Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto. / ist
BANTUL—Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul siap melaksanakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk tingkat SD, SMP, hingga Sekolah Kejar Paket A-B pada Maret-April 2026. Kesiapan itu dibuktikan dengan selesainya menyeleksi pembuat soal TKA tingkat kabupaten.
Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan pembuat soal TKA nantinya terdiri dari Pusat dan Daerah. Jajarannya telah menyeleksi 15 orang dan terpilih tiga orang pembuat soal TKA. “Tiga orang ini akan kami kirim ke Provinsi DIY sebagai perwakilan pembuat soal TKA tingkat daerah,” katanya, Rabu (17/9/2025).
Tes Kemampuan Akademik atau TKA merupakan asesmen standar nasional yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mengukur capaian akademik siswa pada mata pelajaran tertentu sesuai kurikulum yang berlaku.
Tujuannya dari TKA untuk memberikan penilaian yang objektif dan terstandar guna mendukung proses seleksi akademik, bukan menentukan kelulusan. Selain itu, TKA juga dimaksudkan untuk menciptakan sistem penilaian yang lebih adil dan setara bagi seluruh siswa, sekaligus menjadi indikator penting dalam seleksi masuk perguruan tinggi.
Nugroho mengatakan selain telah menyiapkan tim pembuat soal, Ia memastikan sarana dan prasarana penunjang TKA juga sudah siap, salah satunya komputer. Sebab TKA ini nantinya sistemnya berbasis komputer.
BACA JUGA: Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Menurutnya, penyelenggaraan TKA nantinya hampir mirip dengan Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sehingga hampir semua sekolah di Bumi Projotamansari sudah tersedia komputer dan jaringan internet. Meskipun beberapa sekolah terpaksa harus menyelenggarakan dua sesi karena keterbatasan tempat dan komputer.
“Sarpras di Bantul khususnya kami kira sudah siap karena kita sudah melaksanakan dua hal, seperti di DIY kemarin sudah melaksanakan ASPD sehingga sekolah sudah siap Sarpras walaupun ada yang menyelenggarakan dua sesi. Kami juga sudah menyelenggarakan ANBK sehingga dari sisi kesiapan Sarpras kami sudah siap,” ucapnya.
Selanjutnya yang dilakukan saat ini, kata Nugroho, adalah pendampingan siswa melalui pelatihan dan try out berbasis TKA dengan mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika. Untuk jadwalnya rencana penyelenggaraan TKA tingkat SMP digelar pada Maret dan SD pada April tahun depan. Ia berharap penyelenggaraan TKA tidak ada persoalan meski baru pertama yang akan digelar sebagai program prioritas nasional dari Kemendikdasmen untuk memetakan kemampuan siswa dan sekolah.
Dikatakan Nugroho, dengan adanya TKA bisa mengetahui pemetaan kualitas sekolah melalui standar tes yang sama secara nasional. Nantinya akan diketahui mana sekolah yang masih perlu pendampingan untuk penguatan dan mana sekolah yang sudah di atas rata-rata provinsi. Dengan demikian pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat. “TKA hanya untuk pemetaan kualitas pendidikan, tidak menentukan kelulusan,” tegasnya. Meski tidak menentukan kelulusan harus dipersiapkan karena hasilnya juga bisa digunakan untuk keperluan seleksi akademik. “Dengan adanya TKA diharapkan murid secara individu mempunyai laporan capaian akademik berdasarkan penilaian terstandar sehingga dapat digunakan untuk berbagai kepentingan yang memerlukan informasi capaian akademik individu murid,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul ini. (Advertorial)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News