8000 Hoki Online List Agen situs Slot Maxwin Malaysia Terbaru Pasti Menang Full Banyak
hoki kilat slot Pusat Akun server Slot Gacor Singapore Online Pasti Jackpot Full Non Stop
1000hoki Akun website Slots Gacor Philippines Terpercaya Mudah Lancar Win Full Setiap Hari
5000 hoki List ID web Slot Gacor Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Non Stop
7000hoki.com Platform situs Slots Maxwin China Terbaru Sering Scatter Full Terus
9000hoki Data Akun server Slot Gacor Japan Terkini Mudah Scatter Full Terus
Alternatif game Slots Maxwin server Singapore Terkini Pasti Win Full Setiap Hari
Idagent138 Id Slot Gacor Online
Luckygaming138 Id Slot
Adugaming login Slot Anti Rungkat Online
kiss69 Slot Game Terpercaya
Agent188 Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Moto128 login Slot Anti Rungkad Terbaik
Betplay138 Daftar Slot Online
Letsbet77 Daftar Slot
Portbet88 Slot Game Terpercaya
Jfgaming168 Daftar Akun Slot Online
Mg138 Daftar Id Slot Anti Rungkat
Adagaming168 Daftar Slot Anti Rungkat Terpercaya
Kingbet189 login Akun Slot Anti Rungkad
Summer138 Daftar Akun Slot Gacor Terpercaya
Evorabid77 login Id Slot Online
bancibet Slot Terpercaya
adagaming168 Daftar Akun Slot Gacor Online
RS Santa Elisabeth, Ganjuran, Bantul menggelar simulasi penanganan korban bencana gempa bumi melalui praktik penanganan kedatangan pasien di GD, Sabtu (17/5/2025). Simulasi itu digelar untuk mengantisipasi potensi gempa megathrust yang seringkali disampaikan BMKG. - Istimewa.
Harianjogja.com, JOGJA—RS Santa Elisabeth, Ganjuran, Bantul menggelar simulasi penanganan korban bencana gempa bumi melalui praktik penanganan kedatangan pasien di GD, Sabtu (17/5/2025). Simulasi itu digelar untuk mengantisipasi potensi gempa megathrust yang seringkali disampaikan BMKG.
Dalam simulasi tersebut dipraktikkan secara langsung kedatangan belasan ambulans yang membawa korban gempa bumi. Adapun ambulans tersebut merupakan dukungan dari berbagai rumah sakit dari wilayah Sleman, Bantul dan Kota Jogja.
Di dalam ambulans tersebut sebagian besar penuh pasien dalam kondisi beragam dan lebih banyak menunjukkan tanda-tanda parah dan tidak bisa berjalan. Ambulans pun harus mengantre di sepanjang pintu masuk IGD. Tim media RS Santa Elisabeth dengan cepat melakukan penanganan.
Mulai dari melakukan tindakan awal memastikan pasien bisa berjalan atau tidaknya dan memindahkan pasien dari ambulans ke tempat tidur dorong untuk langsung dibawa ke IGD guna mendapatkan pertolongan. Demikian praktik itu dilakukan secara silih berganti yang disimulasikan dengan jumlah puluhan pasien.
Direktur RS Elisabeth Ganjuran, Bantul Tandean Arif Wibowo mengatakan simulasi dan gladi lapangan tersebut digelar melalui kerja sama berbagai pihak untuk melihat kesiapan hospital disaster plan (HDP). "Apalagi kawasan di sekitar rumah sakit ini kan termasuk kawasan megathrust. Belajar pengalaman 2006, kemudian ada gempa Myanmar juga harapannya dapat meminimalkan kecacatan, kesakitan dan kematian dari dampak gempa. Tentu kita sangat tidak mengharap gempa itu terjadi, tetapi kamis persiapkan dengan simulasi," katanya.
Ia menambahkan simulasi ini dilakukan dengan pendekatan sekenario lapangan. Pada aspek medical support, dilakukan pengaturan ambulans yang datang bersamaan membawa banyak korban, pengoperasian sistem triase darurat (triage), penempatan dan penatalaksanan korban luka (treatment), komunikasi radio antar unit, serta penerapan alur rujukan cepat antar rumah sakit (transport).
"Pada aspek management support dilakukan pengaktivasikan siaga bencana, komunikasi antar instansi seperti PSC 119 dan HEDIY, serta pengelolaan komunikasi antar unit di rumah sakit," katanya.
Dalam simulasi dilakukan pengantisipasian surge capacity atau penambahan kapasitas yang berlebih, termasuk dalam pengelolaan SDM, sarana prasarana dan juga pelayanan rawat jalan dan inap karena pelayanan reguler tetap harus dijalankan dan diupayakan. Melalui skenario bersama dari Pusbankes AGD 118 DIY dan ambulans dari berbagai rumah sakit di DIY diharapkan mampu menciptakan gambaran realistis dari kondisi krisis sebenarnya.
“Dari simulasi ini kami mengharapkan semua staf bisa belajar dan mengambil pengalaman yang berharga. Tidak hanya secara teori tetapi juga melalui praktik langsung dilapangan. Simulasi ini adalah ruang aman untuk mencoba, mengetahui kekurangan, dan memperbaiki. Karena saat bencana datang, kita sudah harus siap mendekati 100 persen," ucapnya.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pelatihan berkala dan mengembangkan kapasitas, baik pada tingkat personel maupun unit rumah sakit. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kerangka HOPE RS Santa Elisabeth Ganjuran, yaitu menciptakan Hospital preparedness, Operational Readiness, People empowerment and Engagement Emergency and Disaster management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News