- UANG
- ENERGI
Adapun penyaluran BBM tertinggi secara nasional terjadi pada produk gasoline. Untuk arus mudik terjadi pada 29 Maret 2025.
Jumat, 11 Apr 2025 12:54:00

Konsumsi BBM untuk jenis gasoline, mulai dari Pertalite (RON 90) hingga Pertamax (RON 92) mengalami penurunan selama musim Ramadan dan Lebaran 2025, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Di sisi lain, konsumsi tabung gas LPG justru mengalami kenaikan.
Hal itu terungkap dalam acara Penutupan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 di Kantor Pusat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta, Jumat (11/4).
Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro mengungkapkan, secara umum, kondisi ketahanan stok untuk BBM naik gasoline, gasoil, kerosene (minyak tanah) hingga avtur dalam kondisi aman. Terjaga pada kisaran 19 sampai 21 hari.
Jika dibandingkan dengan konsumsi harian, penyaluran BBM selama musim mudik Lebaran kemarin tercatat naik. Terlihat dari angka konsumsi untuk BBM jenis gasoline yang meningkat sebesar 7 persen, dan gasoil sebesar 19 persen.
"Penyaluran BBM pada periode posko tahun 2025 ini apabila dibandingkan dengan tahun 2024, secara umum mengalami penurunan. Dengan rincian, yaitu gasoline mengalami penurunan 6 persen, sementara untuk penyaluran gasoil mengalami kenaikan sebesar 11 persen," urainya.
Adapun penyaluran BBM tertinggi secara nasional terjadi pada produk gasoline. Untuk arus mudik terjadi pada 29 Maret 2025 dengan kenaikan 25,68 persen dari penyaluran normal,
"Sedangkan untuk arus baliknya itu terjadi di tanggal 5 April, dengan kenaikan 19,17 persen dari penyaluran normal," imbuh Sentot.
Merujuk catatan Pertamina, realisasi penyaluran BBM gasoline selama periode Satgas Ramadan dan Lebaran 2025 berada di kisaran 103,843 KL per hari. Merosot dari capaian tahun lalu sekitar 105,081 KL per hari.
Sementara untuk produk gasoil semisal Solar dan turunannya, realisasi tahun ini sebesar 38.757 KL per hari. Di sisi lain, penyaluran pada periode Satgas Ramadan dan Lebaran tahun lalu sebesar 40.155 KL per hari.
Konsumsi Minyak Tanah juga Turun
Senada, konsumsi minyak tanah atau kerosene di wilayah Indonesia Timur juga tercatat mengalami penurunan 9 persen. Yakni 1.366 KL per hari di tahun ini berbanding 1.389 KL per hari pada 2025.
Adapun untuk produk BBM khusus pesawat, yakni avtur juga tercatat mengalami pengurangan sebesar 4 persen. Secara nasional, jumlah konsumsinya merosot dari 12.501 KL per hari di tahun lalu menjadi 12.160 KL per hari tahun ini.
"Penyaluran BBM tertinggi pada produk avtur, untuk arus mudiknya di tanggal 28 Maret (2025) yaitu kenaikan 11,99 persen dari penyaluran normal. Sedangkan untuk arus baliknya itu terjadi pada tanggal 7 April (2025) dengan kenaikan 14,41 persen dari penyaluran normal," terang Sentot.
Konsumsi LPG Justru Naik
Sebaliknya, konsumsi LPG baik subsidi (PSO) maupun non PSO justru mengalami lonjakan pada musim Ramadan dan Lebaran tahun ini dibanding realisasi pada tahun lalu.
Sentot memaparkan, realisasi LPG pada periode posko nasional tahun 2025 ini mengalami peningkatan secara rata-rata sebesar 5,4 persen, dari penyaluran LPG pada periode yang sama di tahun 2024.
"Dan penyaluran tertinggi terjadi di tanggal 24 Maret, yaitu sebesar 31.113 MT atau naik kurang lebih 7,5 persen dari penyaluran LPG normal, yaitu sebesar 24.556 MT," jelas dia.
Jumlah Pemudik Turun
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membenarkan proyeksi jumlah pemudik angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah akan mengalami penurunan bila dibandingkan di tahun sebelumnya.
Temuan ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan bersama akademisi. Survei itu menyatakan jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia, turun 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
"Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo dilansir dari Antara, Rabu (26/3).
Budi menyampaikan survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub menggambarkan potensi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran. Pengambilan data dilakukan pada pertengahan Februari 2025.
Penggambaran potensi tersebut berdasarkan persepsi publik atas pertanyaan saat penelitian. Saat realisasi angkutan Lebaran terdapat kemungkinan keputusan masyarakat berbeda (memutuskan mudik atau tidak) tergantung berbagai situasi dan kondisi yang mampu mempengaruhi keputusan akhir.
Kendati demikian, Budi mengaku dalam survei yang dilakukan Kemenhub, tidak menjurus mengenai penyebab atau alasan mengapa sehingga terjadi penurunan jumlah proyeksi pemudik tahun ini.
"Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut," jelas Budi.
Artikel ini ditulis oleh

M
Reporter
- Maulandy Rizki Bayu Kencana

Ini BBM yang Paling Diincar saat Puncak Arus Balik Lebaran 2024
Puncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.


Konsumsi Pertalite dan Pertamax Bakal Naik 11 Persen di Lebaran 2024
Lonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.

Konsumsi BBM Pertamina H-6 Lebaran Melonjak, Pertamax Turbo Naik 90%
Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari

Stok Pertalite saat Lebaran Aman, Pertamina Minta Masyarakat Jangan Ketergantungan BBM Subsidi
Angka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.

Konsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen
Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.

H-3 Idulfitri, Konsumsi BBM Pertamax Melesat Paling Tinggi
Pemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.

Pergerakan Mudik Naik 56 Persen, Stok BBM Pertalite dan Pertamax Cukup 30 Hari
Tak hanya bensin, Pertamina juga melakukan aktivasi untuk seluruh fasilitas dan sarana prasarana yang ada.

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai 29 Maret 2025
Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi.

Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.

Pertamax Turun, Segini Harga BBM Dijual SPBU Pertamina Mulai Hari Ini
Berikut adalah rincian harga bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina yang berlaku mulai Sabtu, 29 Maret 2025.