Gholy Antarkan Timnas U-17 ke Piala Dunia, Motivasi Orang Tua: Jangan Mundur, NKRI Harga Mati!

1 week ago 7

PERISTIWA
REGIONAL

Usianya baru 16 tahun, tapi remaja asal Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi ini sudah membuat bangga keluarga dan masyarakat.

Jumat, 11 Apr 2025 14:07:00

Usianya baru 16 tahun, tapi remaja asal Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi ini sudah membuat bangga keluarga dan masyarakat. Karena, aksinya yang memukau mampu mengantarkan Indonesia lolos ke piala dunia U-17.

Remaja bernama Muhamad Zahaby Gholy mengantarkan Tim Nasional Indonesia U-17 ke piala dunia setelah mengalahkan Yaman dengan skor 4-1. Pada pertandingan sepak bola yang digelar Senin (7/4) kemarin, Gholy berhasil menyumbangkan satu gol.

"Alhamdulillah bermain bagus, bisa membawa tim U-17 lolos ke piala dunia, saya pastinya bangga dan terharu," ucap Muhammad (39), ayah Gholy, Jumat (11/4).

Muhammad menceritakan, setiap sebelum bertanding dirinya selalu memberikan nasihat kepada Gholy, tak terkecuali ketika akan melawan Yaman. Saat itu Muhammad meyakinkan putranya kalau tim Indonesia memiliki lebih banyak peluang untuk menang.

"Sebelum pertandingan (melawan Yaman), saya kasih motivasi, lawannya aman, lebih tenang, fokus, maksimal, kita juga bilang, jangan mundur, NKRI harga mati, namanya kita perang, ya sama seperti perang di lapangan," ungkapnya.

Sebagai ayah sekaligus motivator Gholy, Muhammad puas dengan penampilan anaknya pada setiap laga U-17. Namun dia juga memiliki catatan khusus seusai menyaksikan anaknya bertanding, seperti setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 1-0.

"Waktu lawan Korea, dia main bagus tapi kurang greget, mungkin karena nervous lawan tim besar langganan Piala Dunia," ucapnya.

Menurut Muhammad, komunikasi dan motivasi sangat penting bagi anaknya ketika akan menghadapi pertandingan. Tidak ada kegiatan atau ritual khusus, hanya doa bersama yang dilakukan sebelum dan sesudah Gholy menjalani pertandingan.

"Insya Allah, setiap Gholy mau bertanding kita doa dan makan-makan, kita syukuran dulu dan berdoa agar timnas Indonesia menang dan Gholy selamat selama pertandingan," ungkapnya.

Sebelum terkenal dan bermain bersama Timnas Indonesia U-17 saat ini, Gholy telah banyak menjalani pelatihan untuk mengasah skillnya di sejumlah sekolah sepak bola (SSB). Kegiatan itu sudah ia lakoni ketika masih balita.

"Dari TK, di SSB Garuda Putra, dari umur tiga tahun sudah ikut, setelah itu terus lanjut di SSB, enggak nyangka juga, awalnya dari TK cuma ikut-ikutan, lama-lama kelihatan ada bakat, akhirnya kita support terus," katanya.

Selama ditempa di SSB, kemampuan Gholy mengalami peningkatan. Dia pun diikutsertakan bermain di Liga TopSkor di Jakarta dan Gholy dinobatkan sebagai pemain terbaik.

Berangkat dari situ, sejumlah tim-tim besar liga utama Indonesia mulai melirik remaja asal Bekasi itu, termasuk Persija Jakarta yang kemudian mendapat kesempatan untuk melakoni laga uji coba.

"Dia (Gholy) juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik, dipanggil Persija untuk tryout dan lolos di usia 16 tahun, gelombang seleksi keempat, kemudian dipanggil Timnas untuk seleksi usia 16," ucapnya.

"Sekarang sepak bola modern, semua lini harus bisa, di Persija, Gholy kadang main sebagai bek kiri, sayap, atau striker, jadi harus fleksibel," lanjut Muhammad.

Sebagai orang tua, Muhammad berharap Gholy bisa terus memberikan kebanggaan untuk keluarga dan Indonesia, serta bisa bermain di luar negeri.

"Insya Allah, semoga ada rezekinya bisa main di (liga) Eropa, itu bagus buat karier dan jam terbangnya," tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh