HUT SLEMAN KE-109: Dinkes Perkuat Layanan Kesehatan untuk Wujudkan Visi Misi Bupati

4 hours ago 4

 Dinkes Perkuat Layanan Kesehatan untuk Wujudkan Visi Misi Bupati Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama. / Istimewa

SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman akan menjalankan sejumlah program kerja sesuai visi misi Bupati Harda Kiswaya dan Wakil Bupati Danang Maharsa untuk mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sleman yang Maju, Adil, Makmur, Lestari dan Berkeadaban.

Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama mengatakan dari visi tersebut terdapat enam misi yang diejawantahkan Dinkes Sleman dalam beberapa program kerja, termasuk penguatan fasilitas kesehatan di masyarakat, mulai dari sarana, prasarana hingga sumber daya manusianya.

“Dari enam misi itu, salah satunya adalah meningkatkan pembangunan manusia yang produktif, berkualitas dan berkepribadian. Artinya, kesehatan ini akan kami tingkatkan terus supaya bisa mengikuti perkembangan dari tuntutan zaman," ujar Cahya di kantornya, Senin (5/5).

Menurut Cahya, program kerja yang dicanangkan Dinkes Sleman juga selaras dengan kebijakan nasional Pemerintah Pusat. Misalnya, di tingkat fasilitas pelayanan kesehatan primer, Dinkes tidak hanya membenahi dan memperkuat keberadaan puskesmas tetapi juga sekitar 70 unit puskesmas pembantu (pustu). Kelak, Dinkes berharap seluruh kalurahan di Sleman yang berjumlah 86 memiliki pustu masing-masing.

"Langkah ini dilakukan agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa lebih dekat. Kami akan memperkuat keberadaan pustu atau puskesmas pembantu yang ada di kalurahan-kalurahan, misalnya menempatkan bidan dan perawat," katanya.

Selain pustu, sambung Cahya, Dinkes Sleman juga akan meningkatkan peran posyandu di tingkat padukuhan. Langkah ini dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas sumber daya atau para kader posyandu.

"Dengan memberikan layanan kesehatan yang berkualitas untuk masyarakat didukung tenaga kesehatan yang memadai dari puskesmas, pustu, hingga posyandu, diharapkan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sleman dapat terwujud," kata Cahya.

Keberadaan fasilitas layanan kesehatan yang kuat dan memadai, kata Cahya, dapat mendukung program kerja yang dicanangkan pemerintah seperti pengentasan kasus stunting. Selain itu, penguatan fasilitas layanan kesehatan yang akan dilakukan Dinkes Sleman juga bertujuan untuk mempercepat program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG).

BACA JUGA: Pasar Murah Caturharjo, 12 Ton Bahan Pokok Ludes Diserbu Warga

Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Capaian program PKG di Sleman, kata Cahya, masih rendah. Hingga awal Maret 2025, PKG hanya diikuti sebanyak 1.931 orang. Untuk meningkatkan jumlah warga mengikuti PKG, Dinkes juga menyiapkan program pemeriksaan kesehatan bagi para siswa di sekolah-sekolah. "Ini kami gelar Juni nanti. Kami jemput bola ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis," katanya.

Masyarakat dapat mengakses layanan PKG melalui aplikasi Satu Sehat Mobile dan petugas Puskesmas akan membantu warga yang kesulitan menggunakan aplikasi. Bisa juga dengan mendatangi langsung 25 Puskesmas di wilayah Sleman. "PKG berfokus pada upaya promotif dan preventif, serta mengurangi beban pelayanan rujukan dan meningkatkan produktivitas masyarakat," katanya.

Cara lainnya yang dilakukan Dinkes Sleman untuk mendukung visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sleman adalah menggencarkan pemeriksaan kesehatan khusus bagi para ibu hamil. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi berbagai jenis pemeriksaan kesehatan, seperti skrining TB, pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini sebenarnya sudah biasa kami lakukan, tetapi ke depan akan kami perkuat lagi. Langkah skrining dini diperluas untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat. Jika dari hasil skrining ditemukan masalah kesehatan yang berat, maka kami rujuk ke rumah sakit untuk penanganan lanjut," katanya.

Penguatan puskesmas, pustu hingga posyandu juga akan ditopang dengan penguatan layanan kesehatan di rumah sakit yang dikelola oleh Pemkab Sleman, yakni RSUD Sleman dan juga RSUD Prambanan. "Layanan kesehatan di RSUD Sleman akan diperkuat dengan memberikan pelayanan kesehayan yang lebih maju dan modern, sesuai reputasi internasional," katanya.

RSUD Sleman, lanjut Cahya, disiapkan menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan kanker dan jantung. Sejumlah persiapan telah dilakukan mulai dari penyediaan alat kesehatan modern hingga menyekolahkan sumber daya kesehatannya. "Itu kami siapkan. Dengan begitu, warga Sleman tidak perlu repot-repot dirujuk ke luar daerah. Bisa ditangani di sini. Ini juga memotong panjangnya waiting list di RSUP Dr. Sardjito," ungkap Cahya.

Adapun RSUD Prambanan, sambung Cahya, juga disiapkan sebagai rumah sakit pariwisata bertaraf internasional. Keberadaan rumah sakit Prambanan juga untuk menopang pelayanan kesehatan masyarakat di Gunungkidul bagian bawah dan juga Bantul bagian utara. "Pengembangan RSUD Prambanan masih bertahap. Saat ini masih pada tahap penyediaan lahan," katanya.

Upaya-upaya yang dilakukan dan disiapkan oleh Dinkes Sleman tersebut, kata Cahya, bertujuan untuk menyiapkan masyarakat Sleman yang sehat dan mewujudkan Generasi Emas 2045. Bagaimana pun, kata Cahya, permasalahan kesehatan ke depan akam semakin kompleks sehingga perlu kemandirian masyarakat agar bisa meningkatkan kemampuan untuk menyehatkan diri dan keluarga serta lingkungannya.

Untuk itu, dia berharap, masyarakat selalu berperilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungannya. Kedua hal itu menjadi kunci untuk mewujudkan visi misi Bupati Harda Kiswaya dan Wakil Bupati Danang Maharsa agar Masyarakat Kabupaten Sleman Maju, Adil, Makmur, Lestari dan Berkeadaban. Termasuk mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Kota Sehat (KKS). (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |