Disperinaker Sukoharjo Sukoharjo Sebut 1.300 Eks Karyawan Sritex Sudah Bekerja Kembali Pekan Ini

4 hours ago 3

Disperinaker Sukoharjo Sukoharjo Sebut 1.300 Eks Karyawan Sritex Sudah Bekerja Kembali Pekan Ini Buruh mengendarai sepeda keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang. Antara/Mohammad Ayudha - tom.

Harianjogja.com, SUKOHARJO–Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Jawa Tengah, menyebut sebanyak 1.300 eks karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk telah kembali bekerja mulai awal pekan ini. Mereka merupakan para pekerja divisi garmen di perusahaan tekstil dengan emiten SRIL.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno, saat berbincang dengan Espos di kantor Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (8/5/2025). 

“[Eks karyawan Sritex] Sudah kembali bekerja mulai awal pekan ini. Jumlah kurang lebih 1.300 orang yang berasal dari divisi garmen. Penyewanya PT Citra Busana ,” kata dia.

Namun demikian, Sumarno belum bisa memastikan waktu ribuan eks karyawan Sritex lainnya yang telah melakukan tanda tangan kontrak kerja. Hal ini merupakan wewenang tim kurator kepailitan Sritex yang membuka pintu lebar bagi calon investor yang berminat menjalankan kembali lini usaha garmen dan tekstil di Sritex.

Sumarno juga belum bisa membeberkan calon investor baru yang berminat menyewa alat berat pabrik. “Saya belum berani menjawab secara gamblang karena masih dalam proses yang ditangani tim kurator. Harapannya, investor baru segera masuk dan mengaktifkan kembali operasional pabrik yang berhenti sejak 1 Maret 2025,” kata dia.

BACA JUGA: Dugaan Pungli di Jalur Pendakian Gunung Lawu Viral, Pendaki Dipungut Biaya Sewa Selendang

Aktivitas produksi dan operasional Sritex yang berhenti tidak hanya berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan melainkan berimbas pada lesunya kondisi perekonomian di sekitar pabrik di Sukoharjo. Sebagian besar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar pabrik tutup sejak awal Maret.

Apabila operasional pabrik kembali berjalan maka menghidupkan kembali denyut nadi perekonomian di sekitar pabrik. “Jika pabrik beroperasi maka usaha indekos, warung makan hingga jasa penitipan sepeda motor bakal kembali buka. Perputaran uang kembali bergulir dengan cepat,” ujar dia.

Disinggung soal Sritex menjadi penyumbang terbesar angka PHK secara nasional, Sumarno tak memungkiri lantaran jumlah karyawan yang terkena PHK sebanyak 8.500 orang. Tim kurator mengambil opsi PHK karyawan selepas Sritex ditetapkan pailit oleh PN Niaga Semarang pada Oktober 2024.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo telah berupaya memfasilitasi dan membantu ribuan eks karyawan Sritex yang terkena PHK dengan menggandeng sejumlah perusahaan di Soloraya. “Informasi lowongan kerja terus diupdate setiap hari untuk memudahkan para pencari kerja, termasuk eks karyawan Sritex yang ingin melamar pekerjaan. Kami juga berkomunikasi dengan pimpinan perusahaan agar melonggarkan batas usia pelamar kerja agar eks karyawan Sritex bisa kembali bekerja,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |