Mantan pemain sirkus OCI mengadukan dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dialami selama bekerja ke Kementerian HAM.
Kamis, 17 Apr 2025 13:32:00

Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw, meluruskan informasi terkait mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) yang tak menerima gaji.
Menurut dia, sejak awal bergabung, para pemain OCI diperlakukan sebagai bagian dari keluarga besar.
"Ya kalau sudah di OCI kan sudah kayak keluarga besar. Kalau sakit pasti berobat, nggak pernah bilang nggak ada uang. Semua itu sudah terjamin. Pakaian, terus uang saku," kata dia saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (17/4).
Tony mengatakan, kebutuhan dasar seperti pakaian dan uang saku diberikan secara rutin. Menurutnya, meski anak-anak tersebut tidak menerima gaji, mereka tetap memperoleh uang saku mingguan untuk kebutuhan pribadi.
"Tiap minggu juga dikasih. Memang itu tidak diberi gaji, ya. Kita kan dulu juga nggak terima gaji, sama. Masih anak-anak masa terima gaji gitu ya. Tapi uang saku untuk belanja, untuk segala macem, itu selalu ada. Nggak mungkin nggak ada," ucap dia.
Bantah Tudingan Pemain OCI Tak Terurus
Dia juga menepis anggapan anak-anak dalam asuhannya mengalami kekurangan atau tak terurus.
"Kalau lihat wajahnya aja bisa kelihatan kok, gitu ya. Jadi nggak kurus-kurus, ceking, gitu kan nggak. Semua sehat-sehat," ucap dia.
Selain kebutuhan pokok, Tony menyebutkan para anggota sirkus juga mendapatkan perhatian pada momen-momen khusus seperti hari raya dan ulang tahun.
"Jadi uang belanja ada, pakaian lengkap, kalau hari raya pasti dapet hadiah, dapet apa. Biasa lah kita. Ulang tahun dirayain ramai-ramai. Itu biasa. Itu kehidupan keluarga besar," tandas dia.
Pengakuan Mantan Pemain Sirkus OCI
Sejumlah mantan pekerja sirkus OCI Taman Safari Indonesia (TSI) mendatangi kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) pada Selasa (15/4). Mereka mengadukan dugaan eksploitasi yang dialami selama bekerja.
Kuasa hukum mantan pekerja OCI, Muhammad Sholeh mengungkapkan, kliennya tak pernah digaji selam menjadi pekerja sirkus OCI. Bahkan, mereka mengalami kekerasan dan kekejaman.
"Selama mereka menjadi budak, tidak pernah menerima gaji, menerima kekejaman, kekerasan, maka harus ada ganti rugi kepada para korban,” kata Sholeh.
Artikel ini ditulis oleh



Korban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.

Pengakuan Karyawan Korban Disiksa Bos Perusahaan Animasi: Pipi Ditampar hingga Lembur Tidak Dibayar
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus mengatakan, dugaan penyiksaan dialami korban CS sejak 2022 hingga Agustus 2024.

CS membuat dua laporan terkait dugaan eksploitasi yang dialaminya selama menjadi pegawai di PT Brandonville Studios Makmur.


Polisi Buru WN Hongkong Bos Perusahaan Animasi, Inisial CL
Polisi memburu bos salah satu perusahaan animasi di Jakarta, buntut dugaan sewenang-wenang terhadap mantan karyawan.


Deretan Artis yang Pernah Bermasalah dengan Karyawan, Terbaru Fuji
Deretan artis yang pernah bermasalah dengan karyawan. Terbaru masalah Fuji dengan mantan karyawannya.
Tren 2 tahun yang lalu


Mantan Sopir Atta Halilintar Ngaku Tak Digaji Layak, Aurel Hermansyah Buka Suara
Mantan sopir Atta Halilintar mengaku digaji tak layak. Ia juga mengaku dizalimi Atta Halilintar.

Kasus TPPO Pekerja Sumut ke Malaysia Terbongkar, Korban Rata-Rata Masyarakat Kelas Bawah
Lima korban asal Sumatera Utara (Sumut) tersebut berinisial MMS, MAP, S, AW, AL. Mereka rata-rata masyarakat ekonomi kelas bawah.