Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah, Segini Harga Terbaru Emas Antam

2. TRENDING

Harga emas yang ditawarkan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih mencatatkan rekor tertinggi pada 13 April 2025, yakni mencapai Rp 1.904.000 per gram.

Minggu, 13 Apr 2025 10:45:13

Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di sebuah gerai emas, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas Antam kembali susut Rp 4.000 per gram di awal pekan. (Liputan6.c (©© 2025 Liputan6.com)

Pada hari Minggu, (13/4/2025), harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan rekor tertinggi. Saat itu, harga emas Antam mencapai Rp 1.904.000 per gram. Berdasarkan informasi dari laman logammulia.com, harga emas Antam tetap berada di angka Rp 1.904.000 per gram, tanpa adanya perubahan dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan harga emas Antam ini menunjukkan total kenaikan sebesar Rp 92 ribu dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, harga emas Antam untuk buyback juga bertahan di angka Rp 1.754.000 per gram. Harga buyback ini berlaku jika Anda ingin menjual emas yang Anda miliki, di mana Antam akan membelinya dengan harga Rp 1.754.000 per gram.

Antam menawarkan emas dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Jika Anda mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Anda dapat menikmati potongan pajak yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen. Namun, perlu diingat bahwa harga emas dapat bervariasi tergantung pada penjual serta lokasi, dan PPh 22 juga akan dikenakan pada penjualan kembali emas batangan dengan nilai lebih dari Rp 10 juta.

Daftar Harga Emas Antam

1. Harga emas 0,5 gram: Rp 1.002.000.
2. Harga emas 1 gram: Rp 1.904.000.
3. Harga emas 2 gram: Rp 3.752.000.
4. Harga emas 3 gram: Rp 5.608.000.
5. Harga emas 5 gram: Rp 9.324.000.
6. Harga emas 10 gram: Rp 18.570.000.
7. Harga emas 25 gram: Rp 46.262.500.
8. Harga emas 50 gram: Rp 92.405.000.
9. Harga emas 100 gram: Rp 184.690.000.
10. Harga emas 250 gram: Rp 461.337.500.
11. Harga emas 500 gram: Rp 922.375.000.
12. Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.844.600.000.

Harga Emas Global Meningkat Pesat

Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di sebuah gerai emas, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas Antam kembali susut Rp 4.000 per gram di awal pekan. (Liputan6.c © 2025 Liputan6.com

Sebelumnya, harga emas mengalami penguatan menjelang akhir pekan. Pada hari Jumat, 11 April 2025, harga emas berhasil melampaui angka USD 3.200. Hal ini terjadi seiring dengan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya kekhawatiran akan resesi akibat perang dagang antara AS dan China, yang mendorong banyak investor untuk berinvestasi di emas. Mengutip CNBC, pada Sabtu (12/4/2025), harga emas spot meningkat hampir 2% menjadi USD 3.232,89 per ounce, setelah mencatat rekor tertinggi di angka USD 3.245,28 di awal sesi perdagangan. Selama pekan ini, harga emas batangan juga telah meningkat lebih dari 6%. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik 2,1% menjadi USD 3.244,6. Di sisi lain, harga perak spot mengalami kenaikan sebesar 2,7% menjadi USD 32,05 per ounce, sedangkan platinum bertambah 0,2% menjadi USD 939,80. Paladium juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,6% menjadi USD 913,65.

"Emas jelas terlihat sebagai aset safe haven yang disukai di dunia yang kacau akibat perang dagang Trump. Dolar AS telah terdepresiasi dan obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual besar-besaran, karena kepercayaan terhadap AS sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan telah berkurang," ungkap Nitesh Shah, seorang Commodities Strategist di WisdomTree.

Di sisi lain, China telah menaikkan tarif impor untuk barang-barang AS menjadi 125% pada Jumat pekan ini, yang semakin memperburuk ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia. Melemahnya dolar AS terhadap mata uang lainnya membuat emas batangan yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Selain itu, beberapa faktor lain juga turut mendukung lonjakan harga emas di tahun 2025, seperti aksi pembelian oleh bank sentral, harapan akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (the Fed), ketidakstabilan geopolitik, serta meningkatnya minat investor terhadap ETF.

Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di sebuah gerai emas, Jakarta, Senin (18/1/2021). Harga emas Antam kembali susut Rp 4.000 per gram di awal pekan. (Liputan6.c © 2025 Liputan6.com

Faktor lain yang mempengaruhi harga emas adalah data ekonomi makro dari Amerika Serikat. Pada bulan Maret, harga produsen bulanan AS mengalami penurunan yang tidak terduga sebesar 0,4 persen. Namun, tarif impor yang tinggi diperkirakan akan meningkatkan inflasi dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada bulan Juni, dan mereka juga memperkirakan penurunan sebesar 90 basis poin pada akhir tahun 2025.

"Koreksi kecil untuk emas tidak akan mengejutkan, tetapi jalan ke depan adalah naik, dan consumer price index (CPI) dan producer price index (PPI) memberi the Fed lebih banyak ruang untuk memangkas dan akan terus menekan dolar AS," ujar Independent Metals Trader, Tai Wong.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, merupakan pilihan investasi tradisional untuk melindungi diri dari ketidakpastian global dan inflasi. Dalam kondisi suku bunga yang rendah, permintaan terhadap emas cenderung meningkat. Namun, menurut analisis dari UBS, terdapat beberapa faktor yang dapat membatasi kenaikan harga emas. Faktor-faktor tersebut antara lain meredanya ketegangan geopolitik, kembalinya hubungan perdagangan yang lebih baik, dan peningkatan signifikan dalam aspek makro dan fiskal di AS.