Harianjogja.com, JOGJA—App Store Transparency Report akhirnya dirilis oleh Apple.
Dalam laporannya, Apple memaparkan per Desember 2024, jumlah aplikasi aktif di App Store mencapai 1.961.596, meningkat hampir 100.000 aplikasi dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan, untuk unduhan, sepanjang 2024, Apple mencatat rata-rata 839 juta unduhan dan 813 juta kunjungan per minggu.
"Ini meningkat dari pengguna dibanding tahun 2023," ungkap App Store Transparency Report yang dikutip Gizchina, Selasa (3/5/2025).
BACA JUGA: 2 Juta Pengguna Apple Jadi Korban Pelanggaran Spy
Sepanjang 2024, Apple menerima 7,77 juta pengajuan aplikasi dari pengembang, tetapi sebanyak 1,93 juta aplikasi ditolak karena berbagai alasan, termasuk pelanggaran desain dan konten yang tidak memenuhi pedoman platform.
Apple juga menghapus 82.509 aplikasi dari App Store, mayoritas berasal dari kategori utilities dan games. Alasan penghapusan mencakup pelanggaran desain (42.252 aplikasi), penipuan (38.315), pelanggaran kekayaan intelektual (425), praktik spamming (294), pelanggaran kontrol ekspor (285), aplikasi tiruan (128), pelanggaran oleh pengembang (99), serta masalah pada sistem langganan (69).
Apple juga menghapus aplikasi berdasarkan permintaan pemerintah dari beberapa negara. China menjadi negara dengan jumlah permintaan terbanyak, yakni 1.307 aplikasi. Negara lain yang turut meminta penghapusan antara lain Rusia (171 aplikasi), Korea Selatan (79), Ukraina (55), dan Yordania (50).
" 26.224 banding diajukan oleh pengembang terkait aplikasi yang dihapus. Sebagian besar berasal dari China (6.978 banding) dan Amerika Serikat (3.571 banding). Setelah ditinjau, Apple mengembalikan 78 aplikasi di China dan 71 aplikasi di AS," imbuh Gizchina.
Dalam upaya menjaga integritas platform, Apple telah menutup 128.961.839 akun pelanggan sepanjang 2024. Selain itu, perusahaan berhasil mencegah transaksi penipuan senilai lebih dari US$ 2 miliar. Apple juga menutup 146.747 akun pengembang yang terlibat dalam penipuan atau pelanggaran kontrol ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News