Dampak Kemarau, Bantuan Air Bersih Mulai Disalurkan ke Warga Girisubo Gunungkidul

6 hours ago 2

Dampak Kemarau, Bantuan Air Bersih Mulai Disalurkan ke Warga Girisubo Gunungkidul Mobil tangki air milik BPBD Gunungkidul saat meyalurkan bantuan kepada warga di Dusun Kwarasan Kulon, Kedungkeris, Nglipar. foto diambil beberapa waktu lalu. - Ist/ dok BPBD Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kapanewon Girisubo mulai menyalurkan bantuan air bersih ke warga yang membutuhkan. Untuk tahun ini anggaran droping mencapai Rp75,6 juta.

Kepala Jawatan Sosial Girisubo, Giyatno mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap dampak kemarau di tahun ini. Meski diperkirakan berlangsung singkat, namun musim kemarau membuat sejumlah warga membutuhkan bantuan air bersih.

“Sudah kami petakan dan akan memberikan bantuan air bersih ke empat kalurahan terdiri dari Songbanyu, Pucung, Jerukwudel dan Nglindur,” kata Giyatno, Kamis (10/7/2025).

Dia menjelaskan, tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp75,6 juta untuk membantu kebutuhan air bersih ke Masyarakat. Adapun proses penyaluran sudah dimulai minggu ini dengan sasaran warga yang benar-benar membutuhkan bantuan.

“Sudah ada permintaan dari kalurahan. Jadi, kami putuskan menyalurkan bantuan air bersih dengan menggandeng jasa tangki air,” katanya.

BACA JUGA: Biaya Operasional Melaut Masih Tinggi, Pelabuhan Sadeng Gunungkidul Butuh SPBU Khusus Nelayan

Disinggung mengenai sasaran penerima bantuan, Giyatno memastikan pengiriman disesuaikan dengan permintaan resmi dari pemerintah kalurahan. Di sisi lain, agar penyaluran dapat tepat sasaran, maka dipastikan bahwa penerima merupakan warga yang belum terakses layanan PDAM.

“Sebenarnya instalasi PDAM sudah masuk, tapi belum merata. Alirannya pun kadang masih belum lancar sehingga saat kemarau seperti sekarang banyak yang membutuhkan air bersih guna mencukupi kebutuhan harian,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Panewu Girisubo, Edy Sedono. Menurut dia, warga di beberapa kalurahan sudah mengalami krisis air sehingga membutuhkan bantuan secepatnya.

“Kami punya anggaran droping sendiri. Kalau ditotal bisa untuk penyaluran sebanyak 378 tangki air bersih,” katanya.

Edy memastikan untuk penyaluran sudah dilakukan koordinasi dengan BPBD Gunungkidul. Hal ini sebagai upaya agar bantuan bisa tepat sasaran dan tidak terjadi dobel penyaluran air bersih.

“Koordinasi ini penting karena memang di BPBD juga ada anggaran droping. Jadi, biar bisa efektif dalam penyaluran dan bantuan dapat merata,” katanya.

Pengusaha tangki air di Kapanewon Girisubo, Kitut Sakiran mengakui untuk sekarang sudah ada peningkatan permintaan air bersih di Masyarakat. Adapun harganya bervariasi karena tergantung dengan jarak dan lokasi yang dituju.

“Paling murah Rp130.000 per tangki, tapi ada juga yang menembus Rp200.000 per tangki karena jaraknya jauh dan medan suli. Untuk pesanan sudah mulai banyak karena tiap hari ada yang meminta dikirim air bersih,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |