- UANG
- EKONOMI
Indonesia harus berperan aktif dalam upaya mencegah terjadinya konflik terbuka di wilayah sekitarnya.
Rabu, 16 Apr 2025 08:39:00

Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah negara menimbulkan ancaman terhadap integrasi ekonomi global, yang berdampak pada perubahan rantai pasokan dan pembentukan blok-blok ekonomi baru.
Menurut pengamat intelijen, Stepi Anriani, terdapat tiga kemungkinan yang dapat muncul akibat terbentuknya blok-blok ekonomi ini.
"Pertama, negara-negara berusaha melawan dominasi AS dengan membentuk blok ekonomi baru. Kedua, dunia akan berada di bawah hegemoni AS. Ketiga, negara-negara yang bersikap netral mungkin akan lebih lunak dalam menyusun strategi mereka," ungkap Stepi di Jakarta, Rabu (16/4).
Stepi, yang merupakan dosen analis intelijen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), menjelaskan bahwa Indonesia berada di kawasan Indo Pasifik yang memiliki posisi strategis. Kawasan ini dikenal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan diskusi mengenai isu-isu regional.
Oleh karena itu, Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk mencegah terjadinya konflik terbuka di kawasan tersebut. Ia menekankan bahwa ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan agar Indonesia dapat berperan lebih aktif.
"Prioritas pertama adalah memperkuat struktur ekonomi domestik, menjaga daya beli masyarakat, serta memastikan stabilitas harga agar ketahanan ekonomi nasional dapat terwujud," jelas Stepi.
Selain itu, Indonesia juga harus berusaha menarik investasi guna mendukung pembangunan dan menciptakan lapangan kerja. Dalam konteks ini, kerja sama antara pengusaha lokal dan asing sangatlah penting.
"Pemerintah perlu melakukan diversifikasi perdagangan dan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak multilateral. Selanjutnya, memperkuat ASEAN Economic Forum dan solidaritas di antara negara-negara ASEAN+ juga sangat diperlukan," tambahnya.
Langkah Pemerintah Lakukan Diplomasi
Langkah pemerintah dalam melakukan diplomasi untuk merespons perang tarif yang dipicu oleh Presiden AS, Donald Trump, saat ini sudah berada pada jalur yang benar.
"Saat ini pemerintah tinggal meningkatkan kepercayaan publik dalam negeri, kawasan, dan global dengan muncul sebagai 'middle power' dan memberikan solusi," ujar Stepi.
Selain itu, penting untuk memperkuat intelijen ekonomi agar dapat melakukan deteksi dini terhadap ancaman yang mungkin timbul. Menurutnya, Indonesia perlu meningkatkan peran intelijen ekonomi dalam memantau dinamika global, mendeteksi ancaman dari perang tarif, serta melindungi sektor-sektor strategis.
"Sinergi antara intelijen, pembuat kebijakan, dan pelaku usaha akan meningkatkan kesiapsiagaan nasional terhadap tekanan ekonomi eksternal," tambahnya.
Oleh sebab itu, Indonesia tidak hanya perlu bertahan menghadapi fragmentasi ekonomi global dan peningkatan ketegangan geopolitik.
"Kita harus tampil sebagai middle power yang aktif membangun solusi, serta memperkuat intelijen ekonomi sebagai instrumen strategis untuk menjaga kepentingan nasional di tengah ketidakpastian global," pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh

J
Reporter
- Jonathan Pandapotan Purba

DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

DPR Minta Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timur Tengah
Anggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi
DPR 1 tahun yang lalu

Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia

Jokowi: Kita akan Hancur jika Ikut-ikutan Arus Rivalitas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia akan hancur jika konflik di suatu negara diseret-seret ke tempat lain.