Markas Daerah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kabupaten Bantul menggelar pelatihan dasar penyelamatan di air (Water Rescue) kepada 83 peserta di pantai Samas, Bantul, Minggu (22 - 6). Harian Jogja / Kiki Luqman
Harianjogja.com, BANTUL - Markas Daerah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kabupaten Bantul menggelar pelatihan dasar penyelamatan di air (Water Rescue) kepada 83 peserta, yang berlangsung di Pantai Samas, Sanden, Minggu (22/6/2025).
Kegiatan pelatihan ini terselenggara atas kerja sama dengan Pangkalan TNI AL Pos Samas, Laguna Pantai Samas, serta Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta. Kegiatan juga mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Mereka tidak hanya mendapatkan materi teori seputar teknik penyelamatan di air, tetapi juga langsung mempraktikkan penggunaan berbagai perlengkapan keselamatan air.
Peserta diperkenalkan dengan mesin kapal, cara mengoperasikan perahu karet atau inflatable boat, serta tata cara penggunaan pelampung, tali, dan perangkat dasar lainnya yang esensial dalam misi penyelamatan.
Para relawan, baik yang berasal dari internal SAR Kokam Muhammadiyah maupun dari luar organisasi, tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan yang dipandu oleh para instruktur berpengalaman.
Komandan Daerah Kokam Muhammadiyah Bantul, Herwanto Sulistyo Budi, menyampaikan bahwa ini merupakan kali kedua pelatihan semacam ini diselenggarakan. Ke depan, pelatihan akan digelar secara berkala dengan peminatan khusus sesuai bidang keahlian, seperti water rescue, mountain rescue, dan vertical rescue.
BACA JUGA: Libur Panjang Sekolah, Wisatawan di Bantul Diminta Waspada Gelombang Tinggi
"Hari ini kita menggelar latihan water rescue karena melihat banyaknya aliran sungai-sungai besar yang ada di wilayah Bantul serta bentangan pantai yang panjang dan seringkali ada kasus laka air di sini," kata Herwanto.
Ia berharap melalui pelatihan ini, Tim SAR Kokam Muhammadiyah Bantul bisa membentuk tim yang tangguh dan profesional sesuai spesialisasinya masing-masing, sehingga mampu bersinergi dengan tim penyelamat lain dalam misi penyelamatan korban kecelakaan air.
Sementara itu, penanggung jawab acara pelatihan water rescue tingkat dasar, Candra Purna Setyaka, menuturkan bahwa bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim dan cuaca turut menuntut kesiapan para relawan dalam menghadapi kondisi darurat apa pun.
"Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para relawan semakin profesional dan prima siap sedia diterjunkan apabila ada kecelakaan air atau bencana lainnya," kata Candra.
"Pelatihan ini direncanakan akan berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi agar keterampilan para peserta terus berkembang dan bisa diterapkan secara maksimal di lapangan," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News