Lucuma, Pemanis Alami Kaya Manfaat untuk Tekanan Darah dan Stres

2. SEHAT

Di daerah asalnya, yaitu lembah Andes di Peru dan Bolivia, buah Lucuma sering dimanfaatkan sebagai pemanis alami.

Jumat, 11 Apr 2025 16:50:50

Ilustrasi buah Lucuma. (Foto: Unsplash/Maria de Lourdes Medeiros da Silva Lu) (©© 2025 Liputan6.com)

Selama ini, stevia dikenal sebagai pemanis alami yang baik untuk kesehatan. Namun, ada satu lagi "gula" alami yang telah digunakan sejak zaman kuno. Superfruit yang berasal dari Amerika Selatan ini sangat dihargai oleh peradaban kuno. Buahnya memiliki daging berwarna kuning hingga jingga dengan rasa yang mirip perpaduan antara ubi jalar, karamel, dan sirup maple. Di daerah asalnya, yaitu lembah Andes di Peru dan Bolivia, buah ini sering dijadikan pemanis alami. Bahkan, rasa buah ini menjadi salah satu rasa es krim yang paling digemari di wilayah tersebut.

Saat ini, lucuma, yang dikenal juga sebagai "emas suku Inca," telah hadir dalam berbagai jenis hidangan, mulai dari latte hingga camilan bar paleo, berkat cita rasanya yang lezat dan manfaat kesehatan yang ditawarkannya. Di Amerika Serikat, lucuma sering ditemukan dalam bentuk bubuk halus berwarna kuning yang terbuat dari daging buah yang telah dikeringkan. Keistimewaan lucuma terletak pada kandungan glikemiknya yang rendah serta kaya akan nutrisi. Buah ini mengandung banyak antioksidan seperti karotenoid, yang memberi warna khas pada buah dan berperan dalam meningkatkan kesehatan mata, seperti yang dilaporkan oleh New York Post.

Selain itu, lucuma juga kaya akan berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, zat besi, seng, kalsium, kalium, dan serat makanan. Dengan demikian, manfaat lucuma sangat beragam, mulai dari kesehatan usus hingga kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. "Berbeda dengan gula rafinasi, lucuma mengandung serat, vitamin, dan mineral, sehingga memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan sekadar kalori kosong," ujar ahli gizi Scott Keatley kepada Food & Wine, dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber pada, Jum'at(11/4/2025).

Lucuma dapat Membantu Mengatur Tekanan Darah

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), lucuma memiliki kandungan nutrisi yang menguntungkan. Satu sendok makan lucuma mengandung satu gram protein dan enam gram karbohidrat, sedangkan gula putih mengandung 13 gram karbohidrat dan tidak memiliki protein sama sekali. Selain itu, satu sendok makan lucuma hanya mengandung 30 kalori, berbeda dengan gula meja yang mengandung 49 kalori. Terlalu banyak konsumsi gula jelas berisiko bagi kesehatan jantung. Berbeda dengan gula meja, lucuma tidak menyebabkan lonjakan signifikan pada kadar gula darah.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa polifenol yang terkandung dalam lucuma dapat membantu menghambat enzim pengubah angiotensin I (ACE), yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Meski masih diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini, kadar vitamin B3 (niasin) dalam lucuma juga berpotensi meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko depresi.

Dengan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkan, tidak mengherankan jika Suku Maya menganggap lucuma sebagai simbol kesuburan dan memiliki banyak khasiat penyembuhan. Namun, penting untuk diingat agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan, karena buah ini tetap berfungsi sebagai pemanis.

Manfaat Lucuma untuk Kesehatan

Kesehatan yang diperoleh dari bubuk lucuma pada umumnya berasal dari kandungan antioksidannya, yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yang terbentuk selama proses pencernaan makanan. Kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas ini dapat berujung pada berbagai penyakit serius, termasuk kanker.

Selain itu, lucuma dikenal memiliki kandungan serat yang tinggi, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda. Meskipun bubuk ini juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral, jumlahnya tidak cukup signifikan untuk dijadikan sebagai sumber nutrisi utama.

Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari bubuk lucuma:

1. Kontrol Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lucuma dapat efektif dalam menekan lonjakan gula darah dan hipertensi yang sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Bubuk lucuma mengandung lebih banyak karbohidrat kompleks, seperti pati dan serat, dibandingkan dengan karbohidrat sederhana yang berupa gula. Karbohidrat kompleks ini lebih sulit dicerna, sehingga lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan lonjakan gula darah. Dengan demikian, lucuma menjadi pilihan yang lebih baik bagi penderita diabetes dibandingkan dengan banyak pemanis lainnya.

Indeks glikemik merupakan salah satu cara untuk menilai pengaruh karbohidrat terhadap kadar gula darah dan sangat penting dalam perencanaan pola makan bagi penderita diabetes. Beberapa orang berpendapat bahwa bubuk lucuma memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yang berarti lebih baik untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Meskipun persentase karbohidrat kompleks dan sederhana dapat mempengaruhi skor indeks glikemik, konfirmasi atau penyangkalan terhadap skor rendah lucuma masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

1. Mencegah Sembelit

Buah lucuma kaya akan serat makanan tidak larut, yang berfungsi menambah volume tinja dan membantu proses pembersihan kotoran dari sistem tubuh.

1. Melindungi dari Kanker dan Penyakit Jantung

Lucuma juga mengandung kadar polifenol dan karotenoid yang tinggi, yang merupakan antioksidan yang dapat berkontribusi dalam pencegahan kanker, penyakit jantung, serta diabetes.