Resmi Dibentuk, HIPMI Syariah DIY Dorong Pertumbuhan Ekonomi

1 hour ago 1

Resmi Dibentuk, HIPMI Syariah DIY Dorong Pertumbuhan Ekonomi Foto ilustrasi pertumbuhan ekonomi. / Freepik

Harianjogja.com, JOGJA—Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Syariah dibentuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (22/9/2025). Organisasi ini berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah di DIY. 

Ketua HIPMI Syariah DIY, Fajaruddin Achmad Muharom menilai ada potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Karena itu, dia optimistis pembentukan HIPMI Syariah dapat membawa warna baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 

“Wilayah syariah yang sangat besar mendukung HIPMI Syariah. Market muslim sangat besar, dan ini peluang yang harus digarap,” katanya di SM Tower Malioboro Yogyakarta, Senin (22/9/2025). 

BACA JUGA: 11 Anggota Brimob Aniaya Warga

Dia menuturkan jumlah penduduk muslim Indonesia mencapai ratusan juta orang. Bahkan menurutnya berdasarkan  menempati peringkat kelima dunia pada 2025. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, terutama DIY masih dapat dikembangkan. 

Fajaruddin menambahkan, dalam waktu dekat pengurus HIPMI Syariah DIY akan segera menyusun program kerja konkret. 

“Kami akan sowan ke instansi terkait dan menyiapkan rancangan kerja agar ekonomi syariah di DIY bisa semakin berkembang,” katanya.

Ketua Umum HIPMI DIY, Ekawati Rahayu Putri menuturkan pembentukan HIPMI Syariah menjadi bukti nyata peran generasi muda dalam mendorong ekosistem ekonomi syariah.

“Anak muda tidak hanya mengejar profit, tapi juga keberkahan,” katanya..

Ekawati menilai ekonomi syariah memiliki cakupan luas, tidak terbatas pada perbankan dan asuransi. Menurutnya, prinsip syariah dapat diterapkan di berbagai sektor, mulai produksi hingga pemasaran. 

BACA JUGA: Rp8,6 Miliar Disiapkan untuk Beasiswa Sleman Pintar

“Karena itu HIPMI Syariah punya peran strategis untuk menggerakkan ekosistem ini di DIY,” katanya.

Menurutnya, DIY memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah nasional. Namun, masih ada tantangan yang harus diatasi, terutama terkait literasi dan inklusi keuangan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |