- UANG
- EKONOMI
Trump menambahkan bahwa keputusan ini telah dipertimbangkan selama beberapa hari terakhir.
Jumat, 11 Apr 2025 09:27:00

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump membuat kejutan di pasar global pada Rabu (9/4). Dia mengumumkan penundaan penerapan tarif timbal balik untuk semua negara, kecuali China. Dalam pernyataannya kepada wartawan, Trump menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena negara-negara yang terkena tarif merasa gelisah dan takut.
"Mereka menjadi sedikit gelisah, sedikit takut," ungkap Trump, seperti yang dikutip dari Yahoo Finance.
Trump menambahkan bahwa keputusan ini telah dipertimbangkan selama beberapa hari terakhir. "Kami memutuskan untuk mengambil tindakan dan kami melakukannya hari ini, dan kami senang tentang itu," ujarnya.
Pasar mengalami lonjakan tajam setelah pengumuman Trump, meskipun bea masuk 10 persen untuk semua negara tetap berlaku. Namun, bea masuk ini tidak diterapkan untuk Meksiko dan Kanada, yang masih menghadapi serangkaian bea masuk terpisah terkait fentanil. Selain itu, tarif khusus untuk sektor industri seperti baja, aluminium, dan mobil tetap dipertahankan. Lonjakan ini mendorong indeks S&P 500 naik lebih dari 9,5 persen, mencatatkan kenaikan terbesar sejak tahun 2008.
Penting untuk dicatat bahwa penundaan tarif timbal balik oleh Presiden Trump memiliki satu pengecualian, yaitu China. Dia mengumumkan bahwa pihaknya secara sepihak akan menaikkan tarif untuk China hingga 125 persen. Trump juga mengemukakan kemungkinan untuk mempertimbangkan pembebasan beberapa perusahaan AS dari tarif tersebut, dengan keputusan yang akan diambil secara naluriah.
Di sisi lain, tarif Trump ini terus mengalami perubahan, dan keputusan presiden datang kurang dari satu jam setelah Menteri Keuangan Scott Bessent menyatakan bahwa keputusan tersebut tidak berkaitan dengan kekacauan yang terjadi di pasar saham dan obligasi pekan lalu. Ia menegaskan bahwa ini adalah strategi yang telah diterapkan selama ini.
75 Negara Menghubungi Amerika Serikat

Trump dan timnya mengungkapkan bahwa lebih dari 75 negara telah menghubungi Amerika Serikat untuk memulai diskusi mengenai tarif timbal balik. Mereka menjanjikan jeda selama 90 hari yang akan memberikan kesempatan bagi AS untuk menciptakan solusi 'khusus' bagi semua negara tersebut.
Namun, banyak yang menilai bahwa Trump menyadari dampak reaksi pasar sebagai bagian dari strateginya dalam mengumumkan penundaan ini. Dia menyatakan bahwa penting untuk memperhatikan pasar obligasi dan menekankan perlunya fleksibilitas dalam mengambil keputusan.
Langkah ini juga semakin menarik perhatian terhadap China, karena Gedung Putih tampaknya berusaha mengisolasi ekonomi terbesar kedua di dunia dengan memulai negosiasi dengan negara-negara tetangga Tiongkok, sambil terus meningkatkan bea masuk yang dikenakan pada China. Selain itu, keputusan yang diambil pada hari Rabu juga akan mengurangi bea masuk terhadap Uni Eropa dari tarif 20 persen menjadi 10 persen, yang akan mulai berlaku pada 5 April.
Penurunan ini terjadi meskipun kelompok tersebut telah menyetujui tarif balasan mereka sendiri pada hari Rabu sebelumnya, tetapi Trump menyatakan bahwa mereka akan mendapatkan penangguhan karena bea masuk tersebut belum diterapkan.
"Negara-negara ini tidak, atas saran saya yang kuat, melakukan pembalasan dengan cara, bentuk, atau rupa apa pun terhadap Amerika Serikat. Saya telah mengesahkan penghentian sementara selama 90 hari, dan tarif timbal balik yang diturunkan secara substansial selama periode ini, sebesar 10 persen, yang juga berlaku segera," kata Trump dalam unggahan awalnya yang mengumumkan langkah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh

I
Reporter
- Idris Rusadi Putra



Trump Tunda Tarif Impor, Saham Global Kompak Melonjak
Lonjakan ini tercatat sebagai yang terbaik sejak krisis keuangan pada 2008.

Trump Buka Peluang Negosiasi dengan Negara Mitra Dagang Terkait Tarif Impor Baru
Namun, penawaran ini hanya berlaku bagi negara yang memberikan keuntungan tertentu bagi AS sebagai kompensasi atas keringan tarif impor.


Donald Trump Siapkan Tarif Impor untuk Produk Farmasi yang Masuk ke Amerika
Trump akan memberikan insentif bagi negara yang membangun pabrik farmasi di Amerika Serikat.

Ketegangan Perang Dagang Makin Tinggi, Trump Ancam China Kenakan Tarif Tambahan 50 Persen
Trump mengatakan bahwa jika China tidak membatalkan kenaikan tarif sebesar 34 persen pada 8 April, dia akan mengenakan tarif tambahan.

Pertimbangan Pemerintah Undur Penerapan PPN 12 Persen, Tak Jadi 1 Januari 2025
Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang akan berdampak pada ekonomi domestik.