Lurah di Gunungkidul Bingung untuk Permodalan Koperasi Merah Putih

1 day ago 13

Lurah di Gunungkidul Bingung untuk Permodalan Koperasi Merah Putih Foto ilustrasi Koperasi Merah Putih. - Foto dibuat oleh AI - ChatGPT

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sejumlah Lurah di Gunungkidul kebingungan berkaitan dengan modal untuk operasional Koperasi Merah Putih yang didirikan di setiap kalurahan. Pasalnya, pasca-pendirian, modal dimiliki baru berasal dari iuran anggota.

Lurah Girimulyo, Panggang, Sunu Raharjo mengatakan, koperas merah putih di wilayahnya sudah terbentuk dalam musyawarah kalurahan khusus pada Jumat (30/5/2025). Pembentukan susunan kepengurusan dan anggota koperasi sudah selesai.

BACA JUGA: 73 Kalurahan di Gunungkidul Sudah Punya Koperasi Merah Putih

“Tahapan masih dalam proses penerbitan akta notaris untuk pembentukan koperasi,” kata Sunu saat dihubungi Minggu (1/6/2025).

Menurut dia, untuk sektor usaha sudah menyiapkan sejumlah program yang bisa dijalankan. Rencananya koperasi ini akan menaungi kegiatan seperti perdagangan eceran makanan dan minuman atau opsi mendirikan apotek desa.

“Untuk kepastian masih menunggu rapat lanjutan antar pengurus. Jadi, belum dipastikan usaha apa yang akan dijalankan,” katanya.

Disinggung mengenai permodalan, Sunu mengaku masih belum tahu menahu. Pasalnya, modal awal dalam pendirian koperasi merah putih di Kalurahan Girimulyo, baru sebatas iurang pokok dari masing-masing anggota sebesar Rp50.000.

“Untuk yang lain belum ada. Sebab, kami masih menunggu petunjuk dari Pemerintah Pusat. Infonya akan ada bantuan modal, tapi hingga sekarang belum pasti,” katanya.

Lurah Girupurwo, Purwosari, Supriyadi mengatakan, koperasi merah putih telah terbentuk. Proses pembentukan melalui musyawarah kalurahan khusus yang terlaksana beberapa waktu lalu lalu.

Menurut dia, masalah permodalan belum ada kejelasan hingga sekarang. Ia mengakui tidak bisa mengadalkan pasokan modal dari pemerintah kalurahan anggaran yang dimiliki masih terbatas. “Kalau dana dari kalurahan jelas tidak mungkin. Tapi, harapan kami ada bantuan modal untuk pengoperasian dari koperasi merah putih di tempat kami,” katanya.

Supriyadi menambahkan, hingga saat ini sudah tercatat ada 40 anggota koperasi. Setiap orang wajib menyetorkan Rp50.000 sebagai uang masuk keanggotaan.

“Ini hanya dibayarkan sekali. Tapi ada iuran rutin Rp5.000 per bulannya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |