Politikus PKS, Sohibul Iman. - Dok/Harian Jogja.
Harianjogjacom, JAKARTA—Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan partainya berkeinginan ke depan untuk memberikan pelayanan dan manfaat kepada seluruh masyarakat, bukan hanya bagi umat Muslim, melainkan juga seluruh rakyat Indonesia yang non-Muslim.
Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan dahulu PKS memang disebut sebagai Partai Dakwah, tetapi kini PKS ingin dikenal sebagai Partai Islam Rahmatan Lil Alamin.
"Jadi ini merupakan spirit PKS ke depan," ujar Sohibul dalam acara Live Podcast Report Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA: Sudah Cair! Ini Cara Cek Penerima Bantuan Subsidi Upah BSU BPJS Ketenagakerjaan
Semangat tersebut, kata dia, seiring dengan baru terpilihnya kepemimpinan pengurus PKS masa bakti 2025–2030 melalui Musyawarah I Majelis Syura pada 3–4 Juni 2025.
Tak hanya melibatkan semua umat di luar Muslim, Sohibul menuturkan pihaknya juga akan banyak melibatkan generasi muda dalam memberikan pelayanan ke depan.
Ia menyadari untuk bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka PKS membutuhkan energi yang lebih segar dan besar, yang dapat disaring dari para pemuda.
Untuk itu dalam kepengurusan PKS di pusat, disebutkan bahwa beberapa pengurusnya berasal dari generasi muda, yakni Sekretaris Jenderal PKS Muhammad Kholid dan Bendahara Umum PKS Noer Hadi.
Ia menyebutkan Kholid dan Hadi masih berusia di sekitaran 30-40 tahun, sehingga akan mengimbangi Presiden PKS, yang sudah lumayan berumur.
"Nah, dengan adanya kekuatan muda ini, maka ke depan pelayanan PKS saya yakin akan semakin baik karena ada energi yang luar biasa fresh," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS periode 2020–2025 Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan bahwa Al Muzammil Yusuf terpilih secara aklamasi sebagai Presiden PKS melalui Musyawarah I Majelis Syura pada 3–4 Juni 2025.
"Jadi, Ketua Majelis Syura mengusulkan dan kemudian dari pihak Majelis Syura membahas apakah akan menyetujui atau tidak menyetujui. Kalau di Majelis Syura kemarin tidak ada satu pun yang menolak, berarti aklamasi," kata HNW, sapaan karibnya, ditemui usai mengisi diskusi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/6).
Menurut ia, Muzammil secara kapasitas mumpuni untuk memegang jabatan tersebut. Terlebih Muzammil menjadi salah satu tokoh yang ikut mendeklarasikan PKS setelah Partai Keadilan (PK) meleburkan diri di dalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara