MBA CATALYST SUMMIT 2025:UGM Yogyakarta Hadirkan Ruang Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

9 hours ago 3

UGM Yogyakarta Hadirkan Ruang Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui MBA Student Association (MBA SA UGM) menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi nasional tahunan 2ndMBA Catalyst Summit 2025. Mengusung tema Connectivity in Sustainable Growth, acara ini menjadi ruang refleksi, diskusi, dan kolaborasi bagi mahasiswa program magister manajemen dari berbagai kampus ternama di Indonesia. - Istimewa.

JOGJA—Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui MBA Student Association (MBA SA UGM) menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi nasional tahunan 2ndMBA Catalyst Summit 2025. Mengusung tema “Connectivity in Sustainable Growth”, acara ini menjadi ruang refleksi, diskusi, dan kolaborasi bagi mahasiswa program magister manajemen dari berbagai kampus ternama di Indonesia.

Tahun ini, MBA Catalyst Summit 2025 digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, MM FEB UGM Yogyakarta, dengan bekerja sama dengan Student Committee MM Universitas Indonesia (UI) dan Association of MBA ITB Student (ASOMBA ITB) sebagai mitra kolaboratif.

Konferensi ini berhasil menarik lebih dari 250 peserta terdaftar, yang terdiri dari mahasiswa MBA, komunitas profesional, akademisi, serta individu yang memiliki perhatian terhadap isu-isu keberlanjutan dan pengembangan kapasitas lintas sektor.

Dengan semangat kolaborasi antar kampus, MBA Catalyst Summit 2025 dirancang untuk mendorong konektivitas ide, membuka ruang diskusi lintas perspektif, serta memfasilitasi pertukaran gagasan yang membumi namun berpandangan jauh ke depan.

BACA JUGA: Serangan Hama Tikus Merusak 8 Hektare Sawah di Trirenggo Bantul

Tema besar “Connectivity in Sustainable Growth” dipilih untuk merefleksikan realitas masa kini yang menuntut dunia bisnis dan organisasi untuk tidak hanya bertumbuh secara finansial, tetapi juga terhubung secara sosial dan bertanggung jawab secara lingkungan. Tiga sesi utama yang dibawakan dalam konferensi ini mencerminkan tiga pilar keberlanjutan: People, Planet, dan Prosperity.

Sesi pertama bertajuk ‘Empowering Communities: A Foundation for Inclusive Economic Partnerships’ dibawakan oleh Marcus Budimulia, CHRO dari Golden Agri-Resources (Sinarmas), dengan moderator Dr. Rocky Adiguna dari MBA FEB UGM. Dalam sesi ini, Marcus menyoroti bahwa keberlanjutan bukan sekadar komitmen perusahaan, melainkan bagian dari strategi bisnis inti yang menciptakan dampak jangka panjang.

Ia membahas bagaimana pendekatan human resource yang inklusif dapat menciptakan efek berantai positif terhadap keluarga, komunitas, hingga pasar global. Selain mengedepankan pelatihan dan pengembangan talenta, ia juga menekankan pentingnya koneksi antar manusia dalam menghadapi era otomatisasi dan kecerdasan buatan. “Teknologi membantu, bukan menggantikan akal sehat dan empati manusia,” ujarnya.

Sesi kedua mengangkat topik ‘Beyond Balance: Bridging Environmental Stewardship and Social Responsibility’, dibawakan oleh Andy Bahari, National Leader World Cleanup Day Indonesia dan Climate Reality Leader, dimoderatori oleh Sophie Kirana, Puteri Indonesia Lingkungan 2024.

Dalam sesi ini, Andy mengajak peserta memahami bahwa isu sampah dan lingkungan tidak bisa diserahkan kepada satu pihak saja, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor seperti pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat. Ia menunjukkan bagaimana ESG (Environmental, Social, and Governance) tidak hanya menjadi standar korporasi, tetapi telah membentuk nilai yang dicari generasi muda hari ini, baik sebagai konsumen maupun pencari kerja.

Ia juga menyoroti bagaimana aksi-aksi kecil seperti memilah sampah di rumah dapat menjadi bagian dari roadmap ESG yang lebih besar. “Kalau bukan kamu, siapa lagi?” tegasnya.

Sesi ketiga yang membahas Paving a New Era of Sustainability, Growth & Prosperity diisi oleh Muhammad Awaluddin, wakil direktur Telkom Indonesia. Bersama moderator Muhammad Azizi Nun, sesi ini membahas pentingnya redefinisi makna “pertumbuhan” dan “kemakmuran” dalam konteks keberlanjutan.

Ia menekankan bahwa organisasi dan institusi saat ini tidak cukup hanya mengejar efisiensi, tetapi juga harus mampu menjawab pertanyaan: pertumbuhan untuk siapa, dan dengan dampak seperti apa? Dengan pengalaman memimpin transformasi di sektor publik, Awaluddin mengajak peserta untuk menumbuhkan pola pikir yang tangguh, inklusif, dan berani beradaptasi dengan perubahan.

Selama satu hari penuh, peserta diajak tidak hanya mendengar, tetapi juga berdialog, membangun jejaring, dan menggali inspirasi dari lintas bidang. Konferensi ini menjadi bukti bahwa generasi muda dan kalangan akademik memiliki peran penting dalam membentuk arah baru dunia usaha yang lebih bertanggung jawab dan berdampak sosial.

MBA Catalyst Summit 2025 juga didukung oleh berbagai mitra dan sponsor, seperti Telkom Indonesia, Tentrem Hotel, PUSRI, Bank Jateng, media partner seperti Nusantara TV dan Harian Jogja, serta komunitas seperti Narasi dan World Cleanup Day Indonesia. Kehadiran tenant UMKM lokal turut meramaikan acara sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi komunitas.

Sebagai penyelenggara utama, Program Magister Manajemen FEB UGM menegaskan komitmennya untuk terus menjadi katalisator pembelajaran lintas sektor, serta platform refleksi dan kolaborasi nyata. Dalam suasana yang hangat dan terbuka, MBA Catalyst Summit 2025 telah menciptakan ruang untuk berpikir, terhubung, dan bertindak demi masa depan yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |