Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X erkesempatan mengunjungi dan memberikan arahan agar Karantina terus melindungi potensi perikanan dari ancaman hama, penyakit, dan ikan asing invasive di stand karantina. - Ist
BANTUL– Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Daerah Istimewa Yogyakarta (Karantina Yogyakarta) ambil bagian dalam Gerakan Cinta Laut 2025 yang diselenggarakan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY di Pantai Depok, Kabupaten Bantul pada Sabtu (13/9). Dalam kegiatan ini, Karantina Yogyakarta selain ikut serta dalam gerakan bersih pantai dan pelepasliaran tukik.
Kegiatan yang bertema Perikanan Kelautan Lestari, Ekonomi DI Yogyakarta berseri dimeriahkan dengan hadirnya stand pameran karantina. Karantina Yogyakarta membuka stand pameran yang menampilkan koleksi penyakit parasit ikan karantina, awetan media pembawa, koleksi gigi hiu yang berasal dari barang sitaan hewan dilindungi, awetan spesies invasif yaitu aligator serta bahan informasi perkarantinaan dalam bentuk leaflet, baner dan buku buku.
Kepala Karantina Yogyakarta, Turhadi Noerachman menyampaikan “Melalui pameran ini Karantina Yogyakarta berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan hewan, ikan, dan tumbuhan sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian sumber daya hayati sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional dalam upaya menurunkan angka stunting. Sejauh ini peran karantina adalah memberikan jaminan bahwa ikan yang dilalulintaskan aman dan sehat dari sisi penyakit dan mutu nya melalui pemeriksaan di laboratorium, monitoring dan surveilan penyakit, pemetaan penyakit, kegiatan mitigasi resiko penyakit dan sertifikasi karantina," katanya.
BACA JUGA: Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
Stand ini mendapatkan perhatian dari pengunjung, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Forkompinda DIY, dan Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, yang berkesempatan mengunjungi dan memberikan arahan agar Karantina terus melindungi potensi perikanan dari ancaman hama, penyakit, dan ikan asing invasive. Dalam kegiatan ini, diberikan pula apresiasi kepada pengunjung yang antusias berinteraksi langsung dalam bentuk bingkisan sembako.
Lebih jauh Turhadi Noerachman menyampaikan bahwa stand Karantina hadir untuk membangun kesadaran kolektif warga Yogyakarta dalam pencegahan stunting dan mendukung program pangan nasional. "Melalui pameran ini masyarakat mendapat informasi tentang peran karantina Yogyakarta dalam mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan, ikan dan organisme pengganggu tanaman yang dapat merusak sumber daya hayati, pengendalian spesies invasif dan memberikan jaminan mutu hasil perikanan yang dilalulintaskan melalui bandara Adisutjipto dan YIA” tutup Turhadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News