Serangan Hama Tikus Merusak 8 Hektare Sawah di Trirenggo Bantul

8 hours ago 2

Serangan Hama Tikus Merusak 8 Hektare Sawah di Trirenggo Bantul Sejumlah petani di Padukuhan Pasutan, Kalurahan Tritenggo, Kapanewon Bantul membasmi hama tikus yang menyerang lahan pertanian warga belum lama ini. - Dokumentasi/Istimewa.

Harianjogja.com, BANTUL—Serangan hama tikus melanda lahan pertanian di Padukuhan Pasutan, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul. Serangan hama itu menjadi terbesar dan terparah selama beberapa tahun terakhir yang melanda lahan pertanian warga. 

Dukuh Pasutan, Susilo menjelaskan sekitar 7 hingga 8 hektare sawah milik petani setempat terdampak, terutama tanaman padi berusia dua bulan yang mulai memasuki fase pertumbuhan batang dan bulir padi. 

"Batangnya digigit semua, walaupun belum roboh total, tapi kondisinya sudah rusak karena dipotong-potong oleh tikus," ujar Susilo Kamis (10/7/2025). 

BACA JUGA: Temuan PPATK: Tak Hanya Judol, NIK Penerima Bansos Juga Terindikasi Kasus Korupsi hingga Pendanaan Terorisme

Ia menyebut serangan ini tergolong parah dibanding musim-musim sebelumnya. "Tahun sebelumnya memang ada juga tapi ya tidak seberapa, tapi kok yang tahun ini kebangetan dampaknya," katanya. 

Petani, jawatan terkait dan kelompok tani setempat sudah melakukan penanganan dengan metode tradisional. Mulai dari membersihkan galengan sawah, mencari lubang persembunyian tikus, lalu memasukkan emposan berupa asap dari campuran bubuk batok kelapa dan kertas yang dibakar ke dalam lubang.

Selain itu, petani juga mulai memasang jebakan dan alat pengusir seperti burung-burungan gantung untuk mencegah penyebaran lebih luas. "Kami juga pasang tenggeran burung hantu jadi kalau mereka berkeliaran bisa bertengger dan halau tikus," ujarnya. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo membenarkan serangan tikus memang terjadi di beberapa titik, termasuk Sewon dan Bantul. “Serangan masih tergolong awal dan belum begitu parah, tapi kami sudah tindak lanjuti,” ujarnya.

Menurutnya, hama tikus umumnya menyerang tanaman padi berusia dua bulan, saat batang mulai tumbuh tetapi belum berbuah. Selain padi, tanaman ketela juga dilaporkan ikut terdampak di wilayah lain.

BACA JUGA: Hasto PDIP Mengaku Pegal-pegal Tulis dengan Tangan Nota Pembelaan 108 Halaman

DKPP Bantul telah menerjunkan petugas untuk membantu petani memasang racun tikus dan mercon asap ke lubang-lubang persembunyian. “Ini bentuk respons cepat agar tidak meluas dan tidak berdampak signifikan ke hasil panen,” kata Joko.

Pemkab Bantul mengimbau petani untuk rutin memantau kondisi lahan dan segera melaporkan jika ditemukan indikasi serangan agar penanganan bisa dilakukan lebih awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |