- UANG
- EKONOMI
Melalui karyanya, Kiyosaki memberikan wawasan berharga kepada jutaan orang dengan pesan mengenai pentingnya pendidikan finansial.
Sabtu, 19 Apr 2025 13:42:00

Penulis buku terkenal Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menyoroti perubahan yang terjadi di pasar kerja dan mengajak setiap individu untuk mengambil kendali atas masa depan keuangan mereka. Buku yang ditulisnya telah menjadi fenomena di seluruh dunia, bertahan sebagai buku terlaris selama lebih dari dua puluh tahun dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.
Melalui karyanya, Kiyosaki memberikan wawasan berharga kepada jutaan orang dengan pesan mengenai pentingnya pendidikan finansial.
Dikutip dari news.bitcoin.com, Kiyosaki membagikan pemikirannya di platform media sosial X pada 16 April: "Dalam dua tahun terakhir, jutaan orang telah kehilangan pekerjaan. Dalam beberapa tahun ke depan, jutaan orang lainnya akan kehilangan pekerjaan. Jika Anda merasa akan kehilangan pekerjaan, sebaiknya persiapkan diri Anda sekarang."
Dengan pernyataan ini, penulis yang terkenal tersebut mendorong orang untuk tidak bergantung pada jaminan pekerjaan, melainkan untuk lebih fokus pada kewirausahaan.
Dia juga menambahkan pertanyaan penting: "Bagaimana seseorang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang wirausahawan? Presiden Trump dan saya adalah satu-satunya dua tokoh publik yang merekomendasikan untuk bergabung dengan perusahaan pemasaran jaringan yang menawarkan pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan semua wirausahawan."
Pemasaran jaringan adalah metode penjualan produk atau layanan melalui jaringan pribadi, di mana peserta dapat memperoleh komisi dari penjualan dan perekrutan. Kiyosaki melihat ini sebagai cara yang terjangkau untuk mengembangkan keterampilan dan mendorong mereka yang menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaan untuk bergabung dengan perusahaan terkemuka secara paruh waktu.
Namun, metode ini sering kali dihadapkan pada penolakan yang tinggi, kejenuhan pasar, dan ketidakstabilan pendapatan. Kiyosaki telah lama memperingatkan mengenai potensi kemerosotan ekonomi, risiko mata uang fiat, dan penurunan nilai dolar AS. Sebagai pendukung kuat aset seperti bitcoin, emas, dan perak, dia terus menyerukan pentingnya pendidikan keuangan dan tindakan proaktif menuju kemandirian di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baru-baru ini, dia juga memperingatkan tentang kemungkinan penghapusan dolar AS dan mendorong para investor untuk membeli bitcoin, emas, dan perak sebagai langkah untuk melindungi kekayaan mereka.
Pemerintah RI Bentuk Satgas PHK

Belum lama ini, Presiden Prabowo Subianto menerima usulan dari Said Iqbal, yang merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), mengenai pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Khusus untuk menangani masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Prabowo menganggap gagasan ini sangat penting dan perlu segera diimplementasikan sebagai respons terhadap peningkatan ancaman PHK di berbagai sektor industri.
Dalam acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI yang bertajuk "Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional" yang berlangsung di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/4/2025), Prabowo menyatakan bahwa pembentukan Satgas PHK harus melibatkan banyak pihak, termasuk perwakilan dari pemerintah, serikat pekerja, akademisi, dan lembaga seperti BPJS.
"Idenya Pak Said Iqbal aku akui ini sangat penting. Saya kira, bentuk Satgas PHK, segera! Libatkan pemerintah, serikat buruh, akademisi, libatkan BPJS dan sebagainya," ungkapnya.
Presiden menekankan bahwa fungsi utama Satgas ini bukan hanya merespons gelombang PHK yang sedang terjadi, tetapi juga memetakan peluang kerja yang masih ada. Dengan cara ini, para pekerja yang terkena PHK dapat segera diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan baru atau meningkatkan keterampilan mereka.
"Dipetakan semua peluang lapangan kerja oleh Satgas PHK. Kita akan link and match dan pemerintah akan bantu. Misalnya, Mentan juga akan rencanakan kita akan lakukan investasi besar di sektor pertanian yang serap 8 juta pekerja," tambahnya.
Dia juga meminta agar para menteri terkait, termasuk Menteri Koordinator dan Menteri Ketenagakerjaan, segera menindaklanjuti inisiatif ini.
"Tolong Menko dan Menteri Ketenagakerjaan tolong ya," imbuh Presiden, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menangani masalah ini.
Gelombang PHK di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan bahwa ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) masih mengintai puluhan ribu pekerja di sektor-sektor yang padat karya, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, dan komponen otomotif.
"Ancaman PHK ini kami kalkulasi, sekali lagi ini baru kalkulasi, Pak Presiden, bisa jadi salah. Dalam tiga bulan ke depan, di industri-industri yang menjadi anggota serikat buruh itu, 50.000 lebih buruh terancam PHK," ujar Said.
Oleh karena itu, Said mengusulkan agar dibentuk Satgas Khusus PHK untuk memastikan pemerintah siap menghadapi situasi krisis ketenagakerjaan yang mungkin semakin memburuk.
"Izinkan, kami ada usulan dan saran di forum ini, yaitu segera dibentuk Satgas PHK. Jadi, nggak grabak-grubuk kalau nanti terjadi PHK, kita sudah siap, ada unsur APINDO, KADIN, serikat buruh, Kemnaker, Kementerian Perekonomian dan DPR," tegas Said.
Selain itu, Said juga menambahkan bahwa Satgas tersebut diharapkan dapat berperan dalam menjaga stabilitas hubungan industrial, serta mencegah kemungkinan terjadinya pemogokan akibat hak-hak pekerja yang tidak dipenuhi oleh perusahaan.
"Satgas ini juga akan mengeliminir mendeklinasi potensi pemogokan bilamana terjadi PHK, yang mengakibatkan hak-hak buruh tidak dibayar sesuai perundang-undangan," jelas Said.
Artikel ini ditulis oleh


Kemnaker Pertimbangkan Bentuk Satgas Khusus Pencegahan PHK Masal
Ide pembentukan satgas tersebut telah didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Ketua Banggar DPR Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Jumlah Pengangguran
Said menyebut dari catatan Kementerian Ketenagakerjaan secara kumulatif sejak Januari-Juni 2024, gelombang PHK telah menghantam 32.064 pekerja.


Data KSPI: 60.000 Buruh Kena PHK di Dua Bulan Pertama 2025
Adapun 60.000 korban PHK tersebut masuk ke dalam setidaknya 50 perusahaan.