Penyerahan secara simbolis Beasiswa Pendidikan Tinggi Istimewa oleh Disdikpora DIY dan Paniradya Kaistimewan kepada UNY dan UGK, di Disdikpora DIY, Selasa (23/9/2025). - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 100 mahasiswa di Kulonprogo dan Gunungkidul mendapat Beasiswa Pendidikan Tinggi Istimewa 2025. Beasiswa yang didukung penuh oleh dana keistimewaan (danais) ini memfasilitasi seluruh biaya studi mahasiswa penerima manfaat selama delapan semester.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, menjelaskan beasiswa ini menyasar generasi muda lulusan SMA di Kulonprogo dan Gunungkidul, dengan kampus tujuan yakni UNY dan Universitas Gunungkidul (UGK), pada berbagai program studi.
“Beasiswa ini digunakan untuk mereka yang dari SMA ke mahasiswa yang kita pandang masih kurang mampu, sehingga kita pilih di Kulonprogo dan Gunungkidul,” ujarnya dalam Penyerahan Simbolis Beasiswa Pendidikan Tinggi Istimewa 2025, di Disdikpora DIY, Selasa (23/9/2025).
Ia berharap dengan Beasiswa Pendidikan Tinggi Istimewa nantinya mahasiswa dari daerah tersebut dapat mengakses pendidikan di perguruan tinggi tanpa terbebani biaya kuliah. “Mudah-mudahan dengan beasiswa pendidikan tinggi ini nantinya banyak mahasiswa tidak terhalangi biaya kuliuah,” katanya.
Adapun beasiswa yang diberikan yakni sesuai dengan biaya kuliah di kampus mitra. Biaya yang dikaver oleh beasiswa ini diantaranya uang pendaftaran, SPP, KKN, tugas akhir, wisuda, praktikum dan sebagainya. Dengan beasiswa ini, mahasiswa penerima manfaat dibatasi untuk menyelesaikan studi maksimal delapan semester.
BACA JUGA: Debutan, Klub Voli Ganeksa Gunungkidul Tak Ingin Jadi Pengembira
Kabid Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY, Nugraha Wahyu Winarna, yang hadir mewakili Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan salah satu kewenangan Keistimewaan DIY di bidang kebudayaan yang dimaknai secara luas juga menyentuh pada pembangunan manusia dan peradaban.
“Maka Beasiswa Perguruan Tinggi Istimewa ini lahir sebagai bentuk nyata keistimewaan bukan sekadar menjadi simbol, tapi kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat DIY khususnya generasi muda,” paparnya.
Ia berharap kepada para mahasiswa penerima manfaat agar selama kuliah tidak hanya menyelesaikan studi, tapi juga membangun jejaring, meningkatkan kompetensi dan berkontribusi untuk masyarakat. “Sesuai slogan kami, yaitu danais bisa migunani, murakapi dan mrantasi,” katanya.
Rektor UGK, Sugiyanto, menuturkan program ini tidak hanya mendukung mahasiswa tapi juga Pemkab Gunungkidul dimana sampai saat ini Indeks Pembangunan Daerah termasuk pembangunan pemudanya masih rendah.
“Mudah-mudahan dengan setiap tahun didanai danais melalui Beasiswa Pendidikan Tinggi Istimewa, berarti masyarakat Gunungkidul yang kuliah semakin banyak. Dengan banyaknya masyarakat yang kuliah otomatis mempengaruhi indeks pembangunan daerah,” ungkapnya.
Direktur Direktirat Kemahasiswaan Dan Alumni UNY, Guntur, mengapresiasi Pemda DIY yang telah menginisiasi program beasiswa ini. Di UNY mahasiswa penerima beasiswa tersebar di 18 prodi diantaranya Akuntansi, Tata Boga, Tata Rias, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil dan sebagainya.
“Saya berharap sebelum empat tahun harus punya target lulus dan terserap di dunia kerja untuk membangun DIY. Setiap semester kami laporkan hasil studi ke Disdikpora DIY, untuk memeberi rekomendasi. Kalau setiap semester IPK bagus harapanya tahun berikutnya program akan terus dilanjutkan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News