- UANG
- EKONOMI
Angka tersebut berasal dari seluruh sektor industri dalam satu tahun proyeksi, dengan potensi pengurangan tertinggi di industri tekstil.
Kamis, 17 Apr 2025 15:18:00

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyebut bahwa ada 1,2 juta pekerja di Tanah Air yang berpotensi terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"1,2 juta itu total tenaga kerja yang terpotong," ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (17/4).
Dia menjelaskan, angka tersebut berasal dari seluruh sektor industri dalam satu tahun proyeksi, dengan potensi pengurangan tertinggi ada pada subsektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mencapai 191 ribu pekerja.
"Bisa dibilang penyerapan tenaga kerja di industri tekstil itu akan berkurang sekitar 191 ribu, ini hitungan kasar kita," katanya pula.
Huda mengatakan, penghitungan potensi PHK ini berasal dari dampak pengenaan tarif masuk dari Amerika Serikat (AS) yang 1 persennya setara dengan 0,8 persen penurunan volume ekspor.
Adapun untuk proyeksi PHK di sektor TPT, dikarenakan ekspor produk buatan domestik ke AS saat ini cukup tinggi, serta di sisi lain pasar dalam negeri juga tertekan karena maraknya impor dari China yang lebih murah.
"Akibatnya nilai tambah dari industri TPT bisa semakin menurun," ujar dia.
Kebijakan Trump
Sebelumnya, Pada 2 April, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif timbal balik terhadap impor dari berbagai negara.
Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, dengan tarif yang lebih tinggi dikenakan terhadap 57 negara berdasarkan besarnya defisit perdagangan AS dengan masing-masing negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif resiprokal 32 persen.
Kemudian, pada 9 April, Trump mengumumkan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan diberlakukan selama 90 hari terhadap lebih dari 75 negara yang tidak melakukan aksi balasan dan telah meminta negosiasi, kecuali China.
Seiring berjalannya perang dagang, tarif AS terhadap barang-barang asal China meningkat hingga 145 persen, sementara tarif China atas produk asal Amerika mencapai 125 persen.
Artikel ini ditulis oleh

I
Reporter
- Idris Rusadi Putra

Indonesia Dibanjiri Produk Tekstil Impor Hingga Berujung PHK, Ternyata Ini Penyebabnya
Lonjakan impor pada Mei 2024 menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri dengan perlindungan produsen dalam negeri.

Perang Tarif AS-China Buka Peluang Ekspor Indonesia, Sektor Ini Siap Untung
Situasi yang timbul akibat perang tarif ini bisa dimanfaatkan untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.

250.000 Karyawan Tekstil Kena PHK dalam Dua Tahun
Industri tekstil terus menurun karena produk impor ilegal yang membanjiri pasar dalam negeri.

Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

11.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Kena PHK Gara-Gara Aturan Baru Kementerian Perdagangan
Tercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.


Partai Buruh Ungkap Industri-Industri Paling Rentan Dihantam Gelombang PHK
Indonesia harus mewaspadai adanya gelombang kedua Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
PHK 1 minggu yang lalu

Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Awas, Pasar Indonesia Berpotensi Dibanjiri Produk China Akibat Kebijakan Tarif Impor Trump
Pelemahan ekonomi China akibat kebijakan tarif impor oleh Trump dapat mengancam kinerja ekspor Indonesia.

Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Dampak Mengerikan Kebijakan Tarif Donald Trump ke Indonesia, Nasib Industri Ini di Ujung Tanduk
Dampak kenaikan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump akan berdampak signifikan ke ekonomi Indonesia.