Pemimpin UUS Bank BPD DIY Arif Wijayanto memberikan pemaparan literasi keuangan syariah dan sekilas tentang Bank BPD DIY Syariah dalam Pelatihan Bisnis UMKM
SLEMAN—Sebagai bentuk komitmen mendorong kemandirian ekonomi umat, Bank BPD DIY Syariah berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam program Pemberdayaan UMKM Persyarikatan Muhammadiyah yang digelar di Gedung PIAT UGM, Kalitirto, Berbah, Sleman pada Sabtu (17/05). Melalui kegiatan bertajuk Pelatihan Bisnis UMKM, program ini menyasar 66 pelaku usaha dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Berbah.
BACA JUGA: Pembentukan TPST Gunungkidul Tunggu Pemerintah Pusat
Para peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang dibekali ilmu, semangat dan strategi mengembangkan bisnis secara Islami dan berkelanjutan. Tiga narasumber utama mengisi pelatihan ini yaitu Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY Riduwan, Pemimpin Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BPD DIY Arif Wijayanto, dan Perwakilan Majelis Ekonomi PCM Berbah Siswanto.
Pemimpin UUS Bank BPD DIY Arif Wijayanto menyoroti pentingnya literasi keuangan syariah bagi pelaku usaha. Ia mengedukasi manfaat memiliki rekening syariah, strategi menabung, serta mengenalkan berbagai produk dan fitur digital BPD DIY Syariah yang modern dan adaptif. Tak hanya pelatihan, para peserta mendapatkan pendampingan teknis lanjutan seperti penyusunan laporan keuangan dan strategi pemasaran digital bekerja sama dengan tim dari UMY.
“Kami ingin UMKM Muhammadiyah tak hanya tumbuh, tapi juga kuat secara prinsip. Karena itu, Bank BPD DIY Syariah siap mendampingi para pelaku usaha ini selama tiga bulan kedepan. Kami mengapresiasi dukungan Rektor UMY atas kerja sama strategis yang diharapkan dapat diperluas ke PCM-PCM lain di seluruh DIY," tutur Arif.
Arif menyampaikannya program ini menjadi langkah nyata dalam membangun ekonomi umat yang kuat, berbasis nilai-nilai Islam, dan melek teknologi. Di tengah tantangan ekonomi, kolaborasi antara lembaga keuangan syariah dan dunia pendidikan menjadi kunci memperkuat fondasi UMKM Muhammadiyah sebagai penggerak ekonomi lokal yang berkarakter.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM DIY Riduwan menegaskan pentingnya warga Muhammadiyah beralih ke layanan keuangan syariah. Menurutnya, hal ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari amanah spiritual. Umat Islam sebagai mayoritas memiliki kekuatan besar sebagai emosional market.
“Sudah saatnya masyarakat hijrah ke produk keuangan syariah. Ini bukan sekadar pilihan finansial, tapi juga langkah iman yang sejalan dengan Al-Qur’an dan Hadist. Dengan dukungan teknologi informasi yang kini mumpuni, lembaga keuangan syariah tak kalah saing dengan konvensional,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News