Meneriaki anak dapat menimbulkan dampak negatif jangka pendek dan panjang, merusak ikatan emosional dan kesehatan mental mereka.
Minggu, 13 Apr 2025 06:00:00

Meneriaki anak sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi perilaku mereka yang tidak diinginkan. Namun, dampak buruk dari tindakan ini tidak bisa dianggap sepele. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa teriakan dapat menyebabkan efek negatif yang berkepanjangan, baik bagi anak maupun orang tua. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak buruk meneriaki anak serta solusi yang lebih konstruktif untuk mendidik mereka.
Berdasarkan berbagai sumber, dampak buruk meneriaki anak dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu dampak jangka pendek dan jangka panjang. Mengerti mengapa kita meneriaki anak dan dampaknya dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan mereka. Dilansir dari Parents, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Laura Markham, seorang psikolog klinis, "Teriakan adalah tentang melepaskan kemarahan; itu bukan cara yang efektif untuk mengubah perilaku."
Ketika teriakan menjadi bagian dari pola asuh, anak-anak dapat mengalami berbagai masalah, mulai dari ketakutan hingga gangguan perilaku. Mari kita lihat lebih dalam tentang dampak-dampak ini.
Dampak Jangka Pendek dari Meneriaki Anak
Salah satu dampak jangka pendek yang paling terlihat dari meneriaki anak adalah ketakutan dan trauma. Teriakan dapat membuat anak merasa tidak aman dan berpotensi merusak ikatan emosional dengan orang tua. Hal ini dapat menyebabkan anak menarik diri dari orang tua dan lingkungan sosialnya sebagai mekanisme koping.
Selain itu, anak yang sering diteriaki mungkin menunjukkan perilaku agresif. Mereka dapat meniru perilaku tersebut dan menjadi lebih agresif, baik secara verbal maupun fisik. Ini adalah siklus yang berbahaya, di mana perilaku orang tua yang negatif justru dicontohkan oleh anak.
Gangguan kecemasan juga menjadi dampak jangka pendek yang signifikan. Anak-anak yang sering diteriaki dapat mengalami kesulitan tidur, mudah tersinggung, dan gelisah. Masalah perilaku seperti lepas kontrol (pada anak laki-laki) atau mengambek (pada anak perempuan) juga dapat muncul.
Dampak Jangka Panjang dari Meneriaki Anak
Dampak jangka panjang dari meneriaki anak lebih serius. Salah satu masalah yang paling umum adalah perilaku buruk yang berkepanjangan. Meskipun teriakan mungkin membuat anak menurut untuk sementara, pada jangka panjang justru akan membuat perilaku buruk semakin memburuk dan anak menjadi kebal terhadap teguran.
Menurut Dr. Bernstein, "Dalam 40 tahun sebagai psikolog, saya telah melihat ribuan anak dan tidak pernah ada yang mengatakan mereka merasa lebih dekat dengan orang tua setelah diteriaki." Ini menunjukkan bahwa teriakan dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak, menciptakan jarak emosional yang sulit untuk dijembatani.
Gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, juga meningkat pada anak yang sering diteriaki. Trauma yang dialami dapat berdampak hingga dewasa, dan anak-anak ini cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah. Mereka merasa tidak dihargai dan kesulitan dalam berkomunikasi secara terbuka.

Pola Asuh Negatif dan Rasa Bersalah pada Orang Tua
Pola asuh negatif yang diperkuat oleh kebiasaan meneriaki anak dapat berdampak pada generasi selanjutnya. Rasa bersalah yang dirasakan oleh orang tua yang sering meneriaki anak juga tidak dapat diabaikan. Meskipun tidak langsung berdampak pada anak, perasaan ini dapat memengaruhi kesehatan mental orang tua sendiri.
Dr. Joseph Shrand, seorang dokter dan ahli kesehatan mental, menyatakan bahwa "Teriakan adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak memiliki nilai." Ketika orang tua meneriaki anak, mereka tidak hanya merusak kepercayaan diri anak, tetapi juga mengganggu pola komunikasi yang sehat di dalam keluarga.
Alternatif untuk Mendidik Anak Tanpa Teriakan
Jadi, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mendisiplinkan anak tanpa harus meneriaki mereka? Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan komunikasi yang tenang dan empati. Dr. Markham menjelaskan bahwa "komunikasi yang damai dan tenang membantu anak merasa aman dan lebih menerima pelajaran yang kita ajarkan."
Orang tua juga dapat mengambil langkah untuk mengelola emosi mereka sendiri. Mengakui kemarahan dan menyadari saat emosi mulai memuncak adalah langkah awal yang penting. Ini dapat membantu orang tua untuk tidak bereaksi secara impulsif dan memilih cara yang lebih konstruktif untuk berkomunikasi dengan anak.
Jika orang tua merasa kesulitan dalam mengendalikan emosi, mencari bantuan profesional seperti konseling keluarga dapat sangat membantu. Ini adalah langkah positif untuk memperbaiki pola asuh dan membangun hubungan yang lebih baik dengan anak.
Kesimpulannya, meneriaki anak bukanlah cara yang efektif untuk mendidik. Meskipun terkadang terasa sebagai solusi cepat, dampak negatifnya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Penting bagi orang tua untuk mengelola emosi dan mencari cara lain yang lebih konstruktif untuk mendisiplinkan anak, seperti komunikasi yang tenang, empati, dan konsistensi dalam pemberian batasan.
Artikel ini ditulis oleh

R
Reporter
- Rizky Wahyu Permana

10 Dampak Buruk Meneriaki Anak yang Perlu Dipahami Orangtua, Bisa Terbawa Hingga Dewasa
Meneriaki anak bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk yang perlu diwaspadai teruta untuk kondisi mentalnya:

Sering Membentak Anak? Ini Dampaknya Untuk Kesehatan Mental
Anak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.

Dampak Negatif dari Membentak Anak Pada Kesehatan Mental Mereka
Bentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.

Perlu Dihindari Orangtua, Ketahui Dampak dari Membentak dan Meneriaki Anak
Banyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.

Bagaimana Otak Anak Bereaksi Saat Dimarahi? Ini Dampak Langsungnya
Memarahi anak dapat memicu dampak negatif signifikan pada perkembangan otak dan emosional mereka, penting bagi orang tua untuk memahami hal ini.


Dampak Pertengkaran Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak
Terjadinya pertengkaran orangtua terutama yang ditunjukkan di depan anak bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi mental mereka.

Masih Melakukan Hukuman Fisik pada Anak? Psikolog Ungkap Mengapa Hal Ini Tak Efektif
Faktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.

Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan
Menyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.

Hindari Menghukum Anak dengan Pukulan, Ini yang Bisa Dilakukan Orangtua
Memukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.

8 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Meskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.