- PERISTIWA
- REGIONAL
Nandar berdalih hanya menyampaikan perlunya koordinasi. Namun bagi Dedi, pernyataan tersebut sudah mengandung makna instruksi.
Kamis, 10 Apr 2025 11:28:00

Kisruh soal dugaan potongan dana kompensasi bagi sopir angkot di kawasan Puncak, Bogor, terus menjadi sorotan. Bantuan tunai sebesar Rp1 juta yang diberikan oleh Pemprov Jawa Barat kepada sopir angkot terdampak, rupanya tidak diterima secara utuh oleh sebagian penerima.
Sejumlah sopir hanya menerima Rp800 ribu tunai, dan muncul dugaan adanya potongan sebesar Rp200 ribu untuk biaya “koordinasi.” Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan sopir dan memicu spekulasi tentang pungutan liar.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung dan memediasi pertemuan antara pihak-pihak terkait. Dalam forum terbuka yang juga diunggah melalui kanal YouTube miliknya, Dedi menghadirkan perwakilan sopir jalur Cisarua Puncak, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkot Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, serta tokoh yang disebut-sebut dalam polemik ini, yakni Nandar, Ketua KSSU jalur 02A Cisarua.
Nama Nandar mencuat usai seorang sopir, Emen, menyebutnya sebagai pihak yang meminta dana “koordinasi.” Dedi langsung mengonfirmasi hal ini dalam pertemuan:
“Bagaimana cara Bapak meminta uang kepada Emen?” tanya Dedi.

Nandar membantah meminta secara langsung. Ia mengklaim bahwa Emen justru menawarkan uang “kadedeuh” secara sukarela.
Namun, pernyataan Emen sebelumnya menyebut bahwa Nandar meminta uang koordinasi karena alasan “banyak sopir yang kabur.” Emen mengaku mengumpulkan uang dari rekan-rekannya, lalu menyerahkannya ke posko tempat Nandar berada.
Dedi pun menggali lebih dalam untuk mengklarifikasi inisiatif pengumpulan uang tersebut:
“Kalau menurut Pak Emen, Bapak yang meminta. Bapak menyuruh Emen kumpulkan uang, lalu diserahkan ke posko. Jadi sebenarnya, inisiatif itu dari siapa? Emen atau Bapak?” tanya Dedi.
Nandar menegaskan tidak memberi perintah eksplisit. Ia berdalih hanya menyampaikan perlunya koordinasi. Namun bagi Dedi, pernyataan tersebut sudah mengandung makna instruksi.
“Itu perintah, Pak. Emen bergerak bukan karena inisiatif pribadi, tapi karena pesan dari Bapak. Dan Bapak dapat perintah dari Sekretaris Organda,” ujar Dedi.

Dari penelusuran tersebut, Dedi menyimpulkan bahwa praktik pengumpulan dana koordinasi merupakan hasil dari instruksi berjenjang, bukan aksi mandiri dari sopir.
“Logikanya, Bapak diminta Sekretaris Organda untuk minta biaya koordinasi. Bapak teruskan ke Emen, Emen kumpulkan dari sopir. Maka yang terjadi bukan inisiatif Emen, tapi instruksi berjenjang,” kata Dedi.
Sebagai informasi, bantuan kompensasi dari Pemprov Jawa Barat kepada sopir angkot terdampak terdiri dari Rp1 juta uang tunai dan Rp500 ribu dalam bentuk sembako. Potongan sebesar Rp200 ribu yang dialami sejumlah sopir pun masih menjadi sorotan utama.
Dedi Mulyadi menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan memastikan tidak ada hak sopir yang dipotong secara sepihak. Kasus ini kini masih dalam proses pendalaman.
Artikel ini ditulis oleh


Uang Kompensasi Sopir Angkot di Bogor Disunat, Gubernur Dedi Mulyadi Marah
Pemotongan uang kompensasi sopir angkot di Bogor memicu kemarahan dan kritik dari Gubernur Dedi Mulyadi, yang berjanji akan memproses hukum oknum terkait.

Dishub Kabupaten Bogor menegaskan tidak ada satu pun dari mereka yang memotong uang kompensasi sopir angkot.



VIDEO: Dedi Mulyadi Marah Uang Kompensasi Sopir Puncak Disunat, Dishub Bogor Buka Suara
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih menanggapi tudingan dana kompensasi untuk sopir angkot jalur Puncak disunat.

VIDEO: Demul Emosi! Uang Lebaran Sopir Angkot Dipotong Dishub & Organda: Preman Berseragam!
Demul mengaku kejadian yang dilakukan oknum Dishub dan Organda tersebut merupakan bagian dari premanisme

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi marah saat mendengar uang kompensasi sopir angkot di jalur Puncak disunat pihak tertentu.

Tegas! Bupati Bogor Bakal Copot Petugas Dishub yang Potong Uang Kompensasi Sopir Angkot
Kepala Dishub Kabupaten Bogor memastikan tidak ada satu pun anggotanya yang terlibat dalam pemotongan dana kompensasi.

Dedi Mulyadi Siapkan Pengganti Uang Kompensasi Sopir Angkot Bogor yang Disunat Petugas Dishub
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi berjanji mengganti uang kompensasi Rp200.000 kepada sopir angkot di jalur Puncak, Bogor yang disunat petugas Dishub.
Bogor 5 hari yang lalu

Uang Sudah Dikembalikan, Polisi Tetap Usut Pungutan Liar ke Sopir Angkot di Bogor
Dedi Mulyadi menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penindakan kepada Polres Kabupaten Bogor.

VIDEO: Bupati Bogor Tegas Bakal Copot Pejabat Potong Uang Kompensasi Sopir, Dishub Terlibat?
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menegaskan, komitmennya untuk menindak tegas pihak yang diduga memotong uang kompensasi milik sopir angkot di kawasan Puncak

Solusi dari Heru Budi untuk Sopir JakLingko yang Gelar Demo di Balai Kota
Sopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.