Puluhan Ribu Warga Gunungkidul Terancam Kekurangan Air Bersih

23 hours ago 3

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat ada sekitar 24.137 jiwa berpotensi mengalami krisis air bersih di musim kemarau di tahun ini. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena pendataan masih terus berlangsung.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kapanewon untuk pemetaan rawan kekeringan karena dampak kemarau di tahun ini. Meski demikian, belum semua kapanewon menyerahkan data potensi rawan.

Hingga Kamis (31/7/2025), baru tujuh kapanewon yang melaporkan, yakni Tanjungsari, Girisubo, Karangmojo, Panggang. Selain itu, ada Saptosari, Rongkop dan Ponjong, sedangkan untuk sebelas kapanewon lainnya belum melaporkan.

“Data sementara yang masuk, warga terdampak kekeringan ada 24.137 jiwa. Tapi, ini masih bisa bertambah karena belum semua kapanewon menyerahkan data rawan kekeringan dari wilayah masing-masing,” kata Sumadi, Kamis.

Ia berharap kapanewon yang belum menyerahkan data, segera melaporkan. Pasalnya, data ini dibutuhkan sebagai dasar untuk penyaluran bantuan air bersih ke masyarakat.

“Kami mohon segera menyerahkan data rawan kekeringan yang dimiliki,” katanya.

BACA JUGA: Puluhan Siswa dari Beberapa Sekolah di Kulonprogo Keracunan Makan Bergizi Gratis

Hingga sekarang belum ada permintaan secara resmi berkaitan dengan bantuan air bersih. Hal ini terjadi karena dampak dari kemarau basah sehingga pelaksanaan dropping tidak seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

“Tetap kami sediakan karena sudah dipersiapkan bantuan sebanyak 1.500 tangki yang siap diberikan ke warga yang membutuhkan,” kata Sumadi.

Sebelumnya, Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Girisubo, Giyatno mengatakan, pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap dampak kemarau di tahun ini. Meski diperkirakan berlangsung singkat, namun musim kemarau membuat sejumlah warga membutuhkan bantuan air bersih.

“Sudah kami petakan dan akan memberikan bantuan air bersih ke empat kalurahan terdiri dari Songbanyu, Pucung, Jerukwudel dan Nglindur,” kata Giyatno.

Dia menjelaskan, tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp75,6 juta untuk membantu kebutuhan air bersih ke Masyarakat. Adapun proses penyaluran sudah dimulai minggu ini dengan sasaran warga yang benar-benar membutuhkan bantuan.

“Sudah ada permintaan dari kalurahan. Jadi, kami putuskan menyalurkan bantuan air bersih dengan menggandeng jasa tangki air,” katanya.

Disinggung mengenai sasaran penerima bantuan, Giyatno memastikan pengiriman disesuaikan dengan permintaan resmi dari pemerintah kalurahan. Di sisi lain, agar penyaluran dapat tepat sasaran, maka dipastikan bahwa penerima merupakan warga yang belum terakses layanan PDAM.

“Sebenarnya instalasi PDAM sudah masuk, tapi belum merata. Alirannya pun kadang masih belum lancar sehingga saat kemarau seperti sekarang banyak yang membutuhkan air bersih guna mencukupi kebutuhan harian,” katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |