nasional yang Banyak Digunakan di Asia Tenggara
Nggak hanya dikenal di Indonesia, kebaya juga jadi pakaian khas negara lain di Asia Tenggara.

Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara
Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.

5 Artis yang Kerap Tampil dengan Kebaya, Pancarkan Keanggunan Khas Indonesia
Kebaya adalah salah satu busana tradisional Indonesia yang sering dipakai oleh wanita pada acara resmi.

Brand Fashion Internasional dari Luar Negeri dengan Nama yang "Jawa" Banget
Sejumlah brand fashion dari luar negeri memiliki nama yang terkesan sangat Jawa karena seperti nama orang.

Kebaya tidak hanya menghias tubuh, tetapi juga menjadi simbol dari keanggunan, kekuatan, dan kebanggaan sebagai wanita Indonesia.

Potret Cantik 5 Seleb Indo Pakai Hanbok Korea, Banjir Pujian Netizen
Inilah Potret Cantik 5 Seleb Indo Pakai Hanbok Korea yang menuai sorotan netizen. Yuk simak detailnya.

Perjalanan Sumpit hingga Jadi Alat Makan Utama di Asia Timur
Banyak digunakan masyarakat Asia Timur, begini sejarah sumpit.

Korsel Jadi Konsumen Terbesar Barang Mewah, Lampaui China dan AS
Merek barang mewah yang laris diperdagangkan di Korea Selatan sepanjang periode Januari-September, yakni Chanel.

Model Kebaya Bali Terbaru 2024, Bikin Cantik dan Menarik bak Wanita Pulau Dewata
Selain daya tarik objek wisata dan beragam kebudayaannya, pakaian kebaya khas Pulau Dewata juga mendapat banyak perhatian dari masyarakat.