Kasus Dokter PPDS, Puan: Kekerasan Seksual di Dunia Medis Tak Bisa Ditoleransi

1 week ago 6

  1. PERISTIWA
  2. NASIONAL

Puan menilai kasus ini mencoreng institusi pendidikan dan layanan kesehatan serta merupakan pengkhianatan terhadap nilai kemanusiaan dan moral

Kamis, 10 Apr 2025 17:09:00

 Kekerasan Seksual di Dunia Medis Tak Bisa Ditoleransi Kasus Dokter PPDS, Puan: Kekerasan Seksual di Dunia Medis Tak Bisa Ditoleransi (©merdeka.com)

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran terhadap kerabat pasien di RS Hasan Sadikin, Bandung. Ia menegaskan tindakan tersebut adalah kejahatan kemanusiaan yang tak dapat ditoleransi.

"Dunia kedokteran adalah ruang suci untuk menyembuhkan, bukan tempat untuk merusak martabat manusia. Tindakan pelaku adalah bentuk kejahatan yang tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun," tegas Puan, Kamis (10/4/2025).

Pelaku, dr. Priguna Anugerah (31), memerkosa perempuan berusia 21 tahun yang merupakan keluarga pasien. Polda Jawa Barat telah menetapkannya sebagai tersangka dan terancam hukuman hingga 12 tahun penjara. Universitas Padjadjaran pun telah memberhentikan Priguna dari program PPDS, sementara Kementerian Kesehatan meminta Konsil Kesehatan Indonesia mencabut surat tanda registrasi dan izin praktiknya.

Puan menilai kasus ini mencoreng institusi pendidikan dan layanan kesehatan serta merupakan pengkhianatan terhadap nilai kemanusiaan dan moral. "Ini adalah bentuk pengkhianatan serius terhadap etika kemanusiaan dan nilai moral yang seharusnya menjadi fondasi dunia kedokteran," ujarnya.

Program PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif di RSHS pun juga diberhentikan sementara buntut kasus ini. Puan mendesak agar aparat penegak hukum memberikan sanksi maksimal dan menegakkan keadilan, termasuk terhadap pelaku dari kalangan akademik atau profesi tertentu.

"Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan dan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana kasus ini ditangani secara serius dan berkeadilan," ucapnya.

Puan juga meminta polisi mengusut tuntas kasus ini karena ada dua korban lain yang disebut sebagai pasien. Ia mendorong penyelidikan lebih dalam untuk mengungkap kemungkinan korban atau pelaku lain. Evaluasi terhadap pengawasan dalam program pendidikan kedokteran juga dinilai mendesak.

"Bagaimana sistem pengawasannya, baik dari kampus, rumah sakit, dan lembaga lain dalam program pendidikan kedokteran ini sampai bisa terjadi peristiwa yang sangat memukul dunia medis kita," tegas Puan.

Ia menekankan pentingnya pendampingan hukum dan psikologis bagi korban dan keluarganya. "Perlindungan dan dampingan bagi para korban harus menjadi prioritas utama. Mulai dari pendampingan sosial dan psikologi, sampai pendampingan hukum. Penanganan kasus ini harus berpihak pada korban," ungkapnya.

Lebih lanjut, Puan meminta pembenahan sistemik bagi dunia pendidikan, termasuk pendidikan kedokteran yang mengutamakan integritas, empati, dan rasa aman. DPR, kata dia, berkomitmen mengawal dan mengawasi kasus ini hingga tuntas.

"Kita tidak akan membiarkan kekerasan seksual menjadi bayangan gelap dalam dunia pendidikan dan pelayanan publik. Negara harus hadir membela korban, menegakkan hukum, dan menjamin ruang aman bagi seluruh warga negara, terutama untuk perempuan dan anak-anak," tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh

Heri Winarno
 Kejahatannya Tak Bisa Ditoleransi!
 Tidak Boleh Ada Toleransi Terhadap Kekerasan Seksual di Kampus

Ketua DPR: Tidak Boleh Ada Toleransi Terhadap Kekerasan Seksual di Kampus

Pernyataan itu disampaikan Puan menyusul terungkapnya kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang Guru Besar Universitas Gajah Mada.

Kasus di Undip, Wamenkes Tegaskan Perundungan Tak Boleh Terjadi di Pendidikan Kedokteran

Kasus di Undip, Wamenkes Tegaskan Perundungan Tak Boleh Terjadi di Pendidikan Kedokteran

Dia mengatakan apa yang terjadi pada Aulia Risma Lestari perlu menunggu hasil investigasi resmi pihak kepolisian.

Kemenkes Minta RSHS Setop Sementara PPDS Anestesi Buntut Dokter Residen Perkosa Anak Pasien

Kemenkes Minta RSHS Setop Sementara PPDS Anestesi Buntut Dokter Residen Perkosa Anak Pasien

Kemenkes mengaku prihatin dan menyesalkan dugaan kekerasan seksual yang dilakukan dokter residen tersebut.

Geger Dokter Residen FK Unpad Bius dan Perkosa Penunggu Pasien di RSHS, Kemenkes Sanksi Tegas Seumur Hidup

Geger Dokter Residen FK Unpad Bius dan Perkosa Penunggu Pasien di RSHS, Kemenkes Sanksi Tegas Seumur Hidup

Kemenkes merespons pelecehan seksual di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang diduga dilakukan dokter residen FK Unpad.

Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Ramai Kasus Istri Pasien Mengaku Dicabuli, Ini Kode Etik Profesi Dokter

Dalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.

Buntut Kasus Dokter Residen Perkosa Keluarga Pasien, Kemenkes Setop Sementara Program PPDS Unpad di RSHS
IDI Jabar Kecam Kasus Perundungan PPDS di RSHS Bandung!

IDI Jabar Kecam Kasus Perundungan PPDS di RSHS Bandung!

IDI Jabar memastikan praktik itu bukanlah tradisi yang seharusnya ada.

 Jangan Sampai Dokter Mesum Itu Tetap Praktik!

DPR Murka Mahasiswa PPDS Unpad Perkosa Keluarga Pasien: Jangan Sampai Dokter Mesum Itu Tetap Praktik!

Kasus pemerkosaan mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Priguna Anugrah Pratama terhadap keluarga pasien RSHS Bandung membikin geram anggota DPR.

 Keterlaluan, sudah Puluhan Tahun tapi Tak Dituntaskan

Luapan Marah Menkes soal Pembullyan Dokter di Undip: Keterlaluan, sudah Puluhan Tahun tapi Tak Dituntaskan

Menkes Budi mengatakan, bahwa praktik-praktik perundungan itu sudah terjadi puluhan tahun di Undip dan tidak bisa diselesaikan secara tuntas.

Dokter Residen FK Unpad Pemerkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung Ditahan!

Dokter Residen FK Unpad Pemerkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung Ditahan!

Polda Jabar menahan dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).

Kondisi Terkini Penunggu Pasien Korban Pemerkosaan Dokter Residen FK Unpad di RSHS Bandung

Kondisi Terkini Penunggu Pasien Korban Pemerkosaan Dokter Residen FK Unpad di RSHS Bandung

Pemerkosaan dilaporkan pada pertengahan Maret 2025 di lingkungan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |