- PERISTIWA
- NASIONAL
Pramono menuturkan, pencapaian tersebut ditopang oleh membaiknya sejumlah indikator makro ekonomi.
Rabu, 09 Apr 2025 14:25:00

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan di Ibu Kota pada September 2024 tercatat sebesar 4,14 persen, menurun 0,16 persen dibandingkan Maret 2024 sebesar 4,30 persen.
"Tingkat kemiskinan Jakarta tercatat 4,14 persen. Angka ini mengalami penurunan 0,16 persen dibandingkan periode Maret 2024 dan turun 0,30 persen dibandingkan Maret 2023," ujar Pramono dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta, Rabu (9/4), saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jakarta Tahun 2024.
Pramono menuturkan, pencapaian tersebut ditopang oleh membaiknya sejumlah indikator makro ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil di tengah tekanan global.
Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), ekonomi Jakarta tahun 2024 mencapai Rp3.679 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp2.151 triliun atas dasar harga konstan.
"Perekonomian Jakarta tetap tumbuh relatif tinggi, yaitu 4,90 persen. Meskipun lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh 4,96 persen," ucapnya seperti dilansir dari Antara.
Konsumsi dan Ekspor Dorong Pertumbuhan
Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen ekonomi mengalami peningkatan. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, disusul oleh ekspor barang dan jasa.
Sementara dari sisi produksi, sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum mencatat pertumbuhan tertinggi. Sektor konstruksi serta transportasi dan pergudangan juga menunjukkan kinerja positif sepanjang 2024.
Inflasi tahunan di Jakarta pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,48 persen, menunjukkan tren penurunan. Komoditas utama penyumbang inflasi di antaranya emas perhiasan, beras, kue kering, dan minyak.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) merupakan laporan tahunan pemerintah daerah yang mencakup hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan serta pelaksanaan tugas dan penugasan.
Penyampaian LKPJ Gubernur Jakarta Tahun 2024 ini dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019, dan Permendagri Nomor 19 Tahun 2024.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- Achmad Fikri Fakih Haq

BPS Catat Kemiskinan di Jakarta Turun & Perekonomian Tumbuh di Era Pj Heru
BPS mencatat ekonomi Jakarta naik dan angka kemiskinan di DKI Jakarta turun di era Pj Gubernur DKI Heru Budi.

Inilah Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta per Maret 2024
BPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024

Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Orang Kaya-Miskin di Indonesia Turun, Ini Datanya
Penurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.

Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,95 Persen, Didorong Ekspor dan Konsumsi Rumah Tangga
Ekonomi Jakarta tumbuh 4,95 persen pada kuartal I-2023, didorong peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, hingga ekspor.

Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Diproyeksi 5,60 Persen
Meningkatnya investasi sejalan dengan masih berlangsungnya pembangunan proyek strategis multitahun Pemerintah.

Data BPS: Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi Covid-19
Namun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.


Sri Mulyani Jelaskan Komponen Buat Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di Kuartal III-2024
Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.

BPS mencatat, konsumsi rumah tangga masih mampu tumbuh sebesar 4,94 persen pada 2024 atau lebih tinggi dibanding pada 2023 hanya tumbuh 4,82 persen.

Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
OJK 1 tahun yang lalu