Fakta Mendiang Mbok Yem, 30 Tahun Tinggal dan Berjualan di Puncak Gunung Lawu Ditemani Monyet Bernama Temon

3 hours ago 1

Fakta Mendiang Mbok Yem, 30 Tahun Tinggal dan Berjualan di Puncak Gunung Lawu Ditemani Monyet Bernama Temon Mbok Yem saat memberi makan Temon di warungnya Puncak Gunung Lawu. - TikTok.

Harianjogja.com, JOGJA—Nama Mbok Yem,sang legendaris yang tinggal dan berjualan di puncak Gunung Lawu menjadi trending di medsos dalam 24 jam terakhir. Masyarakat khususnya pendaki mengenang Mbok Yem bukan sekadar sebagai seorang penjual yang menyajikan makanan untuk pendaki Gunung Lawu.

Namun dari Mbok Yem pendaki dan masyarakat umum mendapatkan banyak pesan penting tentang pelestarian lingkungan hingga kesetiakawanan sosial. Mbok Yem, sang penjaga Lawu menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur pada Rabu (23/4/2025).

Mbok Yem mulai berjualan di Gunung Lawu sejak tahun 1980-an silam. Puluhan ribu pendaki yang pernah melakukan pendakian di Lawu tentu pernah mengenal atau sekadar melihat sosok Mbok Yem. Karena warungnya menjadi basecamp para pendaki, menjadi jujugan pendaki yang lapar.

Bahkan menjadi penolong ketika pendaki benar-benar tak punya uang lagi alias kehabisan uang saku. Mbok Yem tak memaksa harus membayar ketika seusai makan. Sikap keikhlasan itulah yang menjadikan banyak pendaki mengenal Mbok Yem sebagai sosok panutan sehingga banyak yang menyimpan kenangan manis bersama mendiang.

BACA JUGA: Ini Keinginan Mbok Yem Pemilik Warung di Puncak Gunung Lawu Sebelum Meninggal Dunia

Warungnya menjadi jujugan para pendaki yang berada di puncak Gunung Lawu karena menyediakan tempat jualannya sebagai persinggahan pendaki yang kedinginan. 

Warung Mbok Yem sangat sederhana, tetapi menyediakan makanan mewah bagi pendaki dan sangat murah meski berada di puncak Gunung Lawu. Menunya, nasi pecel dan telur ceplok. 

Seporsinya Rp15.000, tak mahal bahkan jika dibandingkan dengan warung di ketinggian normal. Teh panas cukup Rp5.000 saja. Dari warung sederhana itu Mbok Yem menjadi sahabat bagi pendaki Gunung Lawu. Sudah tinggal menetap di Gunung Lawu sejak 1980-an.

Mbok Yem bahkan tidak menyangka warung sederhananya begitu terkenal di kalangan pendaki. Dia awalnya hanya mencari jamu di Gunung Lawu. Suatu ketika dia pun berinisiatif menjual makanan. Siapa sangka ternyata pelanggannya cukup banyak hingga akhirnya membuka warung.

"Awalnya nyari jamu. Terus jualan makanan. Pelanggannya banyak, saya buka warung," kata Wakiyem dalam video viral yang diunggah pengguna akun Instagram @tengok_indonesia17.

BACA JUGA: Mengenang Mendiang Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris, 30 Tahun Hidup di Puncak Gunung Lawu Jadi Sahabat Pendaki

Mbok Yem selalu turun atau mudik ke rumah saat Idulfitri atau ketika ada keluarga yang sedang punya hajat. Setahun biasanya turun atau pulang selama dua kali.

Saat memasuki lansia, ketika akan turun atau pulang ke rumah, Mbok Yem ditandu oleh para sukarelawan Gunung Lawu. Turunnya mbok Yem dengan ditandu seringkali menjadi perbincangan menarik dan selalu viral di medsos. Akan tetapi turunnya Mbok Yem pada awal Maret 2025 lalu berbeda dengan kebiasaan mudik sebelumnya, Mbok Yem saat itu dalam keadaan sakit dan sempat di rawat di salah satu rumah sakit di Ponorogo.

Monyet Temon

Saat berjualan di Puncak Gunung Lawu, Mbok Yem kadang ditemani beberapa orang yang membantunya dalam melayani para pendaki Gunung Lawu. Di warung tertinggi atau ketinggian 3.150 Mdpl tersebut, Mbok Yem menghabiskan masa tuanya.

Selain itu Mbok Yem ditemani seekor monyet yang seringkali menarik perhatian. Monyet jinak ini biasanya ditempatkan di luar warung, saat turun hujan dimasukkan ke dalam. Monyet ini bernama Temon.

Temon memang bukanlah penghuni asli Gunung Lawu. Hewan primata itu dibawa oleh salah seorang warga dalam usia masih kecil untuk singgah di Warung Mbok Yem. Meski demikian, Temon tenyata kerasan tinggal di warung Mbok Yem. Bahkan menemani hari-hari Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu.

Mbok selalu rutin memberikan makan Temon. Bahkan saat tidur Temon seringkali berada di dekat Mbok Yem. Temon memilih setia untuk tetap bersama Mbok Yem.

BACA JUGA: Kabar Duka! Pemilik Warung Puncak Gunung Lawu Mbok Yem Meninggal Dunia

Salah satu video yang diunggah di akun TikTok @reymidian mengunggah video ketika Mbok Yem menyuapi Temon menggunakan sendok dan piring warna orange.

"Tanganmu ojo eker wae [tanganmu diam to]," ucap Mbok Yem meminta Temon agar tangannya diam saat akan disuapi makan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |