Duka Jemaah Salat Jumat Kala Masjid Ambruk Digoncang Gempa Myanmar

2 days ago 11

Jakarta, CNN Indonesia --

Momen salat Jumat yang diikuti umat muslim di Mandalay pada 28 Maret 2025 mendadak berubah mencekam dan duka kala gempa Myanmar bermagnitudo 7,7 mengguncang negara tersebut.

Seorang warga Mandalay, Myanmar, bernama Htet Min Oo tengah mengambil wudhu hendak salat Jumat di masjid samping rumahnya kala tiba-tiba bangunan tempat ibadah itu bergoyang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah Htet rubuh bersama dengan sebagian bangunan masjid. Sebagian tubuhnya terperangkap reruntuhan tembok yang juga mengubur dua bibinya yang berada di rumah.

Warga sekitar yang selamat berusaha membantu menyelamatkan bibi-bibi Htet. Namun hanya satu yang selamat.

Bukan cuma itu, Htet Min Oo juga mengatakan dua paman dan neneknya ikut terjebak di bawah tumpukan beton rumah yang bercampur masjid. Tak ada alat berat, ia berusaha menyingkirkan puing dengan tangan kosong, tapi percuma.

"Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah reruntuhan. Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan," kata Htet diberitakan Bangkok Post, Sabtu (29/3).

"Terlalu banyak puing dan tidak ada tim penyelamat yang datang untuk kami," imbuh dia.

Tak hanya keluarga Htet Min Oo. Ratusan muslim Myanmar diduga menjadi korban tewas gempa tersebut mengingat saat goncangan melanda, banyak dari mereka berkumpul di masjid untuk salat Jumat.

Pihak Pemerintah Persatuan Nasional mengklaim lebih dari 50 masjid di Myanmar mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Salah satu orang yang berusaha menyelamatkan orang yang tertimpa reruntuhan masjid adalah seorang pria berusia 39 tahun.

Ia yang meminta tetap anonim mengatakan melihat seorang pria terjebak di reruntuhan masjid di Desa Sule Kone usai gempa melanda. Ia pun berusaha menyelamatkannya tapi tak berhasil, apalagi gempa susulan tak kalah kuat.

"Saya terpaksa meninggalkannya ... Saya masuk untuk kedua kalinya untuk mencoba menyelamatkannya," kata pria tersebut.

"Saya menyelamatkan empat orang dengan tangan saya sendiri. Namun sayangnya, tiga orang sudah meninggal dan satu meninggal di pelukan saya," lanjutnya.

Ia mengatakan 10 orang telah tewas di sana, dan mereka termasuk di antara 23 orang yang tewas di tiga masjid yang hancur di desa tersebut.

Seorang pria, Julian Kyle, memohon di media sosial agar peralatan berat mengangkat pilar-pilar beton setelah gempa menghancurkan masjid Mandalay lainnya.

"Di bawah reruntuhan, anggota keluarga saya dan yang lainnya tertimpa reruntuhan dan kehilangan nyawa mereka. Kami sangat ingin menemukan jenazah mereka," katanya.

Seorang penduduk dari kota Taungnoo sekitar 370 kilometer (230 mil) jauhnya mengaku sedang salat ketika satu sisi masjid Kandaw ambruk menimpa dua baris pria yang duduk di hadapannya.

"Saya melihat begitu banyak orang digotong keluar dari masjid, beberapa dari mereka meninggal tepat di depan mata saya. Itu benar-benar memilukan," katanya.

Sementara itu hingga Minggu, junta militer mengatakan jumlah korban gempa Myanmar hingga saat ini sudah mencapai 1.644 orang meninggal, lebih dari 3.400 orang terluka, dan setidaknya ada 139 yang dikonfirmasi masih hilang.

(yoa/end)

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |