Mouth Taping saat Tidur: Teknik Sederhana yang Bantu Atasi Mulut Kering dan Tidur Lebih Nyenyak

2 days ago 5

  1. SEHAT

Teknik mouth taping saat tidur bantu tingkatkan kualitas tidur dan kesehatan dengan mengarahkan napas lewat hidung, bukan mulut.

Kamis, 17 Apr 2025 15:00:00

 Teknik Sederhana yang Bantu Atasi Mulut Kering dan Tidur Lebih Nyenyak Ilustrasi tidur, bermimpi. (Foto oleh Ron Lach : https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-wanita-relaksasi-awan-8264248/) (©@ 2023 merdeka.com)

Apakah Anda pernah terbangun dengan mulut kering, napas bau, atau tenggorokan yang terasa seperti amplas? Jika ya, bisa jadi Anda bernapas melalui mulut saat tidur, dan tanpa disadari, kebiasaan ini dapat merugikan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Dilansir dari Live Strong, bernapas lewat mulut di malam hari dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti tidur tidak nyenyak, mendengkur, bahkan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya kualitas tidur, kini muncul sebuah teknik yang sedang viral di kalangan praktisi kesehatan alternatif dan pecinta gaya hidup sehat: mouth taping, atau menutup mulut dengan plester saat tidur. Sekilas terdengar aneh dan ekstrem, tetapi teknik ini bukan tanpa alasan. Di balik metode yang tampak sederhana ini, tersembunyi manfaat fisiologis dari bernapas lewat hidung yang didukung oleh sejumlah temuan ilmiah dan pengalaman positif dari banyak penggunanya.

Apa Itu Mouth Taping?

Mouth taping adalah praktik menutup mulut dengan menggunakan plester kulit khusus sebelum tidur, dengan tujuan mendorong kebiasaan bernapas melalui hidung sepanjang malam. Konsep dasarnya cukup sederhana: dengan menjaga bibir tetap tertutup, Anda "memaksa" tubuh untuk mengandalkan saluran pernapasan alami, yaitu hidung.

Untuk melakukannya, seseorang biasanya menggunakan plester yang berpori dan aman untuk kulit, yang diletakkan secara horizontal di atas bibir atas dan bawah. Alih-alih mengekang secara ekstrem, teknik ini lebih dimaksudkan sebagai dorongan lembut agar tubuh tidak jatuh ke pola bernapas lewat mulut secara tidak sadar saat tidur.

Metode ini banyak diminati oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut saat tidur, atau yang sering mengalami dengkuran, mulut kering, hingga gangguan tidur ringan.

Mengapa Bernapas Melalui Hidung Lebih Baik?

Pertanyaan pentingnya adalah: mengapa kita harus mengalihkan pernapasan ke hidung? Ternyata, jawabannya bukan sekadar tren kesehatan semata.

Dr. Marina Gonchar, seorang ortodontis sekaligus pendiri klinik Skin to Smile, menjelaskan bahwa hidung berfungsi sebagai filter alami tubuh. “Hidung menghangatkan, melembapkan, dan menyaring udara yang kita hirup. Ia juga menghasilkan nitrat oksida yang membantu sirkulasi dan mengatur aliran udara,” ujarnya.

Keuntungan dari bernapas lewat hidung tidak hanya sebatas pernapasan. Menurut Dr. Gonchar, kebiasaan ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mulut, memperkuat struktur rahang, serta meningkatkan kualitas tidur.

Sebaliknya, bernapas lewat mulut secara kronis dapat menyebabkan mulut kering, bau mulut, penyakit gusi, hingga perubahan struktur wajah dalam jangka panjang.

Potensi Manfaat Mouth Taping

 Teknik Sederhana yang Bantu Atasi Mulut Kering dan Tidur Lebih Nyenyak Sumber: Freepik @ 2023 merdeka.com

Meski penelitian tentang mouth taping masih tergolong baru dan terbatas, sejumlah manfaat potensial telah mulai teridentifikasi. Berikut di antaranya:

1. Mengurangi Dengkur

Dengkuran kerap disebabkan oleh getaran udara di mulut dan tenggorokan saat tidur. Dengan mengalihkan aliran udara ke hidung, mouth taping berpotensi memperlancar pernapasan dan mengurangi getaran yang menimbulkan dengkuran.

“Napas melalui hidung membantu menjaga tekanan saluran napas, yang bisa menghentikan pola dengkuran,” ujar Dr. Gonchar.

Namun, jika dengkuran disebabkan oleh masalah struktural seperti amandel yang membesar atau penyumbatan hidung, mouth taping tidak akan efektif, tambahnya.

2. Mencegah Mulut Kering

Produksi air liur secara alami menurun saat malam hari. Bila Anda bernapas melalui mulut, kekeringan bisa menjadi lebih parah. Hal ini dapat menyebabkan bau mulut, radang gusi, hingga risiko gigi berlubang yang lebih tinggi.

Dengan menjaga mulut tetap tertutup, mouth taping membantu mempertahankan kelembapan dan mencegah evaporasi air liur selama tidur.

Apakah Bisa Membantu Obstructive Sleep Apnea (OSA)?

Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah gangguan tidur serius yang ditandai dengan henti napas berulang akibat penyempitan saluran napas. Meskipun gejalanya melibatkan dengkuran, mouth taping bukanlah solusi utama untuk OSA sedang hingga berat.

“Penderita OSA memerlukan perawatan seperti CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) yang dapat menjaga saluran napas tetap terbuka,” jelas Dr. Gonchar. Mouth taping tidak dapat memberikan tekanan udara positif seperti yang dilakukan oleh CPAP.

Tanpa pengobatan, OSA dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, hingga penyakit jantung.

Meski demikian, beberapa studi awal menunjukkan harapan. Sebuah penelitian kecil pada Februari 2015 di jurnal Otolaryngology-Head and Neck Surgery menemukan bahwa penggunaan plester pori-pori dapat mengurangi dengkuran dan henti napas pada penderita OSA ringan. Studi lain pada September 2022 di Healthcare (Basel) juga melaporkan adanya perbaikan gejala OSA ringan setelah mouth taping.

Namun, karena keterbatasan data, para ahli menekankan bahwa mouth taping untuk OSA hanya boleh dicoba di bawah pengawasan tenaga medis.

Risiko dan Efek Samping Mouth Taping

 Teknik Sederhana yang Bantu Atasi Mulut Kering dan Tidur Lebih Nyenyak Ilustrasi Mouth Taping (©Freepik) @ 2025 merdeka.com

Seperti halnya intervensi kesehatan lainnya, mouth taping juga memiliki potensi risiko, terutama bagi individu dengan kondisi tertentu. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Kesulitan bernapas
  2. Kualitas tidur menurun akibat ketidaknyamanan
  3. Kabut otak (brain fog)
  4. Iritasi kulit atau reaksi alergi terhadap plester
  5. Kecemasan akibat mulut tertutup
  6. Rasa sakit saat melepas plester, terutama bagi yang memiliki rambut di area wajah

Bagi mereka yang memiliki masalah hidung seperti sumbatan, alergi, deviasi septum, atau OSA yang tidak terdiagnosis, risiko dapat menjadi lebih serius. Penutupan mulut dalam kondisi tersebut bisa memperburuk aliran udara dan kadar oksigen tubuh.

Sebuah studi pada Oktober 2024 di JAMA Otolaryngology-Head & Neck Surgery bahkan menunjukkan bahwa menutup mulut pada pasien OSA dengan obstruksi velofaring dapat semakin mengurangi aliran udara.

Cara Aman Mencoba Mouth Taping

Bila Anda tertarik untuk mencoba mouth taping, penting untuk memulainya dengan langkah-langkah yang aman dan bertanggung jawab:

1. Pastikan Anda Bisa Bernapas Lewat Hidung

Sebelum mencoba, pastikan saluran hidung Anda bersih dan tidak tersumbat. Bila Anda bisa bernapas dengan nyaman sambil berbaring dan tidak mengalami gejala seperti dengkuran keras atau sakit kepala di pagi hari, kemungkinan besar Anda kandidat yang sesuai.

Namun, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada gangguan tersembunyi seperti deviasi septum atau OSA ringan.

2. Gunakan Plester yang Aman untuk Kulit

Pilih plester hypoallergenic dan berpori yang dirancang khusus untuk kulit. Alternatif yang dapat digunakan termasuk plester bedah, plester atletik, atau strip perekat khusus untuk mouth taping yang banyak dijual secara daring.

Jangan pernah menggunakan plester rumah tangga seperti selotip, lakban, atau masking tape karena bisa menyebabkan iritasi, tidak berpori, dan berisiko menjadi bahaya tersedak.

3. Mulai Secara Bertahap

Untuk pemula, sebaiknya jangan langsung menutup seluruh mulut. Gunakan potongan kecil plester yang ditempel secara vertikal atau membentuk pola X, sehingga masih memungkinkan sirkulasi udara.

Lakukan secara bertahap:

  1. Mulailah dengan percobaan singkat di siang hari
  2. Lanjutkan ke sesi tidur siang
  3. Barulah coba digunakan semalaman saat malam hari

Jika Anda mengalami gangguan napas karena alergi atau hidung tersumbat, sebaiknya tunda atau hindari mouth taping.

4. Siapkan Kulit dengan Baik

Bersihkan dan keringkan area bibir sebelum menempelkan plester untuk hasil yang lebih optimal. Untuk mengurangi iritasi, Anda juga bisa mengoleskan sedikit minyak alami atau gel makanan di sekitar bibir.

Untuk memudahkan pelepasan di pagi hari, lipat sedikit sudut plester saat menempelkannya. Langkah kecil ini bisa mencegah ketidaknyamanan saat melepas.

Alternatif Mouth Taping

 Teknik Sederhana yang Bantu Atasi Mulut Kering dan Tidur Lebih Nyenyak Ilustrasi Penggunaan Humidifier Credit: pexels.com/Nikolay @ 2023 merdeka.com

Jika Anda masih ragu untuk mencoba mouth taping, ada sejumlah alternatif yang bisa dipertimbangkan, tergantung pada tujuan Anda:

1. Produk yang Membantu Pernapasan Lewat Hidung

Nasal strip: Strip perekat yang ditempelkan di hidung untuk membuka saluran pernapasan. Efektivitasnya beragam, tetapi patut dicoba.

  1. Semprotan saline: Membantu membersihkan hidung dari lendir dan alergen.
  2. Humidifier: Melembapkan udara dalam kamar untuk memperlancar pernapasan.

2. Cara Lain Mengurangi Dengkur

  1. Tidur miring: Menghindari posisi telentang bisa memperluas saluran napas.
  2. Alat oral: Alat penyangga rahang atau lidah dari dokter gigi bisa meningkatkan aliran udara dan kualitas tidur.

3. Tingkatkan Kebersihan Mulut

Jika napas Anda menjadi bau akibat mouth breathing, perbaiki rutinitas kebersihan mulut. Menyikat gigi, flossing, membersihkan lidah, dan berkumur secara teratur dapat mengurangi bau tanpa perlu bantuan plester.

4. Perhatikan Kebersihan Tidur

  1. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari
  2. Hindari layar, kafein, dan alkohol sebelum tidur
  3. Ciptakan suasana tidur yang tenang dan gelap
  4. Berolahraga secara rutin

Kapan Harus ke Dokter?

Mouth taping bukan solusi untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda:

1. Diduga Mengidap Gangguan Tidur

Gejala OSA antara lain:

  1. Dengkuran keras
  2. Tersedak atau terengah saat tidur
  3. Mulut kering atau sakit kepala di pagi hari
  4. Rasa kantuk berlebihan di siang hari
  5. Tekanan darah tinggi atau perubahan suasana hati

Mengabaikan gejala ini dan hanya mengandalkan mouth taping bisa menunda perawatan penting.

2. Mengalami Bau Mulut Kronis

Bau mulut parah bisa disebabkan oleh:

  1. Gigi berlubang atau penyakit gusi
  2. Infeksi sinus
  3. Masalah pencernaan seperti tukak lambung

Jika bau mulut tidak hilang meski sudah menjaga kebersihan mulut, konsultasikan ke dokter atau dokter gigi.

3. Mengalami Masalah Pernapasan Lain

Jika Anda merasa sulit bernapas saat tidur, bisa jadi ada penyebab yang lebih serius seperti deviasi septum atau alergi. Pemeriksaan medis dapat membantu menemukan dan mengatasi penyebab dasarnya.

Mouth taping bisa menjadi solusi sederhana namun berdampak besar bagi sebagian orang, terutama yang ingin beralih ke pernapasan hidung demi tidur lebih nyenyak dan sehat. Namun, metode ini tidak cocok untuk semua orang dan bukan pengganti penanganan medis atas kondisi serius seperti sleep apnea.

“Menutup mulut dengan plester bukanlah pengganti penanganan gangguan mendasar seperti sleep apnea, sumbatan hidung, atau kebiasaan bernapas lewat mulut yang kronis,” tegas Dr. Gonchar.

Sebelum mencoba, konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk memastikan teknik ini aman dan sesuai untuk kondisi Anda. Jika dilakukan dengan benar, mouth taping berpotensi menjadi salah satu langkah kecil yang membawa perubahan besar dalam kualitas hidup Anda.

Artikel ini ditulis oleh

Rizky Wahyu Permana
Metode Mouth Tapping, Cara untuk Mengatasi Gangguan Tidur

Metode Mouth Tapping, Cara untuk Mengatasi Gangguan Tidur

Mouth tapping adalah sebuah metode yang populer sebagai cara mengatasi gangguan tidur seperti mendengkur dan sleep apnea.

5 Efek Samping Tidur Mangap yang Sering Terjadi, Bau Mulut hingga Nyeri Rahang

5 Efek Samping Tidur Mangap yang Sering Terjadi, Bau Mulut hingga Nyeri Rahang

Tidur mangap dapat menyebabkan berbagai risiko efek samping yang perlu diperhatikan.

Cara Agar Tetap Tidur Malam dengan Nyaman saat Hidung Buntu dan Pilek

Cara Agar Tetap Tidur Malam dengan Nyaman saat Hidung Buntu dan Pilek

Bagi mereka yang mengalami masalah hidung buntu dan pilek, penting untuk melakukan sejumlah hal ini agar bisa tetap tidur nyaman di malam hari.

tidur 1 tahun yang lalu

Sejumlah Cara Agar Kita Tidak Bangun dalam Kondisi Mulut Kering

Sejumlah Cara Agar Kita Tidak Bangun dalam Kondisi Mulut Kering

Sejumlah cara bisa diakukan untuk mencegah terbangun dalam kondisi tenggorokan kering dan dahaga.

tidur 1 tahun yang lalu

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |