Netanyahu mengizinkan pemecatan prajurit cadangan Israel yang menyerukan untuk mengakhiri perang di Gaza.
Jumat, 11 Apr 2025 13:12:00

Sedikitnya 1.000 pilot Angkatan Udara Israel mulai dari yang masih aktif hingga yang sudah pensiun, menandatangani petisi yang mengatakan perang Gaza hanya melayani ‘kepentingan politik'.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam sekitar 1.000 prajurit tersebut dan menyebut mereka sebagai kaum “marjinal dan ekstrimis,” sambil menyerukan dukungannya terhadap pemecatan pilot yang masih aktif.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X kemarin, kantor pemerintah Netanyahu mengatakan dirinya “mendukung keputusan” menteri pertahanan dan kepala staf militer Israel “untuk memecat mereka yang menandatangani surat tersebut,”

Dilansir Al Jazeera, Jumat (11/4), petisi itu memicu kegemparan politik di Israel, serta mendesak semua warga untuk menuntut diakhirinya perang di Gaza.
Petisi itu juga memperingatkan bombardir di Gaza membahayakan tawanan Israel yang masih ditahan di sana.
“Seperti yang telah terbukti di masa lalu, hanya kesepakatan gencatan senjata yang dapat membawa kembali para sandera dengan keadaan aman. Sementara tekanan militer mengarah pada pembunuhan para sandera dan membahayakan tentara kita,” kata para mereka.
“Saat ini, perang yang terjadi hanya melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan,” tambah dokumen tersebut.
Netanyahu mengatakan petisi tersebut sebagai “ekspresi yang melemahkan” militer Israel dan memperkuat musuh di masa perang. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dimaafkan.
“Ini adalah kelompok marjinal dan ekstremis yang mencoba untuk menghancurkan masyarakat Israel dari dalam,” ucap dia. Ia berpendapat para tentara itu mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Israel.
“Mereka telah mencoba melakukan hal ini sebelum 7 Oktober, dan Hamas menafsirkan seruan penolakan bertugas sebagai kelemahan.”
Menurut media Israel, surat itu tidak menyerukan penolakan umum semua tentara yang bertugas, tetapi lebih mendesak pejabat Israel untuk memprioritaskan pembebasan tawanan daripada mengejar perang yang sangat mematikan.
Surat Kabar Israel Haaretz mengatakan tentara yang menandatangani dokumen tersebut meliputi banyak prajurit cadangan aktif, termasuk perwira senior dan pilot, serta yang telah pensiun.
Laporan tersebut menambahkan, setelah dokumen itu bocor, pejabat militer memanggil para penandatangan itu, mendesak mereka untuk menarik kembali surat tersebut atas perintah dari komandan Angkatan Udara Israel Tomer Bar.
Selain itu, Bar juga mengancam pilot cadangan yang menandatangani surat tersebut akan dilarang bertugas, demikian dilansir stasiun televisi Kan.
Sebanyak 25 orang menarik kembali tanda tangan mereka, sementara delapan orang lainnya menandatangani sebagai bentuk protes, menurut Haaretz.
Laporan itu kemudian mengabarkan Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir dan Bar memutuskan untuk memberhentikan prajurit-prajurit cadangan tersebut. Namun, kapan pastinya waktu pemecatan tersebut berlaku masih belum diketahui.
Para kritikus menuduh Netanyahu memperpanjang perang dalam upaya untuk menjaga agar kabinetnya tetap utuh dan tetap menjabat sebagai perdana menteri.
Keluarga tawanan Israel dan pendukung mereka mendesak Netanyahu untuk mencapai gencatan senjata dengan Hamas dan membuka jalan lagi untuk membebaskan para tahanan.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, sedikitnya 61.700 penduduk Palestina tewas dan 115.729 terluka dalam perang Israel di Gaza. Ribuan orang diduga tewas karena hilang di bawah reruntuhan.
Reporter Magang: Devina Faliza Rey
Artikel ini ditulis oleh

P
Reporter
- Pandasurya Wijaya


Israel Beri Hukum Tentara yang Menolak Kembali Berperang di Gaza, Selain Sanksi juga Dapat Ancaman
Harian Haaretz pekan lalu melaporkan 130 tentara Israel menandatangani surat yang berisi menolak kembali ditugaskan ke Gaza selama belum ada pertukaran tawanan.

FOTO: Tolak Gencatan Senjata, Israel Terus Maju Gempur Jalur Gaza Meski Dikecam Dunia
PM Israel Netanyahu kembali menolak keras gencatan senjata tanpa pembebasan semua orang yang ditawan Hamas.

Ratusan Tentara Israel Ancam Mogok Perang, Alasannya Ternyata Bukan Soal Logistik Atau Kemampuan
Sekelompok tentara Israel mengatakan mereka akan menolak kembali ditugaskan berperang di Gaza jika syarat yang mereka minta tidak dipenuhi.

Mantan Panglima Perang Israel Ungkap Tak Ada Lagi yang Bisa Dilakukan Tentara Israel di Gaza
Mantan panglima perang dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant dipecat Netanyahu awal pekan ini.


Pejabat Israel Dapat Informasi Terbaru Soal Pasukan Hamas, Bocorannya Bikin Kaget
Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina dikabarkan kembali menguat dengan ribuan anggota pasukan baru.
Hamas 1 bulan yang lalu

Hamas Tunda Pembebasan Tawanan Karena Israel Langgar Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza
Pengumuman ini disampaikan di tengah pembicaraan oleh sumber-sumber Israel terkait kemungkinan gagalnya gencatan senjata.

Israel Kepung Kota Gaza, Tolak Seruan Internasional untuk Gencatan Senjata
Israel menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.


Mengapa Israel Kembali Bombardir Gaza Saat Waktu Sahur? Ternyata Ini Alasannya
Israel melancarkan bombardir ke Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, termasuk lebih dari 100 anak-anak pada Selasa (18/3) dini hari.
Gaza 1 bulan yang lalu

Ini Teknologi Senjata jadi Andalan Israel Melawan Hamas
Berikut adalah daftar teknologi senjata andalan Israel melawan Hamas.