2 Wisatawan Asal Semarang Terserat Ombak di Pantai Watukodok Gunungkidul, 1 Korban Masih Dalam Pencarian

5 hours ago 5

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dua wisatawan asal Semarang, Jawa Tengah terseret ombak di Pantai Watukodok di Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Senin (23/6/2025) pagi.

Korban atas nama Muhammad Nabil,17, berhasil diselamatkan, sedangkan satu korban lain bernama Yuda Dwi Prasetya masih dalam pencarian.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, peristiwa dua wisatawan terseret ombak di Pantai Watukodok bermula saat korban dan empat temannya berangkat berwisata dari Semarang ke Gunungkidul pada Senin (23/6/2025) tengah malam. Rombongan tiba di pantai sekitar pukul 04.00 WIB dan beristirahat sementara waktu.

Sekitar pukul 05.30 WIB, korban dan teman-temannya bermain air. Tak berselang lama empat orang memutuskan berhenti dengan menuju ke darat.

Sedangkan Muhammad dan Yuda tetap bermain air. Saat asyik bermain, tiba-tiba datang ombak besar yang menyeret kedua korban ke tengah.

Beruntung korbana atas nama Muhammad dapat menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggiran. Adapun Yuda terus terseret hingga tenggelam digulung deburan ombak di pantai selatan.

“Kedua korban sudah sempat diingatkan oleh teman-temannya tentang bahaya ombak besar, tapi tidak dihiraukan,” kata Suris kepada wartawan, Senin siang.

BACA JUGA: Watu Kodok Mulai Didatangi Wisatawan

Mendapati laporan orang hilang terseret arus di Pantai Watukodok, maka upaya pencarian langsung dilakukan. Sedikitnya 30 personel Satlinmas dikerahkan untuk mencari keberadaan korban.

Hanya saja, kata Suris, hingga pukul 11.30 WIB, keberadaan Yuda belum juga diketemukan. “Upaya pencarian masih terus dilakukan. Adanya kenaikan gelombang membuat pencarian menjadi sedikit terkendala,” kata Suris.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 2 di Pantai Baron, Marjono mengatakan, pihaknya bersama dengan tim gabungan terus berusaha mencari keberadaan korban. Pihaknya sudah berupaya, namun pencarian belum membuahkan hasil.

“Sudah dilakukan pencarian dengan memantau dari atas perbukitan, tapi keberadan korban belum diketemukan,” katanya.

Ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bersama sehingga insiden kecelakaan laut bisa ditekan. Kepada para pengunjung diimbau agar tidak bermain di area berbahaya, terlebih lagi sejak Sabtu (21/6/2025) terjadi kenaikan gelombang.

“Kami terus berupaya mengingatkan agar pengunjung tidak bermain di area berbahaya, tapi untuk keselamatan juga butuh partisipasi aktif dari pengunjung sendiri,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |