Warga negara berusia 16-74 tahun belum pernah menggunakan internet di negara maju Eropa ini.
Kamis, 17 Apr 2025 11:48:00

Data mengejutkan baru saja dirilis oleh Kantor Statistik Jerman (Destatis) pada 10 April 2025. Survei tahunan mereka tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi mengungkapkan fakta bahwa sekitar 2,8 juta warga Jerman berusia 16-74 tahun, atau sekitar 4 persen dari populasi kelompok usia tersebut, belum pernah menggunakan internet hingga tahun 2024.
Temuan ini mengungkap fenomena 'offliner' yang cukup signifikan di negara maju seperti Jerman. Survei ini dilakukan serentak di seluruh Uni Eropa sebagai bagian dari studi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Mayoritas dari kelompok 'offliner' ini adalah warga lanjut usia (65-74 tahun), menunjukkan adanya kesenjangan digital yang signifikan antar generasi. Meskipun Jerman dikenal sebagai negara dengan teknologi maju, angka ini menunjukkan bahwa masih ada sebagian besar populasi yang belum tersentuh oleh manfaat internet. Pertanyaannya, mengapa hal ini terjadi dan apa dampaknya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi warga Jerman?
Angka 4 persen 'offliner' di Jerman sedikit lebih rendah daripada rata-rata Uni Eropa yang mencapai 5 persen. Sebagai perbandingan, negara-negara seperti Belanda dan Swedia memiliki persentase 'offliner' yang jauh lebih rendah, sementara Kroasia dan Yunani memiliki persentase tertinggi. Secara global, situasinya lebih mengkhawatirkan. Menurut data International Telecommunication Union (ITU) PBB, sekitar 32 persen populasi dunia belum terhubung internet pada tahun 2024.
Fenomena Offliner
Di era digital saat ini, akses internet telah menjadi kebutuhan hampir semua aspek kehidupan. Dari memesan tiket pesawat hingga berbelanja kebutuhan sehari-hari, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, kenyataannya, masih ada jutaan warga Jerman yang belum pernah merasakan manfaat teknologi ini. Mengapa mereka memilih untuk tidak menggunakan internet?
Berbagai faktor kemungkinan berkontribusi pada fenomena ini. Salah satu faktor utama adalah usia. Sebagian besar 'offliner' di Jerman adalah warga lanjut usia yang mungkin kurang familiar dengan teknologi digital atau merasa kesulitan untuk mempelajarinya. Kurangnya literasi digital dan dukungan teknis juga dapat menjadi penghalang bagi mereka untuk mengakses internet.
Selain itu, faktor ekonomi juga mungkin berperan. Biaya akses internet, termasuk perangkat dan langganan, dapat menjadi beban bagi sebagian kelompok masyarakat. Kurangnya infrastruktur internet di daerah-daerah tertentu juga dapat membatasi akses bagi sebagian penduduk.
Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa fenomena 'offliner' bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang lebih luas. Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan digital ini, agar semua warga negara dapat menikmati manfaat dari kemajuan teknologi.
Dampak Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital yang diwakili oleh fenomena 'offliner' ini berdampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Bagi individu, ketidakmampuan mengakses internet dapat membatasi kesempatan kerja, akses informasi, dan partisipasi dalam kehidupan sosial. Mereka mungkin kesulitan untuk mengakses layanan publik online, mendapatkan informasi penting, atau bahkan berkomunikasi dengan keluarga dan teman.
Dari perspektif ekonomi, kesenjangan digital dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial. Ketidakmampuan sebagian besar populasi untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital dapat menyebabkan hilangnya potensi produktivitas dan inovasi. Hal ini juga dapat memperlebar kesenjangan ekonomi antara mereka yang memiliki akses internet dan mereka yang tidak.
Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi kesenjangan digital menjadi sangat penting. Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur internet yang memadai, program pelatihan literasi digital, dan dukungan teknis bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu mengakses internet. Dengan demikian, semua warga negara dapat menikmati manfaat dari kemajuan teknologi dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan modern.
Artikel ini ditulis oleh


Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.

Tantangan dan Potensi Akses Internet di Daerah 3T
Data menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.

Pengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
