8000hoki List Platform website Slots Maxwin Singapore Terpercaya Pasti Menang Terus
hokikilat List Platform web Slot Maxwin Singapore Terbaik Sering Menang Full Banyak
1000 hoki Demo web Slot Gacor Philippines Terbaru Pasti Lancar Jackpot Online
5000 Hoki Online Data Agen server Slot Maxwin Japan Terbaru Mudah Jackpot Terus
7000hoki Data Daftar web Slots Maxwin Cambodia Terkini Sering Lancar Win Banyak
9000hoki List ID server Slots Gacor Thailand Terbaik Gampang Lancar Scatter Full Non Stop
List Platform game Slot Maxwin server China Terbaik Pasti Lancar Jackpot Full Terus
Idagent138 Akun Slot
Luckygaming138 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adugaming Id Slot Gacor Terbaik
kiss69 Akun Slot Maxwin Terpercaya
Agent188 login Akun Slot Maxwin Online
Moto128 Akun Slot Game
Betplay138 Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Letsbet77 Slot Gacor Terbaik
Portbet88 login Slot Game Terpercaya
Jfgaming login Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
Mg138 Akun Slot Online
Adagaming168 Daftar Id Slot Gacor Online
Kingbet189 Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Summer138 Id Slot Anti Rungkad Terpercaya
Evorabid77 Slot Gacor Terbaik
bancibet Daftar Slot Maxwin Terbaik
adagaming168 Akun Slot Anti Rungkat Online
Ilustrasi budi daya perikanan. - JIBI
Harianjogja.com, JOGJA—Produksi ikan budidaya di wilayah DIY pada triwulan pertama 2025 melampaui target. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY pun terus mendorong peningkatan produksi ikan budidaya, mulai dari pembenihan hingga permodalan.
Kepala DKP DIY, Hery Sulistio Hermawan, menjelaskan produksi perikanan budidaya di DIY menunjukkan tren positif pada triwulan pertama 2025. “Dari target 30.732 ton, terealisasi 30.745 ton. Karena memang kalau budidaya di triwulan pertama itu kan musim hujan, biasanya lebih bagus,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Produksi Ikan Tangkap di DIY Mulai Meningkat
Tren positif juga sudah terjadi sejak 2024 lalu, dimana produksi ikan budidaya juga melampaui target. Dari target 97.468 ton, terealisasi 97.494 ton. Sleman menjadi wilayah dengan produksi terbanyak dengan presentase sebesar 55%, dengan jenis ikan paling banyak lele dan nila. “Sleman mendominasi karena lahan yang bisa dimanfaatkan dan sumber air yang ada,” katanya.
DKP DIY terus mendorong peningkatan produksi ikan budidaya melalui berbagai upaya. Pertama, dari sisi induk ikan, pihaknya menyediakan induk unggul yang bisa didapatkan di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya (BPTPB).
“Jadi kita melakukan perekayasaan, membuat induk unggul. Harapanya tiga-empat tahun ke depan bisa kita rilis lagi. Dulu ada Nila Merah Nilasa yang dirilis 2012. Sekarang kan sudah lebih dari 10 tahun, performanya sudah mulai menurun, harus segera kita perbaiki lagi. sekarang sedang kita siapkan,” katanya.
Pada indukan lele, DKP DIY mengambil dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Induk dasar tersebut kemudian diperbanyak untuk menjadi induk yang bisa dimanfaatkan oleh masayarakat. “Pemanfaatan induk unggul memberikan dampak nyata pada produksi ikan, tumbuh lebih cepat dan efisien,” ungkapnya.
Lalu dalam pembenihan, DKP DIY juga mencanangkan bimtek pembenihan ikan, yang meliputi bagaimana cara pembenihan ikan yang baik, pemilihan induk yang unggul, pengelolaan induknya, bagaimana proses pemijahan, merawat benih dan sebagainya.
Pakan juga menjadi aspek krusial, karena hampir 50% biaya operasional produksi ikan budidaya berasal dari pakan. Untuk mendukung hal ini, DKP DIY mengarahkan agar pembudidaya memanfaatkan pakan mandiri.
“Tidak 100 persen pakan mandiri, tapi komplemen. Pakan mandiri dibuat masyarakat sendiri dengan bahan baku lokal. Contoh, tepung ikan yang dihasilkan dari limbah pengolahan ikan laut, limbah proses produksi di masyarakat, sehingga biaya bisa ditekan,” paparnya.
DKP DIY juga bekerjasama dengan pabrik pakan agar pembudidaya bisa mendapatkan pakan dengan harga yang lebih miring, membeli dengan cara ambil dulu bayar belakangan, dan sebagainya. “Kita upayakan dengan mitra kita. Sehingga ada jaminan kepastian menggunakan pakan yang berkualitas,” ujarnya.
Pada aspek kesehatan ikan, pihaknya memiliki program vaksinasi dan edukasi ke masayrakat terkait tren penyakit tertentu sesuai kondisi iklim dan cuaca. “Lalu terkait permodalan, kita gandeng pembudidaya dengan mitra perbankan, untuk mengakses KUR [Kredit Usaha Rakyat], Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan [LPMUKP] milik KKP,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News