- PERISTIWA
- REGIONAL
Hendra menjelaskan, pihaknya menerima sejumlah informasi dari media sosial terkait dugaan korban lain dalam kasus ini.
Kamis, 10 Apr 2025 12:57:00

Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa menjadi korban dugaan pemerkosaan dan tindak asusila oleh dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran berinisial PAP (31).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan, layanan ini dibuka sebagai ruang aman bagi korban yang sebelumnya belum berani melapor.
"Kami telah membuka layanan untuk laporan yang lainnya mungkin kasusnya sama, tetapi waktunya berbeda," katanya dalam keterangan di Bandung, Kamis (10/4).
Hendra menjelaskan, pihaknya menerima sejumlah informasi dari media sosial terkait dugaan korban lain dalam kasus ini. Oleh karena itu, posko aduan dibuka untuk memfasilitasi pelaporan secara aman dan didampingi.
"Kami berikan kesempatan untuk melaporkan diri kepada kami, mungkin karena malu atau mungkin karena sesuatu hal, kita tunggu," ujarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, tersangka PAP diduga memperkosa korban berinisial FH (21) yang saat itu dalam kondisi tidak sadarkan diri setelah menerima cairan bius melalui infus.
"Peristiwa ini terjadi pada 18 Maret 2025. Pelaku meminta korban menjalani transfusi darah tanpa didampingi keluarga di Gedung MCHC RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin). Di ruang nomor 711 sekitar pukul 01.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dengan baju operasi dan melepas seluruh pakaian," jelas Hendra seperti dilansir dari Antara.
Ia menambahkan, PAP diketahui menyuntikkan cairan bius dengan terlebih dahulu menusukkan jarum ke tangan korban sebanyak 15 kali, hingga korban merasa pusing dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Peristiwa terjadi ketika korban FH tengah mendampingi ayahnya yang sedang kritis di RSHS Bandung. PAP meminta FH melakukan transfusi darah tanpa ditemani keluarga.
"Setelah sadar sekitar pukul 04.00 WIB, korban diminta berganti pakaian dan diantar ke lantai bawah. Saat buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tubuhnya yang terkena air," pungkas Hendra.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- Achmad Fikri Fakih Haq



Terungkap, Dokter Residen di RSHS Bandung Bius Keluarga Pasien Sebelum Memperkosanya
Direktur RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi mengungkapkan aksi bejat dokter residen berinisial PAP (31) yang diduga memperkosa keluarga pasien.

3 Jam Kelam di Hidup FA, dalam Cengkeraman Dokter Residen Unpad
PAP adalah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Anastesi Universitas Bandung atau Unpad dengan menjalani residen di RSHS.

Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter Residen yang Diduga Perkosa Keluarga Pasien di RSHS
Sejak kasus pemerkosaan terungkap, Priguna Anugerah Pratama dikembalikan ke Unpad. Saat ini, dia sudah diberhentikan sebagai peserta PPDS di lingkungan Unpad.

Kronologi Dokter Residen Unpad Bius dan Perkosa Keluarga Pasien di RSHS, Begini Akal Bulusnya
Rachim menjelaskan, peristiwa tragis itu terjadi sebelum bulan puasa. PAP adalah mahasiswa yang tengah mengambil dokter spesialis anastesi.

Polisi Dalami Kemungkinan Ada Korban Lain Dokter Residen yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS
Masyarakat yang mengetahui ada korban lain dari tindakan Priguna Anugerah Pratama untuk segera melapor.



Fakta Baru Pemerkosaan Anak Pasien RSHS, Dokter Residen Sempat Coba Bunuh Diri Saat akan Ditangkap
Ada indikasi kelainan perilaku seksual pada dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

