- UANG
- BANK
Sebagai informasi, OJK mencatat, hingga Februari 2025, pertumbuhan kredit perbankan secara tahunan mencapai double digit, yakni sebesar 10,3 persen.
Jumat, 11 Apr 2025 11:57:00

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan produk Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan hingga Februari 2025 mencapai Rp21,98 triliun, tumbuh 36,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun, angka tersebut tercatat menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp22,57 triliun.
"Per Februari 2025, baki debit kredit BNPL, sebagaimana dilaporkan dalam STRIK, tumbuh 36,60 persen year-on-year, menjadi Rp21,98 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers RDKB, Jumat (11/4).
Dian mengatakan, untuk porsi kredit penyaluran paylater per Januari 2025 sebesar 0,25 persen.
"Porsi kredit BNPL, perbankan tercatat sebesar 0,25 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan," jelasnya.
Sebagai informasi, OJK mencatat, hingga Februari 2025, pertumbuhan kredit perbankan secara tahunan mencapai double digit, yakni sebesar 10,3 persen menjadi Rp7.825 triliun.
Penggunaan Kredit
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 14,62 persen. Pertumbuhan tersebut diikuti oleh kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 10,31 persen, sementara kredit modal kerja tercatat tumbuh sebesar 7,66 persen.
"Sementara ditinjau dari kepemilikan, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit, yaitu sebesar 10,93 persen year-on-year," kata Dian.
Berdasarkan kategori debitur, Dian menuturkan bahwa kredit korporasi tumbuh sebesar 15,95 persen, sedangkan kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,51 persen.
Kondisi likuiditas industri perbankan pada Februari 2025 pun tetap memadai. Hal ini tercermin dari rasio alat likuid terhadap non-core deposit (ALNCD) yang tercatat sebesar 116,76 persen, meningkat dari posisi Januari sebelumnya sebesar 114,86 persen.
Sementara rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (ALDPK) tercatat sebesar 26,35 persen, naik dari Januari 2025 yang sebesar 26,03 persen. Kedua rasio tersebut masih jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen. Adapun, liquidity coverage ratio (LCR) berada di level tinggi, yakni sebesar 210,14 persen.
Artikel ini ditulis oleh


Bukti Masyarakat Indonesia Makin Banyak Pakai Pay Later
Angka pengguna pay later mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan.
OJK 1 bulan yang lalu

OJK Catat Kredit Paylater Naik Jadi Rp21,77 Triliun pada 2024
Peningkatan ini sejalan dengan jumlah rekening mencapai 24,51 juta.

OJK: Pertumbuhan Kredit Tumbuh Rp7.782 Triliun
Intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga.


Data OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 10,3 Persen Menjadi Rp7.825 Triliun
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 14,62 persen.
OJK 1 jam yang lalu

OJK Catat, Utang Paylater Orang Indonesia Tembus Rp6,81 Triliun per Mei 2024
Angka ini meningkat 33,64 persen (yoy) jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
OJK 1 tahun yang lalu

Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 13,09 Persen Jadi Rp7.310 Triliun
Penyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
OJK 1 tahun yang lalu

OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
OJK 1 tahun yang lalu

Kondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.

OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Gubernur BI Optimis Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 13 Persen di Era Pemerintahan Prabowo
Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.