Artikel ini membahas faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya penggunaan bidet di toilet beberapa negara, khususnya Amerika Serikat dan Australia.
Selasa, 15 Apr 2025 12:05:00

Pernahkah Anda bepergian ke luar negeri dan terkejut saat menemukan kloset tanpa bidet di kamar mandi? Bagi sebagian orang, bidet adalah kebutuhan sehari-hari yang tak tergantikan, tetapi di banyak negara, alat ini justru absen atau dianggap asing. Apa alasan di balik perbedaan ini? Dari faktor budaya, sejarah, hingga ekonomi, artikel ini akan mengupas tuntas mengapa kloset di beberapa negara tidak dilengkapi bidet dan apa yang bisa kita pelajari dari fenomena ini.
Apa Itu Bidet dan Mengapa Penting?
Sebelum masuk ke alasan ketidakhadiran bidet, mari kita pahami dulu apa itu bidet. Bidet adalah alat sanitasi yang digunakan untuk membersihkan area intim setelah buang air, biasanya dengan semprotan air. Di negara seperti Jepang, Italia, atau Indonesia, bidet (atau variasinya seperti selang air) dianggap standar karena menawarkan kebersihan maksimal dibandingkan tisu toilet saja. Namun, di negara seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Australia, bidet sering kali tidak ditemukan.
Perbedaan Budaya dan Kebiasaan
Salah satu alasan utama adalah perbedaan budaya. Di banyak negara Barat, penggunaan tisu toilet telah menjadi norma selama berabad-abad. Tradisi ini berakar dari keterbatasan teknologi di masa lalu, ketika sistem perpipaan modern belum ada. Sebaliknya, di negara-negara Asia atau Timur Tengah, air dianggap sebagai cara yang lebih higienis untuk membersihkan diri, sesuai dengan nilai budaya dan agama yang menekankan kebersihan ritual.
Misalnya, di Jepang, budaya “oshiri no kirei” (kebersihan pantat) mendorong inovasi toilet canggih dengan bidet terintegrasi. Sementara itu, di Amerika Serikat, tisu toilet dianggap cukup praktis, dan bidet sering dipandang sebagai sesuatu yang “asing” atau bahkan “mewah”. Stereotip ini membuat bidet sulit diterima secara luas.
Sejarah dan Infrastruktur
Sejarah juga memainkan peran besar. Bidet pertama kali populer di Prancis pada abad ke-17 sebagai furnitur mewah untuk kalangan elit. Namun, ketika toilet modern dengan flush valve menyebar di Inggris dan Amerika pada abad ke-19, desainnya tidak menyertakan bidet karena fokus pada efisiensi ruang dan biaya. Kamar mandi di banyak rumah Barat dirancang kecil, sehingga menambahkan bidet dianggap tidak praktis.
Di sisi lain, negara seperti Italia atau Portugal, yang memiliki tradisi bidet lebih kuat, merancang kamar mandi dengan ruang tambahan untuk alat ini. Di Jepang, inovasi toilet seperti washlet (toilet dengan bidet elektronik) muncul pada abad ke-20, didorong oleh kemajuan teknologi dan permintaan akan kenyamanan.
Faktor Ekonomi dan Aksesibilitas
Biaya adalah faktor lain yang tidak bisa diabaikan. Memasang bidet, baik dalam bentuk alat terpisah maupun toilet pintar, membutuhkan investasi tambahan. Di negara berkembang atau wilayah dengan anggaran infrastruktur terbatas, prioritas diberikan pada kebutuhan dasar seperti toilet flush ketimbang bidet. Bahkan di negara maju seperti Inggris, banyak rumah tua tidak direnovasi untuk menambahkan bidet karena biaya dan kerumitan pemasangan pipa baru.
Sebaliknya, di negara seperti Indonesia, selang air sederhana menjadi solusi ekonomis yang berfungsi mirip bidet. Solusi ini jauh lebih murah dibandingkan toilet pintar ala Jepang, yang bisa mencapai ratusan dolar per unit.
Persepsi dan Edukasi
Persepsi masyarakat juga memengaruhi adopsi bidet. Di beberapa negara, bidet masih disalahpahami atau dikaitkan dengan stigma. Misalnya, di Amerika Serikat, bidet sempat dianggap “tidak maskulin” atau terkait dengan praktik tertentu, sehingga kurang populer di kalangan umum. Kurangnya edukasi tentang manfaat bidet—seperti kebersihan lebih baik dan pengurangan penggunaan tisu—juga membuat masyarakat enggan mencobanya.
Namun, pandangan ini mulai berubah. Pandemi COVID-19, misalnya, menyebabkan kelangkaan tisu toilet di banyak negara Barat, mendorong orang untuk mencari alternatif seperti bidet. Penjualan bidet portabel dan attachment bidet melonjak di Amerika Serikat sejak 2020, menunjukkan pergeseran tren.
Kebiasaan Lingkungan dan Keberlanjutan
Menariknya, ketidakhadiran bidet juga terkait dengan dampak lingkungan. Produksi tisu toilet membutuhkan banyak air, energi, dan penebangan pohon. Di negara yang mengandalkan tisu, seperti Kanada atau Inggris, industri ini sangat besar, dan beralih ke bidet berarti mengubah rantai pasok yang sudah mapan. Namun, bidet sebenarnya lebih ramah lingkungan karena mengurangi limbah kertas. Sayangnya, kesadaran ini belum meluas di banyak tempat.
Apakah Bidet Akan Menjadi Tren Global?
Meski bidet belum universal, ada tanda-tanda bahwa popularitasnya meningkat. Di negara tanpa tradisi bidet, seperti Amerika Serikat, semakin banyak orang yang memasang bidet attachment atau toilet pintar karena alasan kebersihan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Media sosial juga berperan besar—video tentang “pengalaman bidet pertama” sering viral, menarik perhatian generasi muda.
Di sisi lain, negara dengan budaya bidet yang kuat terus berinovasi. Jepang, misalnya, kini memiliki toilet dengan fitur seperti pemanas kursi, pengering, hingga analisis kesehatan. Sementara itu, di Indonesia, selang air tetap jadi favorit karena sederhana dan efektif.
Tips Memilih Bidet untuk Kamar Mandi Anda
Jika Anda tertarik mencoba bidet, berikut beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan:
- Bidet Portabel: Murah dan mudah dipasang, cocok untuk pemula.
- Attachment Bidet: Dipasang di bawah kursi toilet, hemat ruang.
- Toilet Pintar: Mahal, tetapi menawarkan fitur lengkap seperti pengatur suhu air.
- Selang Air: Solusi lokal yang praktis dan terjangkau.
Pastikan memilih sesuai anggaran, kebutuhan, dan desain kamar mandi Anda. Jangan lupa cek kompatibilitas dengan sistem perpipaan di rumah!
Ketiadaan bidet di beberapa negara bukan sekadar soal desain kamar mandi, tetapi cerminan budaya, sejarah, ekonomi, dan persepsi masyarakat. Dari ketergantungan pada tisu toilet di Barat hingga inovasi washlet di Jepang, setiap negara punya cerita unik tentang kebersihan pribadi. Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan kebersihan dan keberlanjutan, bidet mulai mendapat tempat di hati banyak orang. Jadi, apakah Anda tim bidet atau masih setia dengan tisu? Yuk, bagikan pendapatmu!
Artikel ini ditulis oleh


Ternyata Ini Fungsi Dua Tombol pada Toilet Flush yang Jarang Diketahui Banyak Orang
Temukan alasan di balik desain tombol flush toilet yang memiliki dua ukuran, serta manfaatnya dalam penghematan air.

7 Inspirasi Desain Kamar Mandi Minimalis, Inspirasi dari Berbagai Negara yang Estetik
Desain kamar mandi minimalis telah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan modern tanpa mengorbankan estetika.


15 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi Turis di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
Ternyata ada beberapa negara yang jarang sekali dikunjungi oleh turis karena alasan tertentu. Yuk, simak daftar negara yang paling jarang dikunjungi wisatawan!

7 Desain Kamar Mandi Pedesaan yang Minimalis, Unik, dan Tren di 2024
Beberapa desain kamar mandi modern yang kental dengan nuansa pedesaan ini sangat cocok dijadikan inspirasi. Yuk, simak!

Terungkap, Ini Alasan Penumpang Dilarang Keras BAB di Toilet Bus
Ternyata ini alasan penumpang tidak boleh digunakan untuk buang air besar (BAB) di toilet bus.
bus 1 tahun yang lalu

