Sanksi berupa rotan, kata dia, digunakan untuk mengoreksi kesalahan para pemain dalam pelatihan.
Kamis, 17 Apr 2025 14:39:00

Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw membantah pengakuan para mantan pemain sirkus bahwa mereka mendapatkan tindakan kekerasan selama bekerja.
Dia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak melakukan tindakan kekerasan seperti yang dituturkan oleh para mantan pemain sirkus tersebut.
Dia hanya mengakui pada masa itu, pelatihan di OCI mengedepankan disiplin ketat. Sanksi berupa rotan digunakan untuk mengoreksi kesalahan para pemain dalam pelatihan.
"Saya pikir sama dengan kita melatih senam, melatih olah raga, melatih bela diri, apa sama itu? Kalau kita salah pasti gurunya akan koreksi dengan keras ya. Karena itu akibatnya mencelakakan diri sendiri, dalam salto atau apa, kalau salah kan bahaya. Jadi memang harus tertib," ujar dia saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (17/4).
"Disiplin itu kan harus ada. Seorang atlet harus begitu, baru dipuji pada saat dia main. Dia kan bangga juga kan ditepok tangan pengunjung," sambung dia.
Dia menerangkan, pelatihan sirkus harus menerapkan disiplin ketat, mirip dengan latihan olahraga lainnya. Dia menegaskan, meskipun terkadang latihan terasa keras, hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan meningkatkan kualitas gerakan para pemain.
Pengakuan Mantan Pemain OCI Dianggap Berlebihan
Pernyataan ini diungkapkan setelah beberapa mantan pemain OCI, seperti Fifi Nur Hidayah, mengungkapkan pengalaman pahitnya. Namun, Tony menilai pengakuan tersebut terkesan dilebih-lebihkan.
"Pasak berat, pegang dua tangan aja udah berat, mau ngayun lebih susah. Pakai kayu kecil aja mukulnya lebih enak. Jadi itu cuma imajinasi aja sih saya pikir," ujar dia.
Dia juga menanggapi klaim mengenai penyetruman yang disebutkan oleh beberapa mantan pemain OCI sebagai bentuk hukuman. Tony tegas membantah.
"Saya pikir konteksnya sudah sangat berbeda, kalau disetrum nggak mungkin orangnya masih hidup, kalau disetrum udah out," ucap dia.
Menurutnya, apa yang dikatakan oleh para korban mengenai penyetruman lebih mengarah pada upaya menciptakan sensasi.
"Oh iya pasti lah, ini kan untuk membuat sensasi ya. kalau strum mau pakai strum apa? Kalau kita strum pakai strum rumah pasti nempel, bagaimana lepasnya lagi, yang bantu dia juga akan nempel juga. Jadi ya mungkin sensasi ya," ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh

Blak-Blakan Pendiri Oriental Circus Indonesia Jawab Tuduhan Penculikan dan Penyiksaan Pekerja
Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw blak-blakan mengenai asal-usul mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI).

Pendiri OCI Buka Suara Usai Heboh Mantan Pemain Mengaku Tak Pernah Terima Gaji
Mantan pemain sirkus OCI mengadukan dugaan eksploitasi dan kekerasan yang dialami selama bekerja ke Kementerian HAM.

Taman Safari Group Buka Suara Dugaan Eksploitasi Mantan Pemain Oriental Circus Indonesia
Mugiyanto dalam keterangan tersebut turut menyebut nama Taman Safari Indonesia Group dalam konteks permasalahan yang melibatkan individu tertentu.


Bantah Saksi Mahkota, SYL: Saya Merasa Tidak Pernah Perintahkan Cari Uang
SYL yang duduk di kursi terdakwa perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan, membantah keterangan saksi mahkota.

Blak-blakan di Sidang, SYL Merasa Dituduh Anak Buah Memeras di Kementan
SYL menegaskan selama menjabat sebagai menteri hanya memberikan perintah ke anak buahnya sebagaimana untuk kepentingan negara.

VIDEO: Kapuspen TNI Bela Prajurit: Anggota Kami Tak Sempurna Seperti Superman
Gumilar menyadari TNI tidak sempurna. Bahkan tidak juga diibaratkan seperti superman.
TNI 1 tahun yang lalu

Korban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.

HIPMI Jabar: Armor Pelaku KDRT Selebgram Intan Nabila Bukan Anggota Kami
Armor Toreador, pelaku KDRT selebgram Intan Nabila disebut bagian dari pengurus organisasi HIPMI Jabar.