Pernahkah merasa cemas berlebihan dalam sebuah hubungan? Jika iya, bisa jadi Anda memiliki anxious attachment style.
Sabtu, 12 Apr 2025 17:00:00

Anxious attachment style atau gaya keterikatan cemas dapat memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan di masa dewasa, terutama kepercayaan terhadap pasangan.
Hal ini bisa berdampak pada dinamika hubungan, yang terkadang menjadi tidak sehat akibat adanya ketidakseimbangan dalam kebutuhan emosional.
Lantas, apa yang menyebabkan seseorang memiliki anxious attachment style? Apa tanda-tanda seseorang memiliki anxious attachment style? Bagaimana cara mengatasi dan merubahnya?
Apa Itu Anxious Attachment Style?
Pernahkah Anda merasa cemas dalam hubungan, sering mencari kepastian, atau khawatir pasangan akan meninggalkan Anda? Jika ya, Anda mungkin memiliki anxious attachment style atau gaya keterikatan cemas. Gaya ini ditandai dengan keinginan kuat untuk hubungan yang bermakna, takut ditinggalkan atau ditolak, serta kebutuhan tinggi akan kepastian dan dukungan.
Anxious attachment style juga dikenal sebagai preoccupied attachment atau anxious-ambivalent attachment. Orang dengan gaya keterikatan ini cenderung memiliki harga diri rendah, membutuhkan validasi terus-menerus, serta mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan emosi mereka dalam hubungan. Akibatnya, mereka bisa tampak "clingy" atau terlalu bergantung pada pasangan.
Penyebab Anxious Attachment Style

Gaya keterikatan ini biasanya berkembang sejak masa kanak-kanak akibat pola pengasuhan yang inkonsisten atau tidak terduga. Jika seorang anak tumbuh dengan orang tua yang kadang memberikan perhatian penuh, tetapi di lain waktu mengabaikan, mereka bisa mengembangkan ketidakpastian dalam hubungan dan selalu mencari kepastian dari orang lain.
Beberapa faktor lain yang dapat memicu anxious attachment style meliputi:
- Mengalami ghosting dalam hubungan, di mana seseorang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan.
- Kehilangan tanpa kejelasan (ambiguous loss), seperti hubungan yang berakhir tanpa adanya penutupan yang jelas.
- Menyimpan dendam atau luka emosional dari hubungan masa lalu.
- Trauma emosional yang memengaruhi cara pandang seseorang terhadap hubungan.
Tanda-Tanda Anxious Attachment Style

Seseorang yang memiliki anxious attachment style cenderung menunjukkan beberapa perilaku berikut:
- Selalu khawatir dengan kebutuhan pasangan dan takut mengecewakan mereka.
- Mengutamakan kebutuhan pasangan di atas kebutuhannya sendiri.
- Takut ditinggalkan atau ditolak.
- Meragukan nilai diri sendiri dan membutuhkan validasi bahwa mereka dicintai.
- Sering mengalami kecemasan atau kekhawatiran berlebihan dalam hubungan.
- Sulit menetapkan batasan yang sehat dengan pasangan atau teman.
- Kesulitan memahami dan mengekspresikan emosi sendiri.
- Mudah merasa cemburu atau kurang percaya dalam hubungan.
Gaya keterikatan ini dapat mempersulit seseorang dalam membangun hubungan yang sehat. Mereka cenderung menjadi people-pleaser, mengorbankan kebutuhannya sendiri demi menjaga hubungan tetap utuh, meskipun hal tersebut merugikan dirinya.
Cara Mengatasi Anxious Attachment Style
Jika Anda merasa gaya keterikatan ini lebih banyak membawa dampak negatif dalam hidup Anda, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
1. Mengenali Pemicu Kecemasan
Kenali situasi yang memicu kecemasan dalam hubungan Anda. Misalnya, apakah Anda merasa cemas jika pasangan tidak segera membalas pesan? Jika iya, refleksikan apakah kecemasan ini berasal dari pengalaman masa lalu atau rasa takut yang tidak berdasar.
2. Mengomunikasikan Perasaan dengan Baik
Gunakan "I" statements untuk menyampaikan perasaan Anda tanpa menyalahkan pasangan. Contohnya:
Gunakan: "Aku merasa cemas saat pesan tidak dibalas karena pengalaman masa laluku."
Hindari: "Kamu membuatku cemas! Kenapa kamu tidak lebih responsif?"
Dengan mengungkapkan perasaan secara sehat, Anda dapat mengurangi konflik dan memperkuat hubungan dengan pasangan.
3. Mengungkapkan Kebutuhan dengan Jelas
Jika Anda membutuhkan kepastian dalam hubungan, jangan takut untuk mengungkapkan kebutuhan tersebut dengan jelas. Misalnya, jika Anda merasa cemas saat pasangan pergi tanpa memberi tahu, Anda bisa meminta waktu sebentar untuk berbicara sebelum mereka pergi.
4. Menguatkan Pola Perilaku Positif
Apresiasi pasangan atau teman yang membantu mengurangi kecemasan Anda. Ketika pasangan menunjukkan perhatian dan mendukung Anda, berikan apresiasi agar komunikasi yang sehat terus berkembang.
5. Belajar Menenangkan Diri Sendiri (Self-Soothing)
Latih teknik menenangkan diri seperti grounding techniques, meditasi, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas yang Anda sukai tanpa bergantung pada validasi orang lain. Dengan begitu, Anda bisa lebih percaya diri dalam menghadapi kecemasan.
6. Mencoba Terapi
Jika anxious attachment style sangat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan terapis. Terapis dapat membantu Anda mengenali pola keterikatan dan memberikan strategi untuk membangun hubungan yang lebih sehat.
Dapatkah Anxious Attachment Style Berubah?

Jawabannya adalah ya. Dengan kesadaran diri dan usaha untuk mengembangkan pola hubungan yang lebih sehat, seseorang dapat beralih ke gaya keterikatan yang lebih aman. Salah satu cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan menjalin hubungan dengan orang yang memiliki gaya keterikatan aman. Dengan demikian, Anda dapat belajar bagaimana membangun kepercayaan, menetapkan batasan yang sehat, dan merasa lebih nyaman dalam hubungan.
Kesimpulannya, memahami anxious attachment style adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia. Dengan mengenali penyebab, tanda-tanda, serta cara mengatasi gaya keterikatan ini, Anda bisa belajar mengelola kecemasan dalam hubungan dan mengembangkan pola keterikatan yang lebih aman.
Artikel ini ditulis oleh

A
Reporter
- adinda nur shyavira

Posesif adalah Sifat Ingin Memiliki Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Berbagai macam konflik dapat terjadi dalam hubungan karena sifat posesif yang dimiliki pasangan.



Apa Arti Kata Posesif dan Dampaknya dalam Hubungan Asmara?
Hubungan yang sehat pasti berawal dari rasa percaya dan tidak memaksa satu sama lain. Dalam hubungan, sifat memaksa dikenal dengan nama posesif.
CNC 1 tahun yang lalu

Cara Ampuh Mengatasi Cemburu Berlebihan pada Pasangan
Cemburu berlebihan dapat memberi pengaruh buruk dalam sebuah hubungan. Yuk, simak cara ampuh mengatasi cemburu berlebihan!