Fakta Menarik Pemilik Tanah Tempat Taj Mahal Dibangun yang Ternyata Bukan Milik Kerajaan Mughal

2 days ago 6

  1. UANG

Tersimpan kisah menarik tentang tanah tempat Taj Mahal berdiri.

Kamis, 17 Apr 2025 10:00:03

Fakta Menarik Pemilik Tanah Tempat Taj Mahal Dibangun yang Ternyata Bukan Milik Kerajaan Mughal Fakta Menarik Pemilik Tanah Tempat Taj Mahal Dibangun yang Ternyata Bukan Milik Kerajaan Mughal (©merdeka.com)

Taj Mahal, ikon megah yang berdiri anggun di Agra, India, tidak hanya menjadi simbol cinta abadi, tetapi juga saksi bisu dari kisah diplomasi dan aliansi politik antara kekaisaran Mughal dan penguasa Rajput.

Dibangun pada abad ke-17 oleh Kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang istrinya tercinta, Mumtaz Mahal, monumen ini kini dikenal sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO dan menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.

Namun, di balik kemegahan arsitekturnya yang memesona, tersimpan kisah menarik tentang tanah tempat Taj Mahal berdiri.

Meskipun Taj Mahal sering dikaitkan dengan era Mughal, catatan sejarah memberi tahu bahwa tanah tempat Taj Mahal berdiri saat ini awalnya bukan milik penguasa Mughal, melainkan hasil dari barter secara sukarela.

Mumtaz Mahal wafat pada tahun 1631 di Burhanpur. Jasadnya awalnya dimakamkan di sana sebelum akhirnya dipindahkan ke Agra enam bulan kemudian, untuk dimakamkan di tempat yang kelak menjadi lokasi berdirinya Taj Mahal.

Tanah yang Ditukar Secara Sukarela

Tanah tersebut dulunya dimiliki oleh Raja Rajput dari Amer, Mirza Raja Jai Singh, seorang bangsawan berpengaruh dan sekutu terpercaya Shah Jahan. Berdasarkan catatan sejarah Mughal seperti Padshahnama, diketahui bahwa tanah tersebut awalnya adalah milik Raja Man Singh, kakek dari Jai Singh.

Tanah ini kemudian secara sukarela disumbangkan oleh Jai Singh sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan monumen cinta itu.

Laporan dari Survei Arkeologi India turut memperkuat keterangan ini, yang menyatakan bahwa tidak ada unsur pemaksaan dalam perolehan tanah tersebut. Sebaliknya, Shah Jahan menempuh jalur diplomasi dengan memberikan kompensasi berupa empat haveli atau rumah bangsawan, di Agra. Dalam farman (keputusan resmi kerajaan) yang dikeluarkan Shah Jahan, disebutkan bahwa empat haveli milik kerajaan dipindahtangankan kepada Jai Singh sebagai imbalan yang sah.

Praktik yang Lumrah bagi Kerajaan-Kerajaan

Pertukaran ini mencerminkan hubungan mutualistik antara penguasa Mughal dan penguasa Rajput. Aliansi semacam ini lazim terjadi kala itu, karena para raja Rajput kerap memainkan peran penting dalam struktur politik dan militer kekaisaran Mughal. Jai Singh sendiri dikenal sebagai pemimpin militer yang tangguh dan sosok yang sangat dihormati di istana Shah Jahan.

Isu mengenai kepemilikan tanah Taj Mahal kembali menjadi sorotan publik baru-baru ini setelah anggota parlemen dari Partai BJP, Diya Kumari yang merupakan keturunan keluarga kerajaan Jaipur menyatakan bahwa tanah tersebut dulunya adalah milik leluhurnya.

"Catatan yang kami miliki menunjukkan bahwa tanah itu memang milik keluarga kami, dan kompensasi telah diberikan sebagai gantinya," ujar Kumari dalam sebuah wawancara yang dilansir oleh India.com.

Pernyataan ini membuka kembali diskusi seputar sejarah dan hak kepemilikan lahan yang kini menjadi salah satu warisan budaya paling penting di dunia. Di balik tembok marmer putih Taj Mahal, ternyata tersimpan kisah panjang tentang cinta, kesetiaan, diplomasi, dan kolaborasi antarkerajaan yang membentuk sejarah India.

Artikel ini ditulis oleh

Yunita Amalia
Demi Mumtaz Tercinta

Demi Mumtaz Tercinta

Pesona Taj Mahal, bukti cinta penguasa India untuk istrinya tercinta.

Siapa yang Berhak Menjadi Pemilik Taj Mahal?

Siapa yang Berhak Menjadi Pemilik Taj Mahal?

Kepemilikan Taj Mahal saat ini berada di tangan Pemerintah India meskipun ada klaim dari beberapa pihak.

Potret Rumah Crazy Rich Era 1970-an di Pasuruan, Dulunya Juragan Beras hingga Opium
Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |