Sutradara Australia Ini Terkesan dengan Penonton Film di Jogja

5 hours ago 3

Sutradara Australia Ini Terkesan dengan Penonton Film di Jogja Adrian Powers saat mengisi materi di Jogja Film Academy, Kota Jogja, Senin (2/5/2025)./Ist - Kedubes Australia

Harianjogja.com, JOGJA—Sutradara dan penulis naskah asal Australia, Adrian Powers, terkesan dengan orang-orang yang ada di Jogja. Hal ini dia rasakan saat mengisi masterclass tentang film, dalam rangkaian Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) ke-10 tahun 2025. Adrian berbagi materi dengan topik "Masterclass Produksi Film Kualitas Hollywood dengan Dana Terbatas" di Jogja Film Academy. Peserta sekitar 60 orang, yang merupakan mahasiswa dan komunitas film di Jogja.

Sebelum kelas tentang film, para peserta menonton bersama film karya Adrian berjudul "A Royal in Paradise". Di momen itu, Adrian merasa antusiasme para penonton di Jogja sangat luar biasa. Dia bisa melihat ekspresi dan respon yang beragam dari para penonton secara langsung.

"Luar biasa bisa melihat reaksi dari penonton, itu respon paling luar biasa yang pernah saya dapatkan selama ini. Saya bisa dengar mereka tertawa, kaget, atau lainnya," kata Adrian, saat berkunjung ke Griya Harian Jogja, Senin (2/5/2025).

BACA JUGA: Catat! Ini Daftar Perusahaan Tambang Beroperasi di Kawasan Raja Ampat

Adrian mengatakan tujuan utama dari sebuah film adalah berbagi pesan dan perasaan, sehingga melihat reaksi tersebut membuatnya terkesan. Melihat respon para penonton di Jogja, membuat Adrian semakin yakin untuk terus membuat film. Selama penayangan film dan juga pemaparan materi, dia mendapat banyak rekomendasi film Indonesia. Saat kembali ke Australia, Adrian akan menyebarkan pengalamannya di Jogja kepada rekannya di Australia.

Adrian menganggap pertanyaan dari para penonton maupun peserta masterclass juga menarik dan pintar. "Pertanyaannya sudah sangat dipersiapkan, misalnya dia berdiri dan mengatakan 'aku punya tiga pertanyaan', dan pertanyaan itu sangat bagus, dan semua sangat paham tentang film," katanya.

Dalam sesi tersebut, Adrian berbagi beberapa tips membuat film berkualitas, dengan anggaran tersebut. Tipsnya yaitu writing directing editing are all the same, write what you know, write what you have available, with casting follow your guts/insting, plan your shots, steal your shots, always trick your audience, take care of your actors, be kind, serta are you sure you want to do this.

Kunjungan Adrian ke Jogja merupakan rangkaian FSAI tahun 2025. Di samping Jogja, FSAI juga berlangsung di kota lain yaitu Jakarta, Bandung, Denpasar, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Makassar, dan Manado. Rangkaian program berlangsung dari Mei hingga Juni 2025.

Second Secretary – Public Diplomacy Australian Embassy, Amanda Panayotou, mengatakan gelaran festival kali ini cukup spesial, karena merayakan satu dekade FSAI. Tahun ini, FSAI berlangsung dengan lebih banyak partisipan, kolaborasi, hingga partner.

Ada beberapa sesi masterclass di beragam kota. Terdapat beberapa film pendek dan tujuh film panjang. Film pendek merupakan hasil karya peserta beasiswa 25 orang Indonesia, yang belajar film selama dua pekan di Australia. Pelatihan tersebut fokus pada penyutradaan dan penulisan naskah.

Adapun tujuh film panjang, terdiri dari lima film Australia berjudul The Dry, The Lost Tiger, Runt, Late Night with the Devil, A Royal in Paradise, serta dua film Indonesia berjudul Heartbreak Motel dan Mencuri Raden Saleh.

"Kami memilih film dengan beragam genre, dari komedi, romansa, animasi, triller, hingga horor. Kami membawa film horor karena melihat penonton film di Indonesia suka dengan genre tersebut. Film horor itu menjadi yang paling cepat sold out," katanya.

BACA JUGA: Ribuan Jemaah Haji Indonesia Sempat Telantar di Muzdalifah dan Mina, Ini Penyebab Versi Kemenag

Sementara untuk dua film Indonesia, Amanda mengatakan bahwa pertimbangan pemilihannya berdasarkan keterkaitan antara Indonesia dan Australia. Film Heartbreak Motel merupakan cerita yang diadaptasi dari buku Ika Natassa. Ika merupakan alumni dari pertukaran pelajar di Australia. Sementara film Mencuri Raden Saleh, salah satu pemerannya adalah Iqbaal Ramadhan.

"Dia alumni Australia, dari Monash University. Jadi keduanya film itu ada kaitan khusus dengan Australia," kata Amanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |