Memahami perbedaan usia praremaja dan remaja, serta tips menghadapi tantangan perkembangan anak di setiap tahapannya.
Kamis, 10 Apr 2025 18:00:00

Mengawal anak melewati masa praremaja hingga remaja seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan membuat orangtua perlu memahami perbedaan kedua fase ini agar dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat. Banyak orangtua merasa kebingungan menentukan batasan usia pasti antara praremaja dan remaja, karena definisi keduanya bervariasi tergantung perspektif yang digunakan, apakah itu perspektif psikologis, medis, atau berdasarkan pedoman organisasi internasional seperti WHO. Artikel ini akan membahas perbedaan tersebut secara rinci dan memberikan panduan praktis bagi orangtua.
"Masa remaja adalah periode transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa," kata Maria Ash, MD, dokter spesialis kedokteran remaja di Nationwide Children's Hospital dilansir dari Parents. "Selama periode ini, terjadi banyak perubahan fisik, mental, dan emosional. Biasanya dimulai dengan pubertas, sekitar usia 10 hingga 12 tahun, dan berakhir sekitar usia 18 hingga 19 tahun." Pernyataan ini menyoroti pentingnya pemahaman orangtua terhadap perubahan-perubahan yang dialami anak di masa praremaja dan remaja. Namun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki perkembangan yang unik, sehingga pendekatan individual sangat diperlukan.
Ketidakpastian mengenai batasan usia praremaja dan remaja juga diperkuat oleh beragam definisi yang ada. Beberapa ahli psikologi menempatkan usia praremaja antara 10-12 tahun hingga 13-14 tahun, sementara masa remaja dimulai dari 13-14 tahun hingga 18 tahun. Kementerian Kesehatan Indonesia pun memiliki rentang usia remaja yang bervariasi dalam publikasi dan pedomannya, antara 10-18 tahun bahkan hingga 10-19 tahun. WHO mendefinisikan remaja sebagai individu berusia 10-19 tahun tanpa klasifikasi khusus untuk 'praremaja'. Perbedaan definisi ini menunjukkan kompleksitas dalam membedakan kedua fase perkembangan tersebut.
Usia Praremaja (Tween dan Preteen)
Secara umum, istilah "praremaja" (preteen) sering digunakan untuk menggambarkan masa transisi antara masa kanak-kanak dan remaja, yang tumpang tindih dengan masa "tween" (sekitar 8-12 tahun atau 10-13 tahun). Pada fase ini, anak mulai mengalami perubahan fisik awal menuju pubertas, seperti perkembangan payudara atau testis, menstruasi pertama, dan lonjakan pertumbuhan. Secara sosial, mereka mulai menjauh dari keluarga dan membentuk ikatan yang lebih kuat dengan teman sebaya. Mereka juga mungkin mulai menguji batas dan menentang otoritas.
"Pada tahap ini, anak-anak lebih fokus pada diri mereka sendiri, yang dapat menyebabkan masalah citra tubuh dan membandingkan diri mereka dengan orang lain," kata Ash. "Cara berpikir mereka juga cenderung hitam putih, yang berarti mereka mungkin kesulitan melihat area abu-abu atau kompleksitas suatu situasi." Orangtua perlu memahami bahwa perilaku ini merupakan bagian normal dari perkembangan anak. Memberikan dukungan dan pemahaman akan membantu anak melewati fase ini dengan lebih baik.
Tips untuk orangtua dalam menghadapi anak praremaja antara lain: membantu anak belajar keterampilan organisasi dan manajemen waktu, mengajarkan hubungan yang positif dengan makanan, tubuh, dan aktivitas fisik, memvalidasi perasaan anak, membangun kebiasaan teknologi yang sehat, dan mengenali tanda-tanda awal gangguan emosional.

Usia Remaja (Teen)
Masa remaja (teen) biasanya terjadi antara usia 13 dan 19 tahun, di mana pertumbuhan dan perkembangan berlanjut hingga selesai. Secara sosial, remaja mungkin merasakan lebih banyak tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dan secara kognitif, mereka mulai berpikir lebih abstrak dan merencanakan masa depan. Namun, mereka masih dapat membuat keputusan impulsif, bahkan ketika mereka memahami konsekuensinya.
"Pengambilan risiko dan rasa kebal juga mungkin ada," kata Ash. Hal ini menuntut orangtua untuk tetap terlibat dan berkomunikasi secara terbuka dengan anak remaja mereka. Membangun komunikasi yang sehat sangat penting untuk membantu remaja menghadapi tantangan dan membuat keputusan yang bijak. Konflik antara orangtua dan remaja mungkin meningkat, jadi penting untuk menetapkan batasan yang jelas dan konsisten.
Tips untuk orangtua dalam menghadapi anak remaja antara lain: menciptakan ruang untuk komunikasi terbuka tentang hubungan romantis, persahabatan, identitas seksual, dan rasa ingin tahu seksual, mendiskusikan kesehatan dan keselamatan seksual, menetapkan batasan yang jelas, membiarkan remaja mengalami konsekuensi alami dari tindakan mereka, dan mengurangi kemungkinan penyalahgunaan narkoba dengan memelihara kesehatan mental dan kognitif sejak dini.
Perbedaan usia praremaja dan remaja lebih terletak pada tahapan perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional daripada pada angka usia yang pasti. Praremaja merupakan fase transisi menuju remaja, di mana anak mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan menuju dewasa, tetapi belum sepenuhnya memiliki ciri khas remaja. Lebih penting bagi orangtua untuk memperhatikan perkembangan individu anak daripada hanya berfokus pada angka usia. Dengan pemahaman yang baik dan pendekatan yang tepat, orangtua dapat membantu anak melewati masa praremaja dan remaja dengan sukses.
Penting bagi orangtua untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, penuh kasih sayang, dan komunikasi terbuka untuk membantu anak-anak mereka melewati masa transisi ini. Memberikan bimbingan dan dukungan yang tepat akan membantu anak mengembangkan kepercayaan diri, kemandirian, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana

Panduan Memaksimalkan Pertumbuhan Anak Remaja Agar Siap Secara Mental dan Fisik
Pada anak yang sudah menginjak usia remaja, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan orangtua untuk memaksimalkan pertumbuhan buah hati.


Cara Mengasah dan Memaksimalkan Potensi Kecerdasan Anak Remaja
Dalam memaksimalkan perkembangan anak remaja, orangtua bisa membantu.

Bagaimana Ciri Remaja yang Sering Kamu Temui di Lingkungan Sekitar? Berikut Penjelasannya
Remaja merupakan fase perkembangan manusia yang terjadi antara masa anak-anak dan dewasa, umumnya berkisar pada rentang usia 12 hingga 18 tahun.


Tips Menyikapi Masa Pubertas pada Anak Remaja, Perhatikan Hal Ini
Orang tua butuh keterampilan khusus untuk menyikapi masa-masa pubertas seorang anak dengan tepat.

Mengapa Anak Jenius Bisa Berubah Jadi Biasa Saja saat Usia Remaja?
Anda mungkin saja sangat pintar saat masih kecil namun berubah menjadi biasa saja seiring bertambahnya usia. Mengapa hal ini terjadi?

Bagaimana Cara Menerapkan Positive Parenting pada Anak Remaja
Penerapan positive parenting pada anak remaja bisa dilakukan oleh orangtua dengan sejumlah penyesuaian berikut:

Edukasi Seksual pada Anak Harus Dimulai dari Orangtua
Edukasi seksual merupakan hal yang penting untuk diberikan oleh orangtua pada anak remaja mereka.

Kenali Growth Spurt atau Percepatan Pertumbuhan yang Terjadi pada Anak
Ada masanya anak akan mengalami percepatan pertumbuhan yang membuat mereka menjadi lebih rewel dalam keseharian.