Arab Saudi Tidak Menerbitkan Visa Furoda, Begini Kata Kemenag Bantul

1 day ago 4

 Harianjogja.com, BANTUL-Pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa haji furoda atau mujamalah di musim haji 2025 ini. Kementerian Agama Kabupaten Bantul mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait dengan kebijakan tersebut, karena itu merupakan kewenangan dari Arab Saudi.

Namun demikian saat ini Kemenag RI tengah mengkomunikasikannya dengan otoritas terkait di Arab Saudi. Kepala Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi mengatakan haji furoda merupakan program haji yang diatur langsung oleh pemerintah Arab Saudi melalui undangan khusus yang diberikan kepada jamaah haji di luar kuota resmi yang diberikan kepada setiap negara, termasuk Indonesia.

Dalam program ini, calon jamaah haji tidak melalui alokasi kuota nasional yang biasanya terbatas, melainkan menggunakan visa undangan khusus yang disebut dengan "visa mujamalah". Kuota haji furoda, kata dia, diberikan lewat biro haji dan umroh yang memiliki izn resmi, sehingga Kemenag tidak ikut campur.

“Yang dikelola Kemenag hanya visa haji reguler dan haji khusus,” kata Ahmad Shidqi, Jumat (31/5/2025)

BACA JUGA: Kemenag Pastikan Pengurusan Visa Haji 2025 Sudah Tutup

Pria yang akrab disapa Gus Asid ini juga tidak mengetahui pasti ada dan tidaknya jemaah calon haji dari Bantul yang ikut dalam program haji furoda di musim haji tahun ini. Sebab, kuota haji furoda langsung diberikan dan dikelola oleh biro haji dan umroh.

Namun untuk jemaah calon haji khusus dari Bantul ada dan tercatat di data Sistem Informasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag. “Datanya ada di Siskohat. Program itu juga langsung dikelola biro haji dan umroh meskipun kuotanya kuota resmi dari negara,” ucapnya.

Diketahui haji khusus  atau sering disebut haji plus merupakan program haji yang memiliki tambahan fasilitas dan layanan dibandingkan dengan haji reguler. Haji khusus biasanya menawarkan paket perjalanan yang lebih lengkap dan nyaman, dengan biaya yang lebih tinggi.

Menurut Gus Asid dari semua kuota haji untuk Indonesia termasuk DIY dan Bantul tahun ini 92 persen masuk kuota reguler. “Sisanya 8 persen masuk kuota haji khusus,” katanya. "Program haji khusus saat ini waktu tunggunya juga bisa 5-10 tahun," imbuhnya.

Saat ini semua jemaah calon haji asal Bantul telah diberangkatkan. Terakhir pemberangkatan sebanyak sembilan orang dari Bantul yang akan terbang bersama jemaah calon haji lainnya dari beberapa daerah di Jawa Tengah menuju Asrama Donohudan Boyolali pada Jumat (31/5/2025).

Sembilan orang tersebut, kata Gus Asid, merupakan jemaah calon haji pengganti kuota reguler yang tidak bisa berangkat tahun ini dengan berbagai pertimbangan.

“Total jemaah calon haji dari  Bantul sudah berangkat 932 orang. Semua sudah di Makkah. Terakhir sembilan jemaah ini gabungan dengan kloter lainnya diterbangkan besok pagi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |