Marcelo Cirino, Mantan Jawara Copa Sudamericana Penjaga Asa Super Elja Bertahan di Liga

5 hours ago 2

Marcelo Cirino, Mantan Jawara Copa Sudamericana Penjaga Asa Super Elja Bertahan di Liga Pemain PSS Sleman, Marcelo Cirino. - Istimewa // PSS 

Harianjogja.com, SLEMAN -- Kemenangan dramatis PSS atas Persija di pekan ke-33 BRI Liga 1-2024/2025 tak lepas dari kontribusi penyerang asal Brasil, Marcelo Cirino. Sepakan legiun asing asal Brasil yang menjebol gawang Persija di penghujung laga tersebut, menjaga asa PSS untuk tetap bertahan di Liga 1 musim depan.

Diturunkan sebagai starter, Cirino menempati posisi sayap kiri. Dia terlibat dalam sejumlah peluang yang diciptakan PSS Sleman kala menghadapi Macan Kemayoran.

Bermain lebih dari 90 menit, pemain bernomor punggung 7 di PSS Sleman tersebut beberapa kali membantu serangan Super Elja sejak laga dimulai. Namun hingga laga akan berakhir, pemain yang pernah malang melintang di liga Brasil hingga Cina itu belum berhasil mencetak gol.

Ternyata, gol yang ditakdirkan untuk Cirino baru tercipta kala waktu menunjuk menit 90+10. Berawal dari sepak pojok dari sisi kanan bertahan Persija, bola mentah terus bergulir ke sisi kiri. Di sana Riko Simanjuntak kembali mengalirkan bola ke area kotak penalti. Bola kiriman Riko melewati sejumlah pemain Persija.

Tanpa bek Persija sempat bereaksi, Cirino yang berada di sela-sela kerumunan pemain Persija, seakan menyelamatkan dan menjebloskan bola ke gawang Persija. Bola sambaran Cirino tak mampu dihalau Kiper Persija, Carlos Eduardo. Gol ini lantas membuat PSS unggul 2-1 hingga peluit panjang dibunyikan.

Gol Cirino tak hanya dirayakan dengan bahagia, namun juga diselimuti rasa haru. Pasalnya, satu gol yang diciptakan Cirino itu menjaga nyala PSS untuk bertahan di liga tetap hidup. Sorak sorai penonton menyambut riuh gol ini. Cirino, bak juru selamat di waktu yang nyaris terlambat.

BACA JUGA: Suporter PSS Sleman Bentangkan Spanduk Raksasa Kritik Manajemen, Bupati Harda: Itu Rasa Sayang

Gol ini juga begitu emosional bagi Cirino. Seusai laga, dia memanjatkan terima kasih kepada Tuhan. Baginya kemenangan ini sangat penting untuk tim yang dibelanya.

"Pertama sekali, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tuhan. Ini adalah kemenangan yang sangat penting bagi Sleman," kata Cirino dalam Post Match Press Conference pada Sabtu (17/5/2025) malam.

Tak mudah mengalahkan Persija yang memiliki tren cukup bagus di liga musim ini. Cirino yang bermain dari awal sampai peluit panjang dibunyikan tahu betul sulitnya melawan Persija. 

"Mengenai permainan, kami tahu bahwa ini adalah permainan yang sangat sulit. Karena Persija memiliki trek yang bagus musim ini," ujarnya. 

Berkali-kali, Cirino menyebut pertandingan melawan Persija begitu sulit. Bagaimana tidak, Persija dihuni nama-nama pemain besar seperti Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho hingga Witan Sulaeman. Nama-nama yang dulu juga mengisi jabatan Timnas Indonesia seperti Hansamu Yama dan Hanif Sjahbandi juga ada di kubu Persija. Belum lagi legiun asing mereka seperti Maciej Gajos dan Gustavo Almeida yang tentu bukan lah lawan yang mudah untuk dihadapi. 

Namun kata Cirino keberanian dari semua pemain lah disertai keberuntungan yang membawa Super Elja mampu memenangi laga ini. 

"Jadi, permainannya sangat sulit. Jadi permainannya benar-benar sulit. Namun dengan keberanian dari semua orang dan keberuntungan, kami bisa memenangkan permainan," ungkapnya. 

Cirino didatangkan ke Bumi Sembada di paruh musim bersama Vico Duarte dan pemain pinjaman Riko Simanjuntak. Usai datang ke kubu Super Elja, performa Cirino tak langsung mulus. Beberapa kali dia tak diturunkan sebagai starter, di lain waktu dia dimainkan dari bangku cadangan. Kala diturunkan, dia bersedia dimainkan di sejumlah posisi, mulai dari posisi striker, sayap kiri bahkan sempat mengisi posisi sayap kanan. 

Meski tak mulus, Cirino terus berjuang kala diberi kesempatan bermain. Gol pertamanya untuk Super Erja baru lahir di pertandingan ke-14 Cirino tepatnya di pekan ke-31 saat PSS menang 3-1 atas PSM Makassar. 

Siapa sangka setelah seret gol di belasan laga yang dilaluinya, Cirino yang pantang menyerah selanjutnya justru menjadi penyelamat PSS di pekan ke-33 kala golnya membawa PSS menang atas Persija dan terus menjaga nyala api kesempatan Super Elja tetap bertahan di Liga 1. 

Meskipun golnya menjadi penyelamat, pemain berusia 33 tahun itu tetap rendah hati. Dia hanya mengucapkan terima kasih kepada para suporter yang datang ke Stadion Maguwoharjo dan mendukung PSS.

"Saya senang dengan penampilan hari ini dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua suporter yang datang ke sini malam ini," tandasnya. 

Marcelo Cirino da Silva punya catatan mentereng selama menjadi pesepak bola profesional. Tak hanya banyak tampil di liga teratas Brasil, Cirino juga telah menjajal panasnya UAE Pro League dan Chinese Super League. Di liga Brasil, Cirino pernah bermain untuk Clube de Regatas do Flamengo dan Club Athletico Paranaense. Pemain 32 tahun itu bahkan sempat masuk dalam skuat Timnas Brasil U17. 

Sebelum bermain untuk PSS, dalam laman transfermarket.co.id, Cirino telah memainkan 280 laga sepanjang karirnya dan telah mengemas 62 gol serta 28 asis. Prestasi terbaiknya ia raih saat merumput bersama Club Athletico Paranaense dengan raihan satu trofi Copa Sudamericana di musim 2017/2018, satu trofi Copa Suruga Bank di musim 2018/2019 dan satu trofi Brazilian Cup di 2019. 

Di final Copa Sudamericana, yang mempertemukan Atletico Paranaense dan Atletico Junior, Cirino yang bernomor punggung 10 bermain selama satu babak sebelum diganti di babak kedua. Di final itu tim Atletico Paranaense menang 4-3 dalam laga adu penalti. Hasil ini mengantarkan Atletico Paranaense termasuk Cirino sebagai juara Copa Sudamericana 2018. 

Sementara bersama Super Elja, Cirino telah tampil 16 laga dan mencetak dua gol. Dari 16 laga, Cirino tercatat tujuh kali dimainkan sebagai starter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |