Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw blak-blakan mengenai asal-usul mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI).
Kamis, 17 Apr 2025 13:38:00
Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw blak-blakan mengenai asal-usul mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI). Isu ini ramai setelah sejumlah mantan pemain OCI menuntut keadilan dan hak-hak yang dirampas selama bergabung ke dalam organisasi tersebut.
Tony menerangkan, sebagian anak yang bergabung dalam kelompok sirkusnya berasal dari panti asuhan. Menurut Tony, orang tuanya memang memiliki kebiasaan menampung anak-anak, yang nantinya akan menjadi bagian dari keluarga besar mereka.
"Orang tua itu suka menampung anak, jadi dari bayi entah anaknya siapa itu, ternyata waktu saya tanya 'ini anak dari mana?' katanya anak dari panti asuhan. 'Panti asuhannya di mana?', 'di daerah dekat Kalijodo'. 'Kenapa diambil?', dia bilang 'saya suka sumbang, sumbang uang untuk panti asuhan'. Nah kadang-kadang dibawa juga ke sini kalau di sana penuh anak-anak," kata dia saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (17/4).
Tony mengungkapkan anak-anak tersebut diambil sejak usia dini dan dibesarkan oleh keluarganya, hingga akhirnya dilatih untuk menjadi pemain sirkus.
"Jadi dari bayi gitu kan tumbuh lama, dibesarkan sampai usia 6-7 tahun baru kita bawa dia ke sirkus, dan kita latih gitu ya. Nah itu ada filmnya. Jadi di situ lah mulai menambah satwa, menambah orang juga," ucap dia.
Dia menanggapi tuduhan anak-anak yang tergabung di dalam OCI merupakan korban penculikan. Menurut dia, sebagian besar anak-anak yang dibawa ke sirkus berasal dari hubungan gelap, yang membuat identitas ayah mereka sulit dilacak.
"Setahu saya itu anak-anak dari hubungan gelap. Bapaknya pasti enggak ada yang tahu, ibunya pasti tahu, panti asuhan tahu. Tapi bapaknya pasti gak tahu, karena anak itu kan anak, kita hanya enggak enak kalau bicara melukai hati anak-anak itu. Tapi memang kejadiannya seperti itu. Saya kira kalau memang ibu bapak mau ngecek pasti ketemu lah di Kalijodo itu. dulu ya," tandas dia.
Pengakuan Mantan Pemain
Dalam audiensi di Kementerian HAM, beberapa mantan pemain OCI mengungkapkan pengalaman mengerikan yang pernah dialami. Mereka mengaku menjadi korban penyiksaan fisik dan eksploitasi selama bekerja.
Mereka mengaku dipaksa bekerja keras dengan upah yang rendah, serta mengalami kekerasan fisik yang mengakibatkan trauma mendalam. Pengakuan ini membuat publik semakin geram dan mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Nama Taman Safari Indonesia ikut terseret dalam kontroversi ini setelah mantan pemain OCI menyebut keterlibatannya. Kasus ini menjadi sorotan penting bagi perlindungan pekerja di Indonesia, khususnya di sektor hiburan.
Taman Safari Indonesia Buka Suara
Salah satu pendiri Taman Safari Indonesia Tony Sumampau menjawab tudingan sejumlah orang yang mengaku sebagai mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
"Sama sekali tidak benar. Kalau memang itu benar kejadiannya karena tahun 1997 itu kan ada yang melapor," katanya dikutip dari antaranews (17/4).
Ia juga membantah mengenai adanya penyiksaan yang dilakukan pihaknya terhadap mantan pemain sirkus OCI yang bertahun-tahun melakukan atraksi di berbagai tempat, termasuk di Taman Safari Indonesia.
"Itu sama sekali apa yang disampaikan kayaknya tidak masuk di akal juga gitu ya. Seperti dipukul pakai besi, mati mungkin kalau dipukul. Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga," kata dia.
Artikel ini ditulis oleh


Pendiri OCI Buka Suara Usai Heboh Mantan Pemain Mengaku Tak Pernah Terima Gaji
Mantan pemain sirkus OCI mengadukan dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dialami selama bekerja ke Kementerian HAM.


Jerit Pilu Remaja Korban Budak Seks di Balik Keindahan Wisata Gunung Kemukus Sragen
Modus pelaku lebih dulu merekrut korbannya dengan iming-iming pekerjaan bergaji besar dan dafat wifi.


Pemilik Panti Asuhan di Surabaya Diduga Lakukan Kekerasan Seksual
Dari informasi yang dihimpun UKBH Unair, panti asuhan tersebut mengasuh anak-anak yang terlantar sejak kecil.

Polri Diminta Periksa Atasan 18 Polisi yang Peras Penonton DWP
Jika para pimpinan oknum tersebut tidak diperiksa maka akan ada asumsi dari masyarakat, pimpinannya menerima setoran dari bawahannya.
