- SEHAT
- DIAGNOSIS
Somnophilia merupakan kondisi seksual di mana seseorang merasa terangsang dan memiliki keinginan untuk berhubungan intim dengan orang lain yang sedang tidur.
Jumat, 11 Apr 2025 16:00:46

Kasus kekerasan seksual yang melibatkan residen Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Anestesi Unpad telah memicu diskusi mengenai somnophilia atau yang dikenal juga sebagai sleeping beauty syndrome. Konselor dan edukator seks dari Asosiasi Seksologi Indonesia, Febrizky Yahya, menjelaskan bahwa somnophilia merupakan sebuah penyimpangan seksual di mana pengidapnya merasa terangsang dan memiliki keinginan untuk berhubungan seksual dengan seseorang yang tidak sadar dan tidak dapat memberikan respons.
Penyimpangan ini termasuk dalam kategori kelainan seksual yang dikenal sebagai Predatory Paraphilia. "Mengapa disebut predatory? Karena umumnya, individu yang mengalami gangguan ini cenderung menyerang orang lain untuk mendapatkan kepuasan seksual. Hal ini berbeda dengan fetish pada benda mati, di mana tidak ada tindakan pelecehan langsung terhadap orang lain," jelas Eby, konselor yang akrab disapa, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Jum'at(11/4/2025).
Apa Penyebab Sleeping Beauty Syndrome
Mengenai penyebab sleeping beauty syndrome, Eby menyatakan bahwa penelitian mengenai hal ini masih tergolong sedikit. Namun, banyak pakar berpendapat bahwa individu yang memiliki obsesi seksual terhadap orang yang tidak sadar sering kali mengalami masalah terkait dominasi dan kontrol.
"Pelaku merasa memiliki kendali penuh atau mendominasi saat lawannya adalah orang yang tidak sadar dan tidak dapat melawan," ungkap Eby. "Isu ini dapat muncul akibat trauma masa kecil, gangguan kepribadian, pengalaman traumatis di masa lalu, dan dalam beberapa kasus, dapat terjadi karena trauma pada otak akibat benturan," tambahnya.
Sindrom Sleeping Beauty umumnya muncul sejak masa Kanak-kanak

Lebih lanjut, Eby mengungkapkan bahwa somnophilia biasanya muncul sejak masa kanak-kanak, tetapi baru terlihat saat individu memasuki masa remaja. "Gangguan ini udah ada mostly (kebanyakan) dari kecil, cuma baru kelihatan mulai remaja," ujarnya. Meskipun demikian, penelitian kualitatif yang mendalami pengalaman masa kecil pelaku somnophilia masih belum ditemukan. Secara umum, anak-anak yang berisiko mengalami penyimpangan seksual dapat menunjukkan gejala melalui beberapa perilaku tertentu.
- Kesulitan dalam mengendalikan emosi dan keinginan yang berada di luar batas normal serta tidak sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
- Kurangnya kemampuan untuk berempati yang seharusnya sesuai dengan usia mereka.
- Pernah menjadi korban pelecehan seksual tanpa adanya intervensi atau terapi yang memadai.
- Terpapar pornografi sejak dini dan mengalami kecanduan terhadap konten tersebut.
- Pada kasus yang lebih parah, anak-anak dapat melakukan pelecehan seksual terhadap saudara atau anggota keluarga lainnya saat mereka sedang tidur.
Metode Terapi dan Penanganan bagi Penderita Sleeping Beauty Syndrome?
Individu yang mengalami kelainan seksual yang dikenal sebagai sleeping beauty syndrome memerlukan penanganan dan terapi yang sesuai. "Terapi yang dilakukan harus melibatkan berbagai metode, mulai dari CBT (Cognitive Behavioral Therapy), hypnotherapy, group therapy, hingga orgasm reconditioning yang dilakukan oleh sex therapist.
Jika diperlukan, terapi dengan obat-obatan psikiatri juga bisa ditambahkan," ungkap Eby. Selain itu, diagnosis kelainan ini tidak dapat dilakukan sembarangan. Diperlukan bantuan dari psikiater atau psikolog untuk memastikan diagnosa tersebut. "Tentunya, hanya psikiater atau psikolog yang berkompeten, terutama yang memiliki spesialisasi dalam seksologi, yang berhak melakukan diagnosis terhadap kasus penyimpangan seksual," tambah Eby.
Apakah Mungkin untuk Menghilangkan sepenuhnya Sleeping Beauty Syndrome
Syndrome Sleeping Beauty adalah kondisi yang tidak bisa diobati sepenuhnya. Meskipun demikian, terapi dan pengelolaan yang tepat dapat memberikan bantuan yang signifikan. "Hilang sepenuhnya mungkin tidak, namun dikontrol dengan terapi seperti yang dijelaskan di atas," ungkap Eby.
Seperti yang diketahui, insiden yang melibatkan residen PPSD Anestesi Unpad terjadi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada pertengahan Maret lalu. Dalam peristiwa tersebut, dokter residen tersebut melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap pendamping pasien. Sebelum melaksanakan aksinya, ia terlebih dahulu membius korban hingga tidak sadarkan diri.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- Ade Nasihudin Al Ansori
- Dyah Puspita Wisnuwardani


Penyebab Fetish dan Jenis-jenisnya, Perlu Diketahui
Seseorang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati.

Ketahui Apa Itu Eksibisionisme, Termasuk Kink atau Kelainan Seksual?
Perilaku eksibisionis yang bisa ditunjukkan oleh seseorang apakah termasuk kink atau sudah tergolong sebagai kelainan seksual?

Mengenal Agalmatophilia, Kelainan Seksual yang Terobsesi Boneka
Ada banyak jenis kelainan seksual yang ada di dunia ini, salah satunya agalmatophilia.

Mimpi Basah adalah Ejakulasi yang Terjadi tanpa Rangsangan Seksual, Berikut Penjelasannya
Mimpi basah adalah ejakulasi atau orgasme saat tidur. Hal ini merupakan hal yang umum dan alami dalam masa pertumbuhan dan tidak perlu dikhawatirkan.

Hiperseksual dan Libido Tinggi, Menilik Pengakuan Siskaeee yang Menggemparkan
Nimfomania sendiri merupakan gangguan jiwa di mana seseorang tidak pernah merasa puas dengan kepuasan seksual dan terus mencari.

Sedang Tidur Tapi Tiba-tiba Kejantanan Berdiri Sendiri, Ini Penyebabnya
Ereksi pada penis saat tidur bisa terjadi penanda kesehatan tubuh Anda.
Penis 1 tahun yang lalu