Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan bantuan beras dan telur ayam kepada anak-anak di lobi kantor Bupati Sukoharjo, Rabu (21/5/2025). (Istimewa - Humas Pemkab Sukoharjo)
Harianjogja.com, SUKOHARJO --Pemkab Sukoharjo menyerahkan bantuan berupa 10 kilogram beras dan 1,5 kilogram telur ayam kepada 1.000 anak di daerah ini. Penyaluran bantuan tersebut bagian dari intervensi untuk mengatasi masalah gizi termasuk kekurangan gizi dan stunting.
Acara seremonial penyerahan bantuan beras dan telur ayam digelar di lobi kantor Bupati Sukoharjo, Rabu (21/5/2025). Acara itu dihadiri Bupati Etik Suryani dan Wakil Bupati Eko Sapto Purnomo. Turut hadir kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Sukoharjo dan perwakilan penerima bantuan beras dan telur ayam.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan masalah gizi menjadi tantangan serius yang harus diatasi bersama. Pemkab Sukoharjo berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi dan menurunkan angka stunting di Sukoharjo.
“Penanganan masalah gizi termasuk stunting menjadi atensi khusus Pemkab Sukoharjo. Program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak. Bantuan ini bukan hanya wujud kepedulian, melainkan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” kata dia, Rabu.
Guna mengatasi masalah gizi di Sukoharjo, Pemkab menyalurkan bantuan berupa beras dan telur ayam untuk 1.000 anak. Masing-masing anak menerima bantuan berupa 10 kilogram beras dan 1,5 kilogram telur ayam. Total bantuan yang disalurkan sebanyak 10.000 kilogram dan 24.000 butir telur ayam.
Dalam kesempatan itu, Etik mengajak para stakeholder untuk bersinergi dalam penanganan stunting. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting secara nasional menjadi 14 persen.
“Saya berharap bantuan beras dan telur bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak. Sehingga prevalensi angka stunting di Sukoharjo terus menurun,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukoharjo sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, mengatakan TPPS Sukoharjo beranggotakan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Sukoharjo yang bertugas menjalankan program penurunan stunting hingga level desa/kelurahan.
Pencegahan stunting menerapkan strategi konvergensi yang menitikberatkan pada optimalisasi tim pendamping keluarga (TPK), bidang desa, dan anggota pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) hingga tingkat desa/kelurahan.
Pada 2025, intervensi khusus pencegahan stunting menyasar 22 desa yang tersebar di 10 kecamatan. “Angka stunting di Sukoharjo mulai 2020-2022 terus menurun. Ini capaian yang positif. Meski pada 2023, angka stunting sempat naik dari 6,7 persen menjadi 7,05 persen. Namun, angka ini masih di bawah rata-rata angka stunting provinsi maupun pusat,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id